Sekelompok siswa yang sedang melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah menganiaya dan membunuh kucing, hingga memakan dagingnya. Kasus ini terjadi tepatnya di Jalan Trans Kalimantan, Kalampangan, Sabangau, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Tak hanya dianiaya, kucing tersebut juga dipotong-potong lalu dimakan dagingnya. Perbuatan tak terpuji itu akhirnya viral dimedia sosial dan mendapat kecaman ribuan netizen. Terhadap kejadian ini, Lurah Kalampangan Yunita Martin saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut diwilayah pemerintahannya.
Tak hanya dianiaya, kucing tersebut juga dipotong-potong lalu dimakan dagingnya. Perbuatan tak terpuji itu akhirnya viral dimedia sosial dan mendapat kecaman ribuan netizen. Terhadap kejadian ini, Lurah Kalampangan Yunita Martin saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut diwilayah pemerintahannya.
"Iya bener kejadiannya di Kalampangan. Anak-anak SMU magang di kantor UPT Penyuluh Pertanian," kata Yunita Martina, Kamis (15/9). Tak hanya menganiaya kucing, Yunita mengatakan bahwa para pelajar yang sedang magang itu kerap meresahkan belakangan ini karena mabuk-mabukan.
Aksi ini dilaporkan oleh Polsek Sebangau hingga ditindaklanjuti oleh Polresta Palangkaraya. Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa melalui Kasatreskrim Polresta Palangkaraya Kompol Ronny Marthius Nababan membenarkan kejadian tersebut.
“Kami menindaklanjuti laporan adanya kejadian pembunuhan dan mengonsumsi hewan peliharaan kucing, yang terjadi pada Rabu (14/9/2022),” katanya Kamis (15/9/2022) siang. Dia mengatakan, sebanyak enam siswa diamankan diduga menganiaya dan mengonsumsi hewan peliharaan kucing tersebut.
Motif penganiayaan hingga memakan kucing
Motif para remaja melakukan penganiayaan terhadap hewan tersebut diungkap karena kenakalan remaja, dimana mereka berkumpul dan terbesit ide tersebut. “Karena mereka masih anak-anak dan sedang melakukan PKL, masuknya ke dalam kenakalan remaja,” terangnya.
Pihaknya menyerahkan hukuman disiplin siswa kepada pihak sekolah agar tidak menghambat belajar mengajar dan siswa mendapatkan efek jera. “Serta menyerahkan hukuman disiplin pada pihak sekolah untuk meningkatkan lagi kesadaran menyayangi dan memelihara hewan,” jelasnya.
Pelaku dikembalikan ke orang tua Pihak kepolisian saat ini sudah melakukan mediasi dengan warga setempat, hingga mengamankan para siswa SMK yang melakukan aksi kejahatan sadis tersebut. Mediasi ini dihadiri komunitas pecinta kucing, pihak sekolah, para orang tua, pemilik kucing dan kepolisian.
“Penangkapan terjadi pada Rabu (14/9/2022) siang, Polsek Sebangau telah mendatangi tempat kejadian perkara, mengumpulkan barang bukti, dan kini bertemu dengan beberapa pihak,” ungkap Kasatreskrim. Berdasarkan hasil kesepakatan bersama, kepolisian dan berbagai pihak sepakat mengembalikan para orangtua masing-masing.
Pihak Sekolah Minta Maaf
Pihak SMKS GKE AGRI Karya Bakti, Tumbang Lahang, Katingan mendatangi anak didik, yang tengah bermasalah karena menganiaya dan mengonsumsi kucing saat menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kota Palangkaraya, Kamis (15/9/2022).
Ketua Panitia PKL, Alkredo Erabo, mengucapkan banyak terima kasih atas pihak yang mengikuti terkait kejelasan peristiwa yang dilakukan pada siswa kami. “Kami selaku pihak sekolah, memohon maaf atas kejadian tersebut, yang mana di luar jangkauan kami pihak sekolah,” ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh elemen, terutama pada komunitas pecinta hewan.Yang mana telah memberikan kelonggaran bagi para pelajar, serta memberikan edukasi dan pengajaran kepada anak-anak didik tersebut.
