Kucing terkenal dengan sifat manjanya. Ia tak hanya lucu namun juga menggemaskan. Pemilik yang begitu perhatian tentu akan merawat hewan peliharaannya dengan baik, tak hanya memberi makan dan minum saja namun juga memperhatikan kesehatan, kebersihan, hingga kenyamanan dari hewan-hewan tersebut. Tapi tahukah Anda jika perhatian yang berlebihan pada kucing bisa menimbulkan suatu gangguan psikologis?
Ailurophilia, adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menyebut seseorang yang mecintai kucing secara berlebihan atau tidak terkontrol. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, ailouros berarti kucing dan philia yang berarti 'menyukai' atau 'penuh kasih sayang'. Gejala dari kelainan ini sangat bervariasi dan kondisinya bisa berbeda-beda.
Ailurophilia, adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menyebut seseorang yang mecintai kucing secara berlebihan atau tidak terkontrol. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, ailouros berarti kucing dan philia yang berarti 'menyukai' atau 'penuh kasih sayang'. Gejala dari kelainan ini sangat bervariasi dan kondisinya bisa berbeda-beda.
Beberapa orang menjadi sangat khawatir terhadap kucingnya. Ia terus menerus seperti 'menguntit' apapun yang dilakukan si kucing. Bahkan ada kejadian dimana seseorang merasa bahwa kucingnya itu berbicara dan mereka bisa berkomunikasi. Kemungkinan sembuh dari gangguan ini adalah 50:50, selama gejalanya tidak berlanjut menjadi sesuatu yang lebih buruk. Ada baiknya untuk menemui psikiater untuk mengetahui tingkat keparahan dari ailurophilia ini.
Beberapa kasus, orang begitu menyayangi kucing tak cukup dengan satu ekor namun hingga puluhan ekor. Pada kasus ini penderitanya disebut dengan cat collector atau hoaders. Penamaan ini didasarkan pada aktifitas yang mereka lakukan yakni mengoleksi kucing-kucing. Bahkan ketika kucing tersebut telah mati disimpan dengan cara dimasukkan ke dalam freezer atau lemari pembeku. Seperti yang dilansir dari http://www.bbc.co.uk, kasus cat collector di Amerika Serikat cukup tinggi hingga mencapai 2000 kasus per tahunnya.
Awalnya niat dari para kolektor ini cukup bagus. Mereka begitu menyayangi kucing, setiap kali menemukan kucing yang terlantar di jalan mereka ambil dan di bawa pulang. Tetapi mereka tidak menyadari bahwa memelihara kucing membutuhkan perhatian yang ekstra. Tak jarang kucing-kucing yang mereka ambil malah tidak terurus dan semakin memburuk kondisinya.
Salah satu kasus yang cukup ekstrim adalah di Piedmont, California dimana 394 ekor kucing ditemukan di dalam freezer. 150 ekor kucing yang hidup hanya disediakan satu kotak litter saja padahal normalnya satu kotak litter untuk dua ekor kucing. Dan kebanyakan dari kucing tersebut menderita gangguan pernafasan disamping diare dan leukimia.
Para wanita yang merawat kucing-kucing tersebut pun komentar “Kami hanya mencintai hewan-hewan ini, itu saja. Kami tak bisa berkata apa-apa, kalau Anda tidak keberatan”. Kasus serupa juga ditemukan di negara bagian Amerika lainnya seperti New Jersey, Nebraska, Florida, Massachusetts, Arizona, bahkan New York.
Beberapa kasus, orang begitu menyayangi kucing tak cukup dengan satu ekor namun hingga puluhan ekor. Pada kasus ini penderitanya disebut dengan cat collector atau hoaders. Penamaan ini didasarkan pada aktifitas yang mereka lakukan yakni mengoleksi kucing-kucing. Bahkan ketika kucing tersebut telah mati disimpan dengan cara dimasukkan ke dalam freezer atau lemari pembeku. Seperti yang dilansir dari http://www.bbc.co.uk, kasus cat collector di Amerika Serikat cukup tinggi hingga mencapai 2000 kasus per tahunnya.
Awalnya niat dari para kolektor ini cukup bagus. Mereka begitu menyayangi kucing, setiap kali menemukan kucing yang terlantar di jalan mereka ambil dan di bawa pulang. Tetapi mereka tidak menyadari bahwa memelihara kucing membutuhkan perhatian yang ekstra. Tak jarang kucing-kucing yang mereka ambil malah tidak terurus dan semakin memburuk kondisinya.
Salah satu kasus yang cukup ekstrim adalah di Piedmont, California dimana 394 ekor kucing ditemukan di dalam freezer. 150 ekor kucing yang hidup hanya disediakan satu kotak litter saja padahal normalnya satu kotak litter untuk dua ekor kucing. Dan kebanyakan dari kucing tersebut menderita gangguan pernafasan disamping diare dan leukimia.
