Puluhan ekor hewan peliharaan milik warga Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, menjalani vaksinasi rabies dan flu burung pada Senin (16/8/2021).
Vaksinasi tersebut sebagai langkah antisipasi adanya hewan peliharaan warga seperti kucing, anjing, musang, dan kera yang rentan terpapar rabies serta unggas yang bisa terpapar flu burung mengingat dua virus tersebut bisa menular pada manusia atau bersifat zoonosis prioritas.
Vaksinasi tersebut sebagai langkah antisipasi adanya hewan peliharaan warga seperti kucing, anjing, musang, dan kera yang rentan terpapar rabies serta unggas yang bisa terpapar flu burung mengingat dua virus tersebut bisa menular pada manusia atau bersifat zoonosis prioritas.
"Upaya vaksinasi ini menghindari penyakit apalagi yang menular ke manusia atau namanya zoonosis. Ada vaksinasi rabies dan vaksinasi avian influenza atau flu burung yang merupakan zoonosis prioritas," ungkap dokter hewan pada Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi Faiz Labib kepada wartawan.
Faiz mengatakan hewan peliharaan yang terpapar rabies maupun flu burung memiliki gejala yang sangat terlihat, seperti mengeluarkan liur secara berlebih, fotofobia atau takut akan cahaya, dan cenderung agresif pada gerakan.
"Kalau flu burung ditandai dengan gangguan nafas pada unggas, diare, kotoran hijau, dan mati cepat. Flu burung itu yang dikhawatirkan karena penularannya sangat masif, seperti tahun 2003. Makanya kita lakukan vaksinasi ini untuk mencegah kematian unggas akibat flu burung," jelas Faiz.
Rabies sendiri menjadi salah satu penyakit zoonosis yang amat berbahaya jika menular pada manusia. Terutama jika seseorang menerima gigitan dari hewan rabies di daerah tubuh yang dekat dengan otak.
"Penularan rabies itu menular ke manusia melalui gigitan, nanti virusnya menyerang syaraf manusia. Kalau gigitannya dekat otak akan sangat berisiko. Sebisa mungkin diantisipasi, salah satunya dengan ini (vaksinasi)," beber Faiz.
​Beruntung saat vaksinasi terhadap hewan peliharaan tadi, pihaknya tak menemukan ada hewan peliharaan seperti kucing dam anjing yang memiliki gejala rabies. Namun ada beberapa hewan yang tak jadi vaksin karena sedang hamil, sakit, dan masih muda.
"Sejauh ini nihil (rabies dan flu burung). Ada yang batal vaksin, karena kan syaratnya hewan divaksin itu sehat. kalau sakit diobati dulu, hewan tidak boleh hamil, tidak menyusui kalau anaknya terlalu kecil, dan usianya minimal 4 bulan kalau unggas 1 bulan," tandas Faiz.
Sementara itu Kepala Seksi Sarana Prasarana dan Lingkungan Kelurahan Leuwigajah Dini Gusniar mengatakan vaksinasi terhadap hewan peliharaan tersebut sebagai upaya mempertahankan Kota Cimahi bebas rabies dan flu burung.
"Ini upaya kita mempertahankan predikat itu, jadi memfasilitasi vaksinasi ke rumah. Sampai beberapa hari ke depan masih ada, targetnya 150 ekor hewan yang divaksinasi. Hari ini ada sekitar 40 ekor hewan," kata Dini.
Faiz mengatakan hewan peliharaan yang terpapar rabies maupun flu burung memiliki gejala yang sangat terlihat, seperti mengeluarkan liur secara berlebih, fotofobia atau takut akan cahaya, dan cenderung agresif pada gerakan.
"Kalau flu burung ditandai dengan gangguan nafas pada unggas, diare, kotoran hijau, dan mati cepat. Flu burung itu yang dikhawatirkan karena penularannya sangat masif, seperti tahun 2003. Makanya kita lakukan vaksinasi ini untuk mencegah kematian unggas akibat flu burung," jelas Faiz.
Rabies sendiri menjadi salah satu penyakit zoonosis yang amat berbahaya jika menular pada manusia. Terutama jika seseorang menerima gigitan dari hewan rabies di daerah tubuh yang dekat dengan otak.
"Penularan rabies itu menular ke manusia melalui gigitan, nanti virusnya menyerang syaraf manusia. Kalau gigitannya dekat otak akan sangat berisiko. Sebisa mungkin diantisipasi, salah satunya dengan ini (vaksinasi)," beber Faiz.
​Beruntung saat vaksinasi terhadap hewan peliharaan tadi, pihaknya tak menemukan ada hewan peliharaan seperti kucing dam anjing yang memiliki gejala rabies. Namun ada beberapa hewan yang tak jadi vaksin karena sedang hamil, sakit, dan masih muda.
"Sejauh ini nihil (rabies dan flu burung). Ada yang batal vaksin, karena kan syaratnya hewan divaksin itu sehat. kalau sakit diobati dulu, hewan tidak boleh hamil, tidak menyusui kalau anaknya terlalu kecil, dan usianya minimal 4 bulan kalau unggas 1 bulan," tandas Faiz.
Sementara itu Kepala Seksi Sarana Prasarana dan Lingkungan Kelurahan Leuwigajah Dini Gusniar mengatakan vaksinasi terhadap hewan peliharaan tersebut sebagai upaya mempertahankan Kota Cimahi bebas rabies dan flu burung.
"Ini upaya kita mempertahankan predikat itu, jadi memfasilitasi vaksinasi ke rumah. Sampai beberapa hari ke depan masih ada, targetnya 150 ekor hewan yang divaksinasi. Hari ini ada sekitar 40 ekor hewan," kata Dini.
Related Post