Sehingga para pelajar SMK yang terlibat dapat melanjutkan kegiatan PKL di wilayah Kalampangan hingga selesai. “Serta Dokter Hewan telah memberikan beberapa materi guna pembekalan para siswa yang akan berangkat PKL. Nantinya akan kami sampaikan, sehingga menjadi pembelajaran dan tidak terulang kembali,” terang Alkredo.
Pihak sekolah pun akan memberikan teguran dan memastikan sanksi yang diberikan akan dilaksanakan oleh para murid. “Dalam aturan sekolah memang ada sanksinya, para murid akan kami berikan teguran dan sanksi dari komunitas pencinta hewan”.
Aksi ini dilaporkan oleh Polsek Sebangau hingga ditindaklanjuti oleh Polresta Palangkaraya. Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa melalui Kasatreskrim Polresta Palangkaraya Kompol Ronny Marthius Nababan membenarkan kejadian tersebut.
“Kami menindaklanjuti laporan adanya kejadian pembunuhan dan mengonsumsi hewan peliharaan kucing, yang terjadi pada Rabu (14/9/2022),” katanya Kamis (15/9/2022) siang. Dia mengatakan, sebanyak enam siswa diamankan diduga menganiaya dan mengonsumsi hewan peliharaan kucing tersebut.
Motif penganiayaan hingga memakan kucing
Motif para remaja melakukan penganiayaan terhadap hewan tersebut diungkap karena kenakalan remaja, dimana mereka berkumpul dan terbesit ide tersebut. “Karena mereka masih anak-anak dan sedang melakukan PKL, masuknya ke dalam kenakalan remaja,” terangnya.
Pihaknya menyerahkan hukuman disiplin siswa kepada pihak sekolah agar tidak menghambat belajar mengajar dan siswa mendapatkan efek jera. “Serta menyerahkan hukuman disiplin pada pihak sekolah untuk meningkatkan lagi kesadaran menyayangi dan memelihara hewan,” jelasnya.
Pelaku dikembalikan ke orang tua Pihak kepolisian saat ini sudah melakukan mediasi dengan warga setempat, hingga mengamankan para siswa SMK yang melakukan aksi kejahatan sadis tersebut. Mediasi ini dihadiri komunitas pecinta kucing, pihak sekolah, para orang tua, pemilik kucing dan kepolisian.
“Penangkapan terjadi pada Rabu (14/9/2022) siang, Polsek Sebangau telah mendatangi tempat kejadian perkara, mengumpulkan barang bukti, dan kini bertemu dengan beberapa pihak,” ungkap Kasatreskrim. Berdasarkan hasil kesepakatan bersama, kepolisian dan berbagai pihak sepakat mengembalikan para orangtua masing-masing.
Pihak Sekolah Minta Maaf
Pihak SMKS GKE AGRI Karya Bakti, Tumbang Lahang, Katingan mendatangi anak didik, yang tengah bermasalah karena menganiaya dan mengonsumsi kucing saat menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kota Palangkaraya, Kamis (15/9/2022).
Ketua Panitia PKL, Alkredo Erabo, mengucapkan banyak terima kasih atas pihak yang mengikuti terkait kejelasan peristiwa yang dilakukan pada siswa kami. “Kami selaku pihak sekolah, memohon maaf atas kejadian tersebut, yang mana di luar jangkauan kami pihak sekolah,” ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh elemen, terutama pada komunitas pecinta hewan.Yang mana telah memberikan kelonggaran bagi para pelajar, serta memberikan edukasi dan pengajaran kepada anak-anak didik tersebut.
Sehingga para pelajar SMK yang terlibat dapat melanjutkan kegiatan PKL di wilayah Kalampangan hingga selesai. “Serta Dokter Hewan telah memberikan beberapa materi guna pembekalan para siswa yang akan berangkat PKL. Nantinya akan kami sampaikan, sehingga menjadi pembelajaran dan tidak terulang kembali,” terang Alkredo.
Pihak sekolah pun akan memberikan teguran dan memastikan sanksi yang diberikan akan dilaksanakan oleh para murid. “Dalam aturan sekolah memang ada sanksinya, para murid akan kami berikan teguran dan sanksi dari komunitas pencinta hewan”.
Related Post