Para wanita yang merawat kucing-kucing tersebut pun komentar “Kami hanya mencintai hewan-hewan ini, itu saja. Kami tak bisa berkata apa-apa, kalau Anda tidak keberatan”. Kasus serupa juga ditemukan di negara bagian Amerika lainnya seperti New Jersey, Nebraska, Florida, Massachusetts, Arizona, bahkan New York.
------------------
Jika ailurophilia digunakan sebagai istilah untuk pecinta kucing yang berlebihan, maka Cynophilia adalah istilah yang dipakai untuk menyebut pecinta anjing yang berlebihan. Istilah ini juga disebut dengan canophilia. Ailurophilia banyak dikaitkan dengan pengoleksi kucing. Sedangkan cynophilia lebih banyak dihubungkan sebagai suatu bentuk penyimpangan seksual.
Jenis gangguan ini paling banyak ditemukan pada manusia. Dan penggunaan istilah cynophilia kini sudah bergeser ke arah cynosexualitas dimana anjing digunakan sebagai pelampiasan seksual. Great Dane dan jenis anjing besar lainnya seringkali dijadikan objek cynophilia (tanpa perlakuan kejam).
Kebanyakan penderita gangguan semacam ini lebih sayang pada hewannya ketimbang manusia lainnya. Dan mereka ini akan bertanggung jawab untuk memelihara, memberikan perhatian, kasih sayang, serta tidak berlaku kasar pada hewannya. Selain anjing, bentuk penyimpangan serupa juga umum terjadi dengan kuda. Untuk ayam ataupun hewan lainnya tampaknya tidak begitu populer.
Baik Ailurophilia maupun Cynophilia adalah dua dari berbagai jenis zoophilia. Zoophilia dapat dideskripsikan sebaga rasa ketertarikan yang berlebihan pada binatang baik secara emosional maupun seksual melebihi manusia pada umumnya. Zoophilia sendiri diklasifikasikan menjadi 10 kelas, mulai dari tidak ada kontak fisik hingga memperlakukan hewan secara seksual bak pasangan hidupnya.
Penyebab dari gangguan ini belum dapat dipastikan namun diduga dikarenakan orang tersebut tidak mampu memperoleh hubungan semacam itu terhadap manusia lainnya. Ada juga yang menyebutkan zoophilia ini disebabkan oleh hubungan yang terlalu dekat dengan binatang peliharaan atau adanya titik kejenuhan dalam melakukan hubungan seksual dengan sesama manusia. Terapi untuk gangguan ini masih memiliki banyak kendala dan keterbatasan.
Hal ini disebabkan oleh terapi yang kerap kali dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena adanya perasaan malu dan bersalah dari penderita. Ada beberapa terapi yang diterapkan antara lain psikoanalisis, hipnosis, behacioral, kognitif, dan obat-obatan.
Sebagai pesan bagi pecinta hewan terutama anjing dan kucing, sayangi dan cintailah hewan tersebut sewajarnya sebagai makhluk Tuhan. Janganlah berlebihan, bahkan Tuhan pun membenci perilaku manusia yang berlebihan. Sedekat apapun kita terhadap mereka, tetaplah mengingat bahwa antara manusia dan hewan ada perbedaan-perbedaan mendasar. Dan jangan lupa untuk waspada terhadap penyakit-penyakit potensial yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia.
"Hewan adalah teman yang menyenangkan ~ mereka tak pernah mengajukan pertanyaan dan menilai dengan kritikan" - George Elliot-
Referensi =
Agrawal. A. 2011. A New Clasification of Zoophilia. Journal of Forensic and Legal Medicine. Www.elsevier.com
Aronson, S.M. 2010. Physician's Lexicon: Those Esoteric, Exoteric and Fantabulous Diagnoses. Volume 93 no.5
BookLov3r. 2011. Love and Hate Cats and Dogs. http://simple-english-blog.blogspot.com
Frangipane, J. 2010. Valentine's Day. Www.writingraw.com
http://www.rightdiagnosis.com/z/zoophilia/treatments.htm
http://vividrandomexistence.wordpress.com/2010/11/14/cynosexuality-or-cynophilia-the-sexual-attraction-to-dogs/
Sumber
Related Post =
Posting Foto Kucing Gaya Nazi, Pemilik Ditangkap
Detektif Hewan Peliharaan Bantu Temukan Kucing yang Hilang
Kenapa Kucing Butuh Kehangatan ?
Kucing di Mata Sains
Ragam Karya Tatto Minimalis Seniman Korea
Posting Foto Kucing Gaya Nazi, Pemilik Ditangkap
Detektif Hewan Peliharaan Bantu Temukan Kucing yang Hilang
Kenapa Kucing Butuh Kehangatan ?
Kucing di Mata Sains
Ragam Karya Tatto Minimalis Seniman Korea