Penjelajah hutan menemukan tengkorak terjepit batu di Sungai Metro, yang berada di Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Diduga tengkorak itu adalah satwa liar sejenis kucing besar, apakah itu harimau atau macan.
Penemunya adalah Lulut Edi Santoso bersama dua rekannya, ketika menjelajahi aliran Kali Metro, Jumat (4/8/2020). Karena melihat keanehan dari kerangka yang ditemukan, Lulut bersama rekannya kemudian memilih untuk mengamankannya.
Penemunya adalah Lulut Edi Santoso bersama dua rekannya, ketika menjelajahi aliran Kali Metro, Jumat (4/8/2020). Karena melihat keanehan dari kerangka yang ditemukan, Lulut bersama rekannya kemudian memilih untuk mengamankannya.
"Teman saya yang menemukan, saat gogoh (meraba) aliran Kali (Sungai) Metro. Ketika pertama kali menyentuh, merasakan keanehan, posisinya terjepit bebatuan dibawa air sekitar satu meteran. Kemudian diangkat ternyata tengkorak," beber Lulut.
Wujud tengkorak yang ditemukan akhirnya mengundang rasa penasaran Lulut dkk, sehingga kemudian memilih untuk menyimpannya. Lulut dkk menduga jika tengkorak hanya bagian kepala atas serta depan adalah kerangka binatang.
Diperkuat juga, lanjut Lulut, informasi yang disampaikan para penjelajah hutan lainnya. Jika kawasan Sungai Metro atau lereng Gunung Kawi merupakan habitat Harimau Jawa atau Macan Tutul. Karena sempat ditemukan jejak kotoran dan tapak Harimau Jawa di kawasan hutan Gunung Kawi.
Temuan itu sekaligus memperkuat keyakinan jika kawasan hutan tersebut merupakan habitat dari satwa langka itu. "Maka kemudian, teman-teman menduga tengkorak dari jenis binatang karnivora. Karena segi ukuran, sangat berbeda dengan tengkorak hewan ternak.
Bersamaan dengan hal tersebut, kami juga menemukan tulang diyakini milik kuda. Tetapi kita tidak mengambilnya," terang guru seni SMA Negeri 3 Malang ini. Kegiatan susur sungai dan menjelajahi hutan diakui Lulut merupakan kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan bersama teman-temannya.
Namun, baru kali ini menemukan tengkorak yang diduga adalah hewan karnivora. "Susur sungai atau jelajah hutan sering kami lakukan. Tetapi menemukan tengkorak hewan seperti kemarin, baru kali ini," aku Lulut.
Temuan kerangka oleh Lulut dkk, membuat warga yang tinggal sekitar Kali Metro kaget. Dan kemudian melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). "Karena menyakini, tengkorak kami temukan ada perbedaan dengan hewan lain. Maka, kami kemudian melaporkannya ke BKSDA," tegas Lulut.
Laporan adanya temuan tengkorak hewan oleh Lulut dkk langsung direspon oleh BKSDA dan pengamatan langsung kerangka dilakukan hari ini.
Wujud tengkorak yang ditemukan akhirnya mengundang rasa penasaran Lulut dkk, sehingga kemudian memilih untuk menyimpannya. Lulut dkk menduga jika tengkorak hanya bagian kepala atas serta depan adalah kerangka binatang.
Diperkuat juga, lanjut Lulut, informasi yang disampaikan para penjelajah hutan lainnya. Jika kawasan Sungai Metro atau lereng Gunung Kawi merupakan habitat Harimau Jawa atau Macan Tutul. Karena sempat ditemukan jejak kotoran dan tapak Harimau Jawa di kawasan hutan Gunung Kawi.
Temuan itu sekaligus memperkuat keyakinan jika kawasan hutan tersebut merupakan habitat dari satwa langka itu. "Maka kemudian, teman-teman menduga tengkorak dari jenis binatang karnivora. Karena segi ukuran, sangat berbeda dengan tengkorak hewan ternak.
Bersamaan dengan hal tersebut, kami juga menemukan tulang diyakini milik kuda. Tetapi kita tidak mengambilnya," terang guru seni SMA Negeri 3 Malang ini. Kegiatan susur sungai dan menjelajahi hutan diakui Lulut merupakan kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan bersama teman-temannya.
Namun, baru kali ini menemukan tengkorak yang diduga adalah hewan karnivora. "Susur sungai atau jelajah hutan sering kami lakukan. Tetapi menemukan tengkorak hewan seperti kemarin, baru kali ini," aku Lulut.
Temuan kerangka oleh Lulut dkk, membuat warga yang tinggal sekitar Kali Metro kaget. Dan kemudian melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). "Karena menyakini, tengkorak kami temukan ada perbedaan dengan hewan lain. Maka, kami kemudian melaporkannya ke BKSDA," tegas Lulut.
Laporan adanya temuan tengkorak hewan oleh Lulut dkk langsung direspon oleh BKSDA dan pengamatan langsung kerangka dilakukan hari ini.
Related Post =