Beragam jenis kucing yang dapat menjadi peliharaan, salah satunya kucing himalaya atau yang lebih dikenal dengan Himmies. Kucing Himalaya adalah hasil dari perkawinan kucing persia dan siam.
Hasilnya adalah kucing himalaya yang cantik dengan bulu panjang dan halus seperti persia dan warna yang khas serta mata biru cerah seperti kucing siam.
Hasilnya adalah kucing himalaya yang cantik dengan bulu panjang dan halus seperti persia dan warna yang khas serta mata biru cerah seperti kucing siam.
Dilansir dari The Spruce Pets, Jumat (27/11/2020), kucing himalaya memiliki ukuran sedang hingga besar dengan tubuh gempal serta memiliki dada yang lebar dan tulang yang kokoh namun tidak terlalu gemuk.
Meskipun memiliki ukuran yang besar, kucing himalaya dapat dianggap sebagai raksasa lembut dari dunia kucing. Mereka sangat memuja perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya. Kucing himalaya memiliki kepribadian yang manis dan hangat serta sangat menyenangkan.
Bulu yang panjang serta halus, membuat Himalaya harus diperhatikan denga ekstra. Kini kucing himalaya dihargai Rp 2 jutaan. Sejarah kucing himalaya Pada era 1920-an, peternak di seluruh dunia berusaha untuk menghasilkan kucing dengan paduan tubuh kucing persia dan siam.
Kemudian, pada tahun 1935, dua peneliti medis dari Havard University mengawinkan silang jantan persia berkulit hitam dengan betina siam untuk mempelajari karakteristik genetik tertentu diwariskan.
Namun, tujuannya bukan untuk menciptakan jenis kucing baru. Setelah berhasil mengawinkan keduanya para peneliti mendapatkan kucing himalaya yang dinamai Debutante.
Perkembangbiakannya melambat selama Perang Dunia II, namun setelah perang, seorang peternak Amerika bernama Marguerita Goforth menciptakan kucing bertubuh persia pertama dengan warna seperti siam.
Pada tahun 1957, hibrida atau perkawinan silang ini secara resmi diakui oleh Cat Fanciers 'Association (CFA) dan American Cat Fanciers' Association. Beberapa tahun kemudian, Asosiasi Peternak Kucing menggabungkan ras Himalaya dan Persia, karena tipe tubuh mereka yang serupa.
Namun hingga saat ini, banyak organisasi masih tidak menganggap Himalaya dan Persia sebagai ras yang terpisah. Perawatan Bulu yang panjang serta lebat membuat Himalaya harus disisir setiap hari untuk menghindari kekusutan pada bulunya.
Untuk menyisirnya, Anda harus menggunakan sisir bergigi rapat sehingga menghilangkan kotoran atau debu yang menempel di bulunya. Agar bulunya tetap bersih dan sehat, dianjurkan untuk membawa kucing himalaya ke salon pemeliharaan hewan.
Selain itu, Anda harus memotong kukunya jika sudah panjang agar cakarannya tidak membekas di furnitur rumah. Selain itu, periksa cakarnya setiap minggu dan potong seperlunya agar cakarnya tetap sehat dan bebas cedera.
Tak hanya cakar, kucing himalaya harus diperiksa bagian telinganya juga, sebab telinganya yang runcing membuat kotoran cepat masuk. Jika tidak diperiksa dan dibersihkan secara berkala, akan menyebabkan infeksi dan masalah telinga lainnya.
Anda bisa membersihkannya menggunakan pembersih telinga hewan dan bola kapas, bersihkan secara lembut dan perlahan. Masalah kesehatan Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa dialami oleh kucing Himalaya, antara lain sebagai berikut.
1. Penyakit ginjal polikistik
Penyakit ini ditandai dengan perkembangan beberapa kista pada ginjal kucing. Ini tidak mengancam nyawa tetapi harus ditangani sedini mungkin untuk mencegah perkembangan kista baru dan untuk mengurangi risiko infeksi bakteri yang berbahaya.
2. Masalah pernapasan
Karena Himalaya memiliki wajah yang rata, mereka lebih rentan terhadap masalah pernapasan tertentu, seperti kesulitan bernapas dan menelan, atau ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik.
3. Kurap
Bulu Himalaya yang panjang dan tebal lebih sulit dirawat, sehingga meningkatkan risiko terkena kurap. Pastikan untuk memeriksa kulit kucing Anda dengan hati-hati, jika ditemukan bintik-bintik merah dan bersisik temui dokter hewan secepatnya.
