Perubahan iklim ternyata juga turut mendorong lahirnya spesies baru. Spesies yang dimaksud adalah hasil perkawinan antara beruang kutub dengan beruang grizzly yang menghasilkan beruang hibrida bernama pizzly.
Penampakan pertama kali beruang pizzly di alam liar dimulai pada 2006. Saat itu ada seorang pemburu yang akan menembak seekor beruang yang dikiranya adalah beruang kutub di wilayah barat laut Arktik Kanada.
Penampakan pertama kali beruang pizzly di alam liar dimulai pada 2006. Saat itu ada seorang pemburu yang akan menembak seekor beruang yang dikiranya adalah beruang kutub di wilayah barat laut Arktik Kanada.
Namun saat melihat lebih dekat, ia menemukan beruang dengan penampakan yang tak biasa. Ia melihat beruang dengan bulu putih krem seperti beruang kutub, tetapi memiliki cakar panjang, punggung bungkuk, muka lebih pendek dan bercak cokelat beruang grizzly.
Tes DNA kemudian memastikan, bahwa hewan itu hibrida dan merupakan keturunan liar pertama dari beruang kutub dan grizzly yang didokumentasikan. Munculnya pizzly ini menurut peneliti bertepatan dengan terjadinya penurunan populasi beruang kutub. Lantas bagaimana bisa kedua hewan tersebut kawin?
Mengutip Live Science, Senin (26/4/2021) saat dunia menghangat dan es laut Arktik menipis, beruang kutub yang kelaparan terpaksa mencari makan menjauh hingga ke selatan, tempat mereka bertemu beruang grizzly yang memang memiliki jangkauan berburu meluas ke utara. Dan dengan seringnya terjadinya kontak antara kedua spesies itu, muncul lah lebih banyak perkawinan.
Hal tersebut membuat makin banyak penampakan keturunan beruang hibrida ini yang bisa ditemukan di alam liar. Peneliti pun menanggapi kemunculan species baru ini dengan positif dan berspekulasi jika pizzly akan terus ada di alam liar. "Ada kemungkinan pizzly dapat mencari makan untuk berbagai sumber makanan di tempat yang lebih luas," ungkap Larisa DeSantis, ahli paleontologi dan profesor ilmu biologi di Vanderbilt University di Tennessee.
​Beruang kutub memiliki tengkorak yang lebih panjang, yang membuat mereka ahli dalam berburu anjing laut. Namun gigi geraham mereka lebih kecil daripada ukuran tubuh, karena yang mereka makan adalah lemak sepanjang hari. Sementara Grizzly dapat makan apa pun yang mereka inginkan.
"Jadi ada kemungkinan pula gabungan antara beruang kutub dan grizzly akan memberikan keuntungan biomekanik. Tapi kami belum tahu pastinya," kata DeSantis. Beruang grizzly dan beruang kutub hanya menyimpang 500.000 hingga 600.000 tahun yang lalu, sehingga kedua spesies tersebut dapat kawin dan menghasilkan keturunan yang layak.
Pengamatan yang dilakukan di penangkaran dan studi yang di alam liar menunjukkan jika beruang hibrida ini subur dan menghasilkan anak. Lebih lanjut, sebuah studi tahun 2016 yang dipublikasikan di jurnal Biology Letters menyebut jika beruang kutub diproyeksikan menurun lebih dari 30 persen dalam 30 tahun ke depan.
Selain perubahan iklim, penurunan populasi beruang kutub juga dipengaruhi oleh masuknya beruang grizzly ke wilayah beruang kutub untuk mencari sumber makanan alternatif. Studi mengenai beruang hibrida pizzly ini dipublikasikan pada 1 April di jurnal Global Change Biology.
Tes DNA kemudian memastikan, bahwa hewan itu hibrida dan merupakan keturunan liar pertama dari beruang kutub dan grizzly yang didokumentasikan. Munculnya pizzly ini menurut peneliti bertepatan dengan terjadinya penurunan populasi beruang kutub. Lantas bagaimana bisa kedua hewan tersebut kawin?
Mengutip Live Science, Senin (26/4/2021) saat dunia menghangat dan es laut Arktik menipis, beruang kutub yang kelaparan terpaksa mencari makan menjauh hingga ke selatan, tempat mereka bertemu beruang grizzly yang memang memiliki jangkauan berburu meluas ke utara. Dan dengan seringnya terjadinya kontak antara kedua spesies itu, muncul lah lebih banyak perkawinan.
Hal tersebut membuat makin banyak penampakan keturunan beruang hibrida ini yang bisa ditemukan di alam liar. Peneliti pun menanggapi kemunculan species baru ini dengan positif dan berspekulasi jika pizzly akan terus ada di alam liar. "Ada kemungkinan pizzly dapat mencari makan untuk berbagai sumber makanan di tempat yang lebih luas," ungkap Larisa DeSantis, ahli paleontologi dan profesor ilmu biologi di Vanderbilt University di Tennessee.
​Beruang kutub memiliki tengkorak yang lebih panjang, yang membuat mereka ahli dalam berburu anjing laut. Namun gigi geraham mereka lebih kecil daripada ukuran tubuh, karena yang mereka makan adalah lemak sepanjang hari. Sementara Grizzly dapat makan apa pun yang mereka inginkan.
"Jadi ada kemungkinan pula gabungan antara beruang kutub dan grizzly akan memberikan keuntungan biomekanik. Tapi kami belum tahu pastinya," kata DeSantis. Beruang grizzly dan beruang kutub hanya menyimpang 500.000 hingga 600.000 tahun yang lalu, sehingga kedua spesies tersebut dapat kawin dan menghasilkan keturunan yang layak.
Pengamatan yang dilakukan di penangkaran dan studi yang di alam liar menunjukkan jika beruang hibrida ini subur dan menghasilkan anak. Lebih lanjut, sebuah studi tahun 2016 yang dipublikasikan di jurnal Biology Letters menyebut jika beruang kutub diproyeksikan menurun lebih dari 30 persen dalam 30 tahun ke depan.
Selain perubahan iklim, penurunan populasi beruang kutub juga dipengaruhi oleh masuknya beruang grizzly ke wilayah beruang kutub untuk mencari sumber makanan alternatif. Studi mengenai beruang hibrida pizzly ini dipublikasikan pada 1 April di jurnal Global Change Biology.
Related Post