MALANG - Sejumlah pecinta satwa melakukan perburuan kucing di lingkungan Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Sabtu (28/6/2014). Kucing-kucing yang selama ini hidup liar di lingkungan rumah dianggap merugikan pasien maupun pengunjung rumah sakit.
Belasan aktivis penyayang satwa dari berbagai organisasi mengejar setiap kucing yang ada di lingkungan RSSA. Dengan bersenjatakan jaring bentang dan jaring serok mereka berupaya menangkap satwa yang gesit dan lincah tersebut.
Belasan aktivis penyayang satwa dari berbagai organisasi mengejar setiap kucing yang ada di lingkungan RSSA. Dengan bersenjatakan jaring bentang dan jaring serok mereka berupaya menangkap satwa yang gesit dan lincah tersebut.
Setiap kucing yang berhasil ditangkap, segera dimasukan ke dalam kandang khusus. Tidak mudah menangkap kucing. Usai berupaya sekuat tenaga, mereka hanya menangkap enam ekor kucing liar. Bagian Pengendalian Binatang Penggangu RSSA Malang, Suliyanto mengatakan, jumlah kucing di lingkungan RSSA sudah dalam tahap mengganggu.
Mereka kerap buang air sembarangan, dan mengganggu kenyamanan. “Mereka bahkan naik ke atas plafon dan berlarian. Pernah plafonnya sampai jebol dan menimpa pengunjung,” terang Suliyanto. Selain itu, kucing liar juga berpotensi menularkan penyakit. Seperti rabies, toksoplasma dan cacing.
Karena itu, untuk menjaga kesehatan lingkungan rumah sakit, idealnya lingkungan rumah sakit harus bebas dari kucing. Sejumlah organisasi pecinta satwa yang terlibat antara lain Perkumpulan Kucing Domestik Indonesia (PKDI), Malang Cats Lovers, Kelompok Pet Animal (Kepeta) Universitas Brawijaya, dan animals Indonesia.
Menurut Ketua PKDI, Eka Andrian, kucing-kucing yang ditangkap akan direlokasi. Berkat kerja sama berbagai organisasi pecinta satwa yang peduli, mereka sepakat mendirikan shelter khusus kucing. “Kami merintis shelter di Singosari. Nantinya kucing-kucing yang ditangkap akan dibawa ke sana,” ujar Andrian.
Mereka kerap buang air sembarangan, dan mengganggu kenyamanan. “Mereka bahkan naik ke atas plafon dan berlarian. Pernah plafonnya sampai jebol dan menimpa pengunjung,” terang Suliyanto. Selain itu, kucing liar juga berpotensi menularkan penyakit. Seperti rabies, toksoplasma dan cacing.
Karena itu, untuk menjaga kesehatan lingkungan rumah sakit, idealnya lingkungan rumah sakit harus bebas dari kucing. Sejumlah organisasi pecinta satwa yang terlibat antara lain Perkumpulan Kucing Domestik Indonesia (PKDI), Malang Cats Lovers, Kelompok Pet Animal (Kepeta) Universitas Brawijaya, dan animals Indonesia.
Menurut Ketua PKDI, Eka Andrian, kucing-kucing yang ditangkap akan direlokasi. Berkat kerja sama berbagai organisasi pecinta satwa yang peduli, mereka sepakat mendirikan shelter khusus kucing. “Kami merintis shelter di Singosari. Nantinya kucing-kucing yang ditangkap akan dibawa ke sana,” ujar Andrian.
Related Post =
Kamu Sering Menghakimi Orang Yang Membuang Kucing ?
Kucingku Gay dan Dia Tidak Merusak Moral Bangsa
Bahaya Nggak Sih Pelihara Kucing Dekat Bayi ?
Pasangan Ini Menikah dengan Dihadiri Undangan 1000 ekor Kucing
Antara Kucing, Siti, Joko dan Kamto
Kamu Sering Menghakimi Orang Yang Membuang Kucing ?
Kucingku Gay dan Dia Tidak Merusak Moral Bangsa
Bahaya Nggak Sih Pelihara Kucing Dekat Bayi ?
Pasangan Ini Menikah dengan Dihadiri Undangan 1000 ekor Kucing
Antara Kucing, Siti, Joko dan Kamto