Banyak perempuan gemar memelihara kucing. Ada yang sejak kecil sudah jatuh cinta dengan hewan menggemaskan yang satu ini, ada pula yang memang tergerak memelihara lantaran ingin menolong kucing malang di jalanan. Bagaimana pengorbanan mereka mengurus kucingnya?
Lima Juta Rupiah per Bulan
Fenti Lela Safitri jatuh cinta dengan kucing sejak usia belia. Sejak kecil, ia terbiasa dikelilingi kucing. Bahkan, ketika baru lahir pun kucing peliharaan sang bunda sudah ada di dekatnya. "Seluruh anggota keluarga kami pecinta kucing," ujarnya.
Lima Juta Rupiah per Bulan
Fenti Lela Safitri jatuh cinta dengan kucing sejak usia belia. Sejak kecil, ia terbiasa dikelilingi kucing. Bahkan, ketika baru lahir pun kucing peliharaan sang bunda sudah ada di dekatnya. "Seluruh anggota keluarga kami pecinta kucing," ujarnya.
Di rumahnya, Fenti sekeluarga merawat 30 kucing. Lebih dari 20 di antaranya merupakan kucing lokal, tiga lainnya kucing persia, dan empat lainnya kucing anggora. Dari puluhan kucing tersebut, ia paling menyayangi Bili, kucing betina ras persia. Bulunya panjang dan lembut. Warnanya oranye cerah bercampur putih. "Badannya gemuk, gemesin," kata Fenti.
Berjauhan dengan Bili, Fenti akan merasa kangen. Ia tak tahan kalau seharian belum memegang dan mencium kucing kesayangannya itu. "Lucu ngeliat mukanya, tingkahnya, dan bulunya yang lembut," ujar perempuan kelahiran Bagan Batu, 8 Juli 1986 ini.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Fenti mengelompokkan kucingnya. Kucing kampung ia tempatkan di kamar khusus. Kucing ras dibiarkan berada di rumah bersama keluarga Fenti. Kucing tersebut ada yang dipelihara sejak lahir, ada yang pemberian orang, dan sebagian besar diambil dari jalan karena kasihan. Sang bunda paling tak tega melihat kucing terlantar. "Kalau melihat kucing kecil yang tak ada induknya berkeliaran di jalan, pasti ibu ambil," ungkapnya.
Fenti dan ibunya berbagi tugas mengurus puluhan kucingnya. Sejak berhenti bekerja setahun lalu, Fenti bertugas memberi makan kucing di pagi hari, dari Senin sampai Jumat. "Ibu masih bekerja jadi baru bisa mengurus kucing pada akhir pekan."
Kucing Fenti diberi makan ikan cuwe, ayam yang sudah dikukus, dan biskuit kucing. Kucingnya juga minum susu. Setiap bulannya, keluarga Fenti menganggarkan lima juta rupiah untuk membeli makanan dan minuman tambahan untuk si pus. "Kami sudah ada pemasok reguler yang bersedia mengantar ikan seminggu sekali dengan total biaya sekitar sejuta rupiah," kata Fenti yang rutin memberikan vaksinasi untuk seluruh kucingnya.
Keluarga Fenti tak hanya memperhatikan kebutuhan pangan kucing peliharaannya. Kebersihannya pun terjaga dengan membawa kucing mandi di pet shop terdekat. Semua kucing di rumah Fenti sudah terlatih untuk buang kotoran di kamar mandi. Fenti dan ibunya bergantian menyiramnya. "Tapi, ada juga yang buang kotoran di tempat khusus yang kami sediakan."
Fenti yang tengah mengandung tujuh bulan aktif melindungi diri dari risiko terinfeksi virus toksoplasma gondii, virus yang hidup sebagai parasit ada di kotoran kucing. Ia melakukannya dengan rajin mencuci tangan dengan saksama setiap selesai memegang kucing.
Menikah dengan penggemar kucing, suami Fenti ikut menyayangi kucing. Ia tak segan membantu Fenti mengurus kucing, memberi makan cemilan, dan membuat susu untuk kucing kecil. "Sebetulnya saya tak dilarang dokter untuk kontak dengan kucing, tetapi suami minta saya tidak mencium kucing dulu selama hamil."
Related Post =
Kenapa Sih Wanita Itu Identik Seperti Kucing ?
Wanita Berhati Mulia, Mengurus 350 Kucing Liar Tiap Hari
Wanita Ini Menganggap Dirinya Penjelmaan dari Kucing
Tidak Ada Yang Menginginkan Mereka, Sampai Wanita Ini Mengadopsinya
Tidak Selamanya Cat Lady itu Pemurung dan Aneh ( Fotografi)
Kenapa Sih Wanita Itu Identik Seperti Kucing ?
Wanita Berhati Mulia, Mengurus 350 Kucing Liar Tiap Hari
Wanita Ini Menganggap Dirinya Penjelmaan dari Kucing
Tidak Ada Yang Menginginkan Mereka, Sampai Wanita Ini Mengadopsinya
Tidak Selamanya Cat Lady itu Pemurung dan Aneh ( Fotografi)