Seekor kucing lucu bernama F. D. C. Willard berhasil mencatatkan namanya sebagai penulis pembantu dalam sebuah makalah fisika berjudul Two-, Three-, and Four-Atom Exchange Effects in bcc 3He.
Kucing bisa ikutan nulis makalah, gimana ceritanya? Semua bermula saat penulis makalah fisika tersebut, J. H. Hetherington hendak mengirimkan tulisannya ke jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh American Physical Society, Physical Review Letters.
Kucing bisa ikutan nulis makalah, gimana ceritanya? Semua bermula saat penulis makalah fisika tersebut, J. H. Hetherington hendak mengirimkan tulisannya ke jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh American Physical Society, Physical Review Letters.
Ketika hendak mengirimkan hasil tulisannya tersebut, kolega Hetherington mengatakan bahwa Physical Review Letters hanya akan mempublikasikan makalah yang mempunyai lebih dari satu penulis.
Tidak ingin memasukkan nama asing, Hetherington pun bertanya kepada sekertaris dari Physical Review Letters mengenai kemungkinan untuk memasukkan nama kucing kesayangannya, Willard sebagai penulis pembantu dalam makalah.
Ada dua alasan mengapa Hetherington mengambil keputusan tersebut, salah satunya kompensasi yang harus diberikan apabila dia memasukkan nama lain. Selain itu, reputasi penulis ilmiah bergantung pada apa yang mereka terbitkan, di mana dapat rusak ketika beberapa nama terlibat di dalamnya.
Menggambarkan Willard sebagai koleganya dari Michigan State University, kucing itu akhirnya terdaftar sebagai penulis pembantu dalam makalah Hetherington. Menariknya lagi, terdapat sejumlah cap kaki dari Willard pada makalah tersebut yang ternyata digunakan sebagai pengganti tanda tangan penulis.
"Aku telah melakukannya dan aku nggak menyesali tindakanku tersebut," ujar Hetherington soal keputusannya menunjuk Willard sebagai penulis pembantu. Tuh liat sob, kucing aja jadi penulis makalah! Kalau kalian sendiri gimana, pernah juga nulis karya ilmiah nggak nih? (*)
Tidak ingin memasukkan nama asing, Hetherington pun bertanya kepada sekertaris dari Physical Review Letters mengenai kemungkinan untuk memasukkan nama kucing kesayangannya, Willard sebagai penulis pembantu dalam makalah.
Ada dua alasan mengapa Hetherington mengambil keputusan tersebut, salah satunya kompensasi yang harus diberikan apabila dia memasukkan nama lain. Selain itu, reputasi penulis ilmiah bergantung pada apa yang mereka terbitkan, di mana dapat rusak ketika beberapa nama terlibat di dalamnya.
Menggambarkan Willard sebagai koleganya dari Michigan State University, kucing itu akhirnya terdaftar sebagai penulis pembantu dalam makalah Hetherington. Menariknya lagi, terdapat sejumlah cap kaki dari Willard pada makalah tersebut yang ternyata digunakan sebagai pengganti tanda tangan penulis.
"Aku telah melakukannya dan aku nggak menyesali tindakanku tersebut," ujar Hetherington soal keputusannya menunjuk Willard sebagai penulis pembantu. Tuh liat sob, kucing aja jadi penulis makalah! Kalau kalian sendiri gimana, pernah juga nulis karya ilmiah nggak nih? (*)
Related Post =