Seorang remaja bernama Florencia Lobo tak menyangka bahwa kucing lucu yang ditemukannya ternyata adalah spesies lain. Dikutip Daily Mirror pada Rabu Selasa (26/11/19) Florencia Lobo (18) seorang warga Argentina, suatu hari sedang memancing di Barat Laut Argentina.
Nah, pada saat itulah mereka secara tidak sengaja menemukan dua ekor kucing kecil berwarna merah kecoklatan berumur sekitar seminggu. Kondisinya menyedihkan anak kucing itu lapar dan terlihat tidak berdaya
Nah, pada saat itulah mereka secara tidak sengaja menemukan dua ekor kucing kecil berwarna merah kecoklatan berumur sekitar seminggu. Kondisinya menyedihkan anak kucing itu lapar dan terlihat tidak berdaya
Karena kasihan melihatnya Lobo akhirnya membawa mereka pulang, disamping mahluk berbulu itu terlihat lucu dan warnanya juga cukup langka. Dua kucing itu kemudian dipeliharanya dan diberi nama Tito dan Dani, keduanya tinggal setidaknya satu minggu.
Tapi sayang kucing yang diberi nama Dani itu mati. Sedangkan sisanya Tito, masih hidup dan semakin dekat dengan pemiliknya, sesekali dia mengikuti pemiliknya ketika dipanggil dengan peluit.Meski demikian, Florencia tak pernah menyadari bahwa kucing yang dipeliharanya sebenarnya adalah spesies lain.
"Dia suka bermain, menggigit dan bisa berlari begitu cepat, dia suka naik ke meja dan melompat dari sana, saya pikir itu normal," katanya. Florencia bahkan juga berbagi tempat tidur dengan hewan peliharaannya dan tidak pernah curiga bahwa hewan itu sebenarnya bukanlah kucing. Sampai suatu ketika sebuah insiden terjadi.
Kucing itu melukai salah satu kakinya, karena khawatir dia membawanya ke dokter hewan. Namun, dokter yang mengetahui hewan itu justru terkejut dan mengatakan bahwa hewan ini bukanlah kucing dan menyebut dia adalah spesies berbeda. Hewan yang selama ini disangkanya kucing ternyata adalah seekor puma.
Terkejut mengetahui hal itu, Florencia menyerahkannya ke Yayasan Penyelamatan Hewan Argentina untuk melepaskannya kembali ke alam liar. Kucing dengan mantel berwarna lebih terang cenderung hidup di habitat yang lebih kering di mana pewarnaannya memberikan kamuflase yang lebih baik, menurut Rainforest Alliance.
Florencia khawatir karena dia sering memberi daging dan susu pada kucing itu, hewan itu tidak akan bisa merawat dirinya sendiri ketika dilepaskan ke alam liar.Dia berkata, "Saya khawatir ketika dia dibebaskan dan dia tidak tahu bagaimana melakukan hal-hal yang biasa karena dia sudah dijinakkan."
Tapi sayang kucing yang diberi nama Dani itu mati. Sedangkan sisanya Tito, masih hidup dan semakin dekat dengan pemiliknya, sesekali dia mengikuti pemiliknya ketika dipanggil dengan peluit.Meski demikian, Florencia tak pernah menyadari bahwa kucing yang dipeliharanya sebenarnya adalah spesies lain.
"Dia suka bermain, menggigit dan bisa berlari begitu cepat, dia suka naik ke meja dan melompat dari sana, saya pikir itu normal," katanya. Florencia bahkan juga berbagi tempat tidur dengan hewan peliharaannya dan tidak pernah curiga bahwa hewan itu sebenarnya bukanlah kucing. Sampai suatu ketika sebuah insiden terjadi.
Kucing itu melukai salah satu kakinya, karena khawatir dia membawanya ke dokter hewan. Namun, dokter yang mengetahui hewan itu justru terkejut dan mengatakan bahwa hewan ini bukanlah kucing dan menyebut dia adalah spesies berbeda. Hewan yang selama ini disangkanya kucing ternyata adalah seekor puma.
Terkejut mengetahui hal itu, Florencia menyerahkannya ke Yayasan Penyelamatan Hewan Argentina untuk melepaskannya kembali ke alam liar. Kucing dengan mantel berwarna lebih terang cenderung hidup di habitat yang lebih kering di mana pewarnaannya memberikan kamuflase yang lebih baik, menurut Rainforest Alliance.
Florencia khawatir karena dia sering memberi daging dan susu pada kucing itu, hewan itu tidak akan bisa merawat dirinya sendiri ketika dilepaskan ke alam liar.Dia berkata, "Saya khawatir ketika dia dibebaskan dan dia tidak tahu bagaimana melakukan hal-hal yang biasa karena dia sudah dijinakkan."
Related Post =