Di kota-kota yang tersebar di Pulau Isle of Man, Inggris, kadang-kadang kita dapat melihat penghuni yang mengundang perhatian: kucing yang tidak berekor. Hewan ini sudah menawan hati para pemilik bintang peliharaan di pulau itu sendiri dan di tempat-tempat lainnya yang jauh. Malah sekarang ini ada lebih banyak kucing Manx di Amerika Utara daripada di tempat kucing itu berasal.
Namun asal usul bagaimana sampai mereka tidak memiliki ekor masih agak misterius, yang pasti ini terkait dengan mutasi genetik.Pada 2013, ada satu gen yang diperlihatkan memiliki empat kemungkinan yang dapat menyebabkan adanya kucing Manx yang tak berekor.Keempat mutasi ini hanya untuk kucing Manx, kucing-kucing lain yang juga tidak berekor memiliki mutasi berbeda yang menyebabkan ciri khas itu.
Namun asal usul bagaimana sampai mereka tidak memiliki ekor masih agak misterius, yang pasti ini terkait dengan mutasi genetik.Pada 2013, ada satu gen yang diperlihatkan memiliki empat kemungkinan yang dapat menyebabkan adanya kucing Manx yang tak berekor.Keempat mutasi ini hanya untuk kucing Manx, kucing-kucing lain yang juga tidak berekor memiliki mutasi berbeda yang menyebabkan ciri khas itu.
Salah seorang penulis hasil penelitian Leslie Lyons, ahli kucing dan ahli genetik dari Universitas Missouri, Columbia, mengunjungi Isle of Man untuk mengumpulkan sampel dari kucing-kucing Manx. Mutasi itu terbukti ada di sana, yang berarti semua kucing Manx pasti berasal dari kucing tanpa ekor yang ada di pulau itu, yang sudah hidup di sana selama beratus-ratus tahun.
Penduduk Isle of Man, Sara Goodwins, yang juga menulis buku A Detailed Account of Manx Cats, mencatat bahwa rujukan linguistik pertama pada kucing tidak berekor di Isle of Man muncul pada pertengahan abad 18. Sebelum itu, karena tidak ada yang menyebut tentang mereka, Goodwins mengatakan tidak mungkin jumlah mereka banyak.
Penduduk Isle of Man, Sara Goodwins, yang juga menulis buku A Detailed Account of Manx Cats, mencatat bahwa rujukan linguistik pertama pada kucing tidak berekor di Isle of Man muncul pada pertengahan abad 18. Sebelum itu, karena tidak ada yang menyebut tentang mereka, Goodwins mengatakan tidak mungkin jumlah mereka banyak.
Fungsi Ekor Pada Kucing
Kucing menggunakan ekor mereka untuk mengimbangkan tubuh ketika lari dan lompat, serta untuk mengomunikasikan bahasa tubuh. Jadi, aneh rasanya jika ada kucing yang tidak memiliki ekor. Lyons mengatakan bagi kucing tak akan ada keuntungan alamiah jika tak punya ekor. Gen ini kemungkinan besar diturunkan karena adanya pengembangbiakkan selektif yang dilakukan oleh manusia, dalam proses yang disebut 'pemilihan hal-hal baru'.
Meskipun gen yang menyebabkan mutasi ini dominan, sehingga cukup mudah diturunkan, ada keunikan menarik tersendiri: jika janin kucing mewarisi gen dari kedua induknya, bukan satu induk saja, maka kemungkinan besar kucing ini akan mati dalam kandungan. Itulah sebabnya gen yang menyebabkan kucing tidak memiliki ekor mendapat julukan seram, 'gen yang mematikan'.
“Kita tidak akan pernah melihat bayi-bayi kucing ini lahir, atau mereka tidak akan tumbuh,” kata Lyons. “Artinya ada seleksi keras melawan mutasi ini.”Dan bahkan ketika gen hanya diwariskan dari satu induk, tidak pasti gen itu merupakan gen yang jinak.
