Batu cadas yang dinamakan “batu yang tidak akan jatuh”, ternyata jatuh juga saat terjadi gempa di prefektur Kumamoto pada April 2016. Batu itu sebelumnya terjepit di antara 2 tebing di pengunungan Aso Minami Gairinzan, tergantung pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut.
“Batu tidak terjatuh itu” lantas menjadi tempat wisata berdoa bagi para peserta ujian maupun peserta wawancara yang berharap “terpilih /lulus”.
“Batu tidak terjatuh itu” lantas menjadi tempat wisata berdoa bagi para peserta ujian maupun peserta wawancara yang berharap “terpilih /lulus”.
Namun pada April tahun lalu, gempa di Kumamoto meruntuhkan batu itu, sehingga masyarakat setempat kelimpungan. Belum hilang rasa kesalnya, dilihat lebih dekat, ternyata tempat dimana batu itu selama ini bertengger, dilihat dari tebing benar-benar menampakkan silhouette seekor “Lucky Cat (Kucing pembawa Hoki)”! Tak heran, tempat itu pun baru-baru ini menjadi ramai pengunjung!
Batu Yang Tidak Akan Jatuh
Akibat gempa tersebut, Desa Minamiaso rusak parah, jembatan Aso runtuh, “batu terkenal yang tampaknya akan jatuh tetapi tidak jatuh” itu juga tidak terhindar dari nasib malang.
Batu ini panjangnya sekitar 3 meter dengan lebar 2 meter dan beratnya 5 ton. Batu yang sangat berat ini terjepit di antara tebing cadas, terlihat sama sekali tidak ada penyangga yang cukup kuat, tapi kenyataannya tidak jatuh. Menurut legenda lokal, batu itu sejatinya adalah “telur naga.”
Banyak siswa yang sedang hadapi ujian, juga pencari kerja yang khusus mendaki gunung hanya untuk berdoa mencari keberuntungan. Mereka berharap seperti batu ini “nampaknya akan terjatuh, tetapi tidak rontok (dalam ujian/wawancara).” Selain itu, sang batu juga dipercaya bertindak sebagai “garis merah” yang berperan menghubungkan kedua tebing gunung.
Itulah sebabnya batu itu menarik pula banyak muda-mudi yang berdoa untuk mencari jodoh.
Terutama pada 2015 sebelum terjadi gempa, karena pemerintah daerah telah merenovasi tangga mendaki gunung, maka dalam setahun telah menarik ribuan wisatawan datang berkunjung.
Popularitasnya pun semakin meningkat.
Batu yang jatuh demi Anda dan “Kucing pembawa Hoki”
Pemandu pendaki gunung lokal, kakek Kashiwada Isao (77) mengatakan kepada wartawan media Jepang “Nikkan taiiku”, ia mendengar batu tersebut jatuh saat gempa terjadi. Pemandu itu kemudian juga menyaksikan sendiri di lokasi kejadian. Ia masih merasa terkejut bercampur sedih. Takut setelah batu itu tidak ada di tempat, maka wisatawan pun tidak datang lagi.
Namun, orang-orang desa segera menemukan bahwa batu itu memang benar-benar bukan batu biasa. Setelah ia terjatuh lurus dari ketinggian tebing dan menggelinding lebih dari 50 meter, batu itu nyaris tanpa kerusakan, benar-benar suatu keajaiban!
Sekarang, batu ajaib itu tidak hanya bisa dilihat dari jarak dekat, tetapi juga bisa langsung disentuh. Dan julukannya kini telah berubah menjadi “batu yang dapat menggantikan Anda menggelinding ke jurang.
Kashiwada Isao, mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang mengatakan bahwa ketika memperbaiki jalan gunung pasca gempa, ia pernah dua kali terpelanting. Ia terpelanting akibat tertabrak pohon roboh di lereng gunung yang tiba-tiba menerjangnya.
Anehnya dia baik-baik saja. Semua ini berkat batu tersebut,” ujarnya berusaha meyakinkan. Hal yang lebih menakjubkan lagi adalah bahwa setelah jatuhnya batu, orang-orang menemukan bahwa diantara bentuk kesenjangan antara dua tebing cadas dimana batu itu pernah bertengger, muncul sebuah bentuk silhouette!
Bentuk silhouette itu adalah seekor kucing besar yang seolah duduk disana menerawang ke arah pegunungan Aso.“Batu tidak terjatuh” itu ketika masih berada di antara tebing, seolah menyerupai lonceng besar yang dipakai sang kucing.
Begitu sekarang “lonceng” itu telah terjatuh, sang kucing pun menampakkan wajah (silhouette) aslinya. “Batu yang menggantikan Anda jatuh” dan ”ruang hampa Kucing pembawa Hoki” beserta jalur pendakian gunung, di sepanjang jalan setapak dapat disaksikan hutan alami nan asri penuh pesona bagi sejumlah besar wisatawan yang kembali mengunjungi tempat itu.