Diet dan nutrisi Kebutuhan nutrisi kucing Himalaya tergantung pada usia, berat badan, dan tingkat aktivitasnya. Obesitas kucing adalah masalah umum di antara semua kucing ras, jadi berhati-hatilah untuk tidak memberi makan Himalaya secara berlebihan.
Meskipun memiliki ukuran yang besar, kucing himalaya dapat dianggap sebagai raksasa lembut dari dunia kucing. Mereka sangat memuja perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya. Kucing himalaya memiliki kepribadian yang manis dan hangat serta sangat menyenangkan.
Bulu yang panjang serta halus, membuat Himalaya harus diperhatikan denga ekstra. Kini kucing himalaya dihargai Rp 2 jutaan. Sejarah kucing himalaya Pada era 1920-an, peternak di seluruh dunia berusaha untuk menghasilkan kucing dengan paduan tubuh kucing persia dan siam.
Kemudian, pada tahun 1935, dua peneliti medis dari Havard University mengawinkan silang jantan persia berkulit hitam dengan betina siam untuk mempelajari karakteristik genetik tertentu diwariskan.
Namun, tujuannya bukan untuk menciptakan jenis kucing baru. Setelah berhasil mengawinkan keduanya para peneliti mendapatkan kucing himalaya yang dinamai Debutante.
Perkembangbiakannya melambat selama Perang Dunia II, namun setelah perang, seorang peternak Amerika bernama Marguerita Goforth menciptakan kucing bertubuh persia pertama dengan warna seperti siam.
Pada tahun 1957, hibrida atau perkawinan silang ini secara resmi diakui oleh Cat Fanciers 'Association (CFA) dan American Cat Fanciers' Association. Beberapa tahun kemudian, Asosiasi Peternak Kucing menggabungkan ras Himalaya dan Persia, karena tipe tubuh mereka yang serupa.
Namun hingga saat ini, banyak organisasi masih tidak menganggap Himalaya dan Persia sebagai ras yang terpisah. Perawatan Bulu yang panjang serta lebat membuat Himalaya harus disisir setiap hari untuk menghindari kekusutan pada bulunya.
Untuk menyisirnya, Anda harus menggunakan sisir bergigi rapat sehingga menghilangkan kotoran atau debu yang menempel di bulunya. Agar bulunya tetap bersih dan sehat, dianjurkan untuk membawa kucing himalaya ke salon pemeliharaan hewan.
Selain itu, Anda harus memotong kukunya jika sudah panjang agar cakarannya tidak membekas di furnitur rumah. Selain itu, periksa cakarnya setiap minggu dan potong seperlunya agar cakarnya tetap sehat dan bebas cedera.
Tak hanya cakar, kucing himalaya harus diperiksa bagian telinganya juga, sebab telinganya yang runcing membuat kotoran cepat masuk. Jika tidak diperiksa dan dibersihkan secara berkala, akan menyebabkan infeksi dan masalah telinga lainnya.
Anda bisa membersihkannya menggunakan pembersih telinga hewan dan bola kapas, bersihkan secara lembut dan perlahan. Masalah kesehatan Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa dialami oleh kucing Himalaya, antara lain sebagai berikut.
1. Penyakit ginjal polikistik
Penyakit ini ditandai dengan perkembangan beberapa kista pada ginjal kucing. Ini tidak mengancam nyawa tetapi harus ditangani sedini mungkin untuk mencegah perkembangan kista baru dan untuk mengurangi risiko infeksi bakteri yang berbahaya.
2. Masalah pernapasan
Karena Himalaya memiliki wajah yang rata, mereka lebih rentan terhadap masalah pernapasan tertentu, seperti kesulitan bernapas dan menelan, atau ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik.
3. Kurap
Bulu Himalaya yang panjang dan tebal lebih sulit dirawat, sehingga meningkatkan risiko terkena kurap. Pastikan untuk memeriksa kulit kucing Anda dengan hati-hati, jika ditemukan bintik-bintik merah dan bersisik temui dokter hewan secepatnya.
Diet dan nutrisi Kebutuhan nutrisi kucing Himalaya tergantung pada usia, berat badan, dan tingkat aktivitasnya. Obesitas kucing adalah masalah umum di antara semua kucing ras, jadi berhati-hatilah untuk tidak memberi makan Himalaya secara berlebihan.
Related Post =