Kucing Manx dapat mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan hanya adanya sedikit ruas di bagian bawah atau tengah bawah tulang belakang mereka, seperti inkontinensia dan dalam sejumlah kasus timpang.
Karena alasan inilah, sejumlah pengembang biak kucing tidak mau mempertahankan gen ini, sementara yang lainnya memiliki keahlian khusus dalam mencoba mengembangbiakkan kucing Manx dengan tulang belakang yang lebih sehat. Diperkenalkannya ciri-ciri yang bermasalah dalam hewan peliharaan merupakan fenomena yang secara berangsur-angsur lebih dimengerti.
Kucing menggunakan ekor mereka untuk mengimbangkan tubuh ketika lari dan lompat, serta untuk mengomunikasikan bahasa tubuh. Jadi, aneh rasanya jika ada kucing yang tidak memiliki ekor. Lyons mengatakan bagi kucing tak akan ada keuntungan alamiah jika tak punya ekor. Gen ini kemungkinan besar diturunkan karena adanya pengembangbiakkan selektif yang dilakukan oleh manusia, dalam proses yang disebut 'pemilihan hal-hal baru'.
Meskipun gen yang menyebabkan mutasi ini dominan, sehingga cukup mudah diturunkan, ada keunikan menarik tersendiri: jika janin kucing mewarisi gen dari kedua induknya, bukan satu induk saja, maka kemungkinan besar kucing ini akan mati dalam kandungan. Itulah sebabnya gen yang menyebabkan kucing tidak memiliki ekor mendapat julukan seram, 'gen yang mematikan'.
“Kita tidak akan pernah melihat bayi-bayi kucing ini lahir, atau mereka tidak akan tumbuh,” kata Lyons. “Artinya ada seleksi keras melawan mutasi ini.”Dan bahkan ketika gen hanya diwariskan dari satu induk, tidak pasti gen itu merupakan gen yang jinak.
Kucing Manx dapat mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan hanya adanya sedikit ruas di bagian bawah atau tengah bawah tulang belakang mereka, seperti inkontinensia dan dalam sejumlah kasus timpang.
Karena alasan inilah, sejumlah pengembang biak kucing tidak mau mempertahankan gen ini, sementara yang lainnya memiliki keahlian khusus dalam mencoba mengembangbiakkan kucing Manx dengan tulang belakang yang lebih sehat. Diperkenalkannya ciri-ciri yang bermasalah dalam hewan peliharaan merupakan fenomena yang secara berangsur-angsur lebih dimengerti.
Suka BerenangSebagai contoh, studi tahun 2016 terhadap anjing mengisyaratkan bahwa sejumlah kecil populasi menyebabkan terkumpulnya gen berbahaya dalam hewan yang secara selektif dikembangbiakkan agar mendapatkan ciri fisik tertentu, seperti warna atau bentuk kepala.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah kebiasaan untuk memotong ekor kucing dan anjing kecil sehingga mereka kelihatannya lahir tanpa ekor. Proses ini sudah dilarang di Inggris karena dianggap sebagai tindakan "kosmetik", kecuali untuk anjing yang biasa dipakai oleh kepolisian dan tentara.
Namun, para pemilik kucing Manx mengatakan pengembangbiakkan kucing ini bukan hanya membuat mereka kehilangan ekor, tetapi juga ciri-ciri kekucingan lain.“Kucing Manx bisa diajak berjalan-jalan,” kata Goodwins. “Kebanyakan kucing benci pada air, tetapi kucing Manx senang berenang.” Tidaklah jelas mengapa mereka bertingkah laku seperti itu.
Teori Goodwins adalah bahwa genom kucing Manx dipengaruhi oleh diperkenalkannya jenis kucing Skandinavia di Isle of Man ketika orang-orang Viking tiba di sana satu milenium lalu. Dewasa ini, kucing hutan Norwegia yang memiliki ciri-ciri kucing Manx yang mirip dengan ciri-ciri anjing, kemungkinan besar keturunan dari kucing yang dipelihara bangsa Viking. Akan tetapi, Lyons mengatakan dia tidak melihat adanya bukti-bukti genetik yang datang mendukung pemikiran Goodwins.