Mungkin, dibandingkan dengan obrolan santai mengenai batu yang dapat menggantikan Anda melewati bahaya dan lain sebagainya, justru daya cipta alam dan kreativitas penduduk setempat yang menolak untuk dikalahkan oleh gempalah, merupakan alasan yang sebenarnya tempat yang indah itu digandrungi wisatawan.
Source
Batu Yang Tidak Akan Jatuh
Akibat gempa tersebut, Desa Minamiaso rusak parah, jembatan Aso runtuh, “batu terkenal yang tampaknya akan jatuh tetapi tidak jatuh” itu juga tidak terhindar dari nasib malang.
Batu ini panjangnya sekitar 3 meter dengan lebar 2 meter dan beratnya 5 ton. Batu yang sangat berat ini terjepit di antara tebing cadas, terlihat sama sekali tidak ada penyangga yang cukup kuat, tapi kenyataannya tidak jatuh. Menurut legenda lokal, batu itu sejatinya adalah “telur naga.”
Banyak siswa yang sedang hadapi ujian, juga pencari kerja yang khusus mendaki gunung hanya untuk berdoa mencari keberuntungan. Mereka berharap seperti batu ini “nampaknya akan terjatuh, tetapi tidak rontok (dalam ujian/wawancara).” Selain itu, sang batu juga dipercaya bertindak sebagai “garis merah” yang berperan menghubungkan kedua tebing gunung.
Itulah sebabnya batu itu menarik pula banyak muda-mudi yang berdoa untuk mencari jodoh.
Terutama pada 2015 sebelum terjadi gempa, karena pemerintah daerah telah merenovasi tangga mendaki gunung, maka dalam setahun telah menarik ribuan wisatawan datang berkunjung.
Popularitasnya pun semakin meningkat.
Batu yang jatuh demi Anda dan “Kucing pembawa Hoki”
Pemandu pendaki gunung lokal, kakek Kashiwada Isao (77) mengatakan kepada wartawan media Jepang “Nikkan taiiku”, ia mendengar batu tersebut jatuh saat gempa terjadi. Pemandu itu kemudian juga menyaksikan sendiri di lokasi kejadian. Ia masih merasa terkejut bercampur sedih. Takut setelah batu itu tidak ada di tempat, maka wisatawan pun tidak datang lagi.
Namun, orang-orang desa segera menemukan bahwa batu itu memang benar-benar bukan batu biasa. Setelah ia terjatuh lurus dari ketinggian tebing dan menggelinding lebih dari 50 meter, batu itu nyaris tanpa kerusakan, benar-benar suatu keajaiban!
Sekarang, batu ajaib itu tidak hanya bisa dilihat dari jarak dekat, tetapi juga bisa langsung disentuh. Dan julukannya kini telah berubah menjadi “batu yang dapat menggantikan Anda menggelinding ke jurang.
Kashiwada Isao, mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang mengatakan bahwa ketika memperbaiki jalan gunung pasca gempa, ia pernah dua kali terpelanting. Ia terpelanting akibat tertabrak pohon roboh di lereng gunung yang tiba-tiba menerjangnya.
Anehnya dia baik-baik saja. Semua ini berkat batu tersebut,” ujarnya berusaha meyakinkan. Hal yang lebih menakjubkan lagi adalah bahwa setelah jatuhnya batu, orang-orang menemukan bahwa diantara bentuk kesenjangan antara dua tebing cadas dimana batu itu pernah bertengger, muncul sebuah bentuk silhouette!
Bentuk silhouette itu adalah seekor kucing besar yang seolah duduk disana menerawang ke arah pegunungan Aso.“Batu tidak terjatuh” itu ketika masih berada di antara tebing, seolah menyerupai lonceng besar yang dipakai sang kucing.
Begitu sekarang “lonceng” itu telah terjatuh, sang kucing pun menampakkan wajah (silhouette) aslinya. “Batu yang menggantikan Anda jatuh” dan ”ruang hampa Kucing pembawa Hoki” beserta jalur pendakian gunung, di sepanjang jalan setapak dapat disaksikan hutan alami nan asri penuh pesona bagi sejumlah besar wisatawan yang kembali mengunjungi tempat itu.
Mungkin, dibandingkan dengan obrolan santai mengenai batu yang dapat menggantikan Anda melewati bahaya dan lain sebagainya, justru daya cipta alam dan kreativitas penduduk setempat yang menolak untuk dikalahkan oleh gempalah, merupakan alasan yang sebenarnya tempat yang indah itu digandrungi wisatawan.
Source
Related Post =