“Mereka tidak mirip satu dengan lain (secara genetik), tetapi mereka mirip dengan kucing biasa yang berkembang dari banyak jenis,” kata Lyons.Genom Manx mirip kucing hutan Norwegia hanya dalam unsur bahwa kedua kucing ini sangat beragam: jika kucing berkembang biak dari banyak jenis, maka akan 'cocok' dengan Manx hanya karena keduanya memiliki genom yang sangat beragam.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah kebiasaan untuk memotong ekor kucing dan anjing kecil sehingga mereka kelihatannya lahir tanpa ekor. Proses ini sudah dilarang di Inggris karena dianggap sebagai tindakan "kosmetik", kecuali untuk anjing yang biasa dipakai oleh kepolisian dan tentara.
Namun, para pemilik kucing Manx mengatakan pengembangbiakkan kucing ini bukan hanya membuat mereka kehilangan ekor, tetapi juga ciri-ciri kekucingan lain.“Kucing Manx bisa diajak berjalan-jalan,” kata Goodwins. “Kebanyakan kucing benci pada air, tetapi kucing Manx senang berenang.” Tidaklah jelas mengapa mereka bertingkah laku seperti itu.
Teori Goodwins adalah bahwa genom kucing Manx dipengaruhi oleh diperkenalkannya jenis kucing Skandinavia di Isle of Man ketika orang-orang Viking tiba di sana satu milenium lalu. Dewasa ini, kucing hutan Norwegia yang memiliki ciri-ciri kucing Manx yang mirip dengan ciri-ciri anjing, kemungkinan besar keturunan dari kucing yang dipelihara bangsa Viking. Akan tetapi, Lyons mengatakan dia tidak melihat adanya bukti-bukti genetik yang datang mendukung pemikiran Goodwins.
“Mereka tidak mirip satu dengan lain (secara genetik), tetapi mereka mirip dengan kucing biasa yang berkembang dari banyak jenis,” kata Lyons.Genom Manx mirip kucing hutan Norwegia hanya dalam unsur bahwa kedua kucing ini sangat beragam: jika kucing berkembang biak dari banyak jenis, maka akan 'cocok' dengan Manx hanya karena keduanya memiliki genom yang sangat beragam.
Debat Etika
Kucing Manx mungkin merupakan keganjilan, tetapi juga mengungkapkan perilaku manusia terhadap hewan peliharaan. Dengan meningkatnya pengetahuan kita mengenai genetik, kita juga semakin mengerti tentang kucing Manx.
Saat ini masih belum jelas apakah mempertahankan mutasi Manx masih akan dianggap etis di masa depan. Tetapi kucing itu walau memiliki banyak masalah masih bersintas dan berkembang, meskipun jauh dari daerah asalnya. Untuk penduduk pulau kecil yang tak berekor, kucing Manx, yang pasti sudah melakukan banyak perjalanan jauh.
Source
Related Post =
Sulatri : Nenek Sebatang Kara tidur di dapur bersama ke-6 hewan peliharaannya
Bagel : Si Kucing Kacamata
14 Kucing Yang Bersiap Untuk " Valentine Day "
Lukisan " Filosofi " Kucing sebagai Therapi Penyembuhan
Star Wars Force Awakens : Pinjam Suara Kucing Untuk Efek Suara Tokoh Kylo Ren
Sulatri : Nenek Sebatang Kara tidur di dapur bersama ke-6 hewan peliharaannya
Bagel : Si Kucing Kacamata
14 Kucing Yang Bersiap Untuk " Valentine Day "
Lukisan " Filosofi " Kucing sebagai Therapi Penyembuhan
Star Wars Force Awakens : Pinjam Suara Kucing Untuk Efek Suara Tokoh Kylo Ren