Kucing memiliki perilaku yang aneh dan unik, salah satunya membuka mulutnya lebar-lebar setelah mengendus sesuatu. Kucing terkadang membuka mulutnya lebar, bernapas dengan gigi terbuka, atau terlihat seperti terengah-engah dan meringis.
Namun, Anda tak perlu mengkhawatirkan kondisi ini. Melansir dari Cuteness, Jumat (10/12/2021), perilaku kucing tersebut disebut respons flehmen. Kucing memiliki indra yang sangat tinggi yang membuatnya mampu melihat, mendengar, dan mencium lebih baik daripada manusia.
Namun, Anda tak perlu mengkhawatirkan kondisi ini. Melansir dari Cuteness, Jumat (10/12/2021), perilaku kucing tersebut disebut respons flehmen. Kucing memiliki indra yang sangat tinggi yang membuatnya mampu melihat, mendengar, dan mencium lebih baik daripada manusia.
Sebenarnya, kucing memiliki indra yang sama sekali berbeda dari manusia. Lebih tepatnya organ yang memungkinkan kucing merasakan informasi yang merupakan persilangan antara rasa dan bau.
Kucing menggunakan saluran nasopalatina, yaitu dua saluran kecil yang terletak pada atap mulut kucing. Kanal nasopalatina kemudian membawa molekul ke organ vomeronasal. Organ vomeronasal (juga dikenal sebagai organ Jacobson) adalah organ sensorik yang terletak pada septum hidung.
Alasan kucing membuka mulutnya lebar-lebar karena selama respons flehmen, kucing menggunakan lidahnya untuk menjentikkan aroma dan molekul ke arah saluran. Kucing membuka mulut (menunjukkan gigi) untuk paparan maksimum sehingga dapat mengakses aroma sebanyak mungkin.
Saluran tersebut penuh dengan air liur sehingga saluran nasopalatina bertindak sebagai pompa ke organ vomeronasal menggunakan otot khusus. Ini adalah tindakan yang tidak disengaja untuk kucing.
Respons flehmen Lantas, apa yang dimaksud dengan respons flehmen? Respons ini sebenarnya umum dimiliki beberapa mamalia, zebra, rusa, jerapah, llama, badak, bahkan anjing. Namun, kucing memiliki beberapa organ vomeronasal paling kuat.
Kucing memiliki 30 jenis reseptor yang berbeda, sementara anjing pemburu memiliki sembilan reseptor pada organ vomeronasalnya. Jadi, ketika kucing mendapat respons flehmen, itu terjadi dengan perilaku mengendus-endus yang ekstrem.
Sebagian besar waktu kucing menggunakan respons flehmen untuk menyelidiki bau dari spesies yang sama. Jadi, jika memiliki kucing lain di rumah, kemungkinan besar kucing akan melakukannya lebih sering. Organ vomeronasal sangat penting bagi kucing untuk menandai wilayah, perkawinan, dan komunikasi intraspesifik (komunikasi antara spesies yang sama).
Namun, apabila tidak memiliki hewan peliharaan lain di rumah, hal ini masih bisa dilakukan kucing jika Anda membawa aroma hewan lain. Jadi, kucing mencoba mencari tahu siapa saja hewan atau kucing lain yang mungkin menggosokkan ekornya pada Anda.
Kucing juga dapat memiliki respons flehmen terhadap aroma yang dimiliki pemiliknya. Misalnya, cucian kotor yang Anda tinggalkan di sekitar rumah akan menarik bagi kucing, terutama karena barang-barang tersebut sangat kental dengan aroma Anda.
Kucing menggunakan saluran nasopalatina, yaitu dua saluran kecil yang terletak pada atap mulut kucing. Kanal nasopalatina kemudian membawa molekul ke organ vomeronasal. Organ vomeronasal (juga dikenal sebagai organ Jacobson) adalah organ sensorik yang terletak pada septum hidung.
Alasan kucing membuka mulutnya lebar-lebar karena selama respons flehmen, kucing menggunakan lidahnya untuk menjentikkan aroma dan molekul ke arah saluran. Kucing membuka mulut (menunjukkan gigi) untuk paparan maksimum sehingga dapat mengakses aroma sebanyak mungkin.
Saluran tersebut penuh dengan air liur sehingga saluran nasopalatina bertindak sebagai pompa ke organ vomeronasal menggunakan otot khusus. Ini adalah tindakan yang tidak disengaja untuk kucing.
Respons flehmen Lantas, apa yang dimaksud dengan respons flehmen? Respons ini sebenarnya umum dimiliki beberapa mamalia, zebra, rusa, jerapah, llama, badak, bahkan anjing. Namun, kucing memiliki beberapa organ vomeronasal paling kuat.
Kucing memiliki 30 jenis reseptor yang berbeda, sementara anjing pemburu memiliki sembilan reseptor pada organ vomeronasalnya. Jadi, ketika kucing mendapat respons flehmen, itu terjadi dengan perilaku mengendus-endus yang ekstrem.
Sebagian besar waktu kucing menggunakan respons flehmen untuk menyelidiki bau dari spesies yang sama. Jadi, jika memiliki kucing lain di rumah, kemungkinan besar kucing akan melakukannya lebih sering. Organ vomeronasal sangat penting bagi kucing untuk menandai wilayah, perkawinan, dan komunikasi intraspesifik (komunikasi antara spesies yang sama).
Namun, apabila tidak memiliki hewan peliharaan lain di rumah, hal ini masih bisa dilakukan kucing jika Anda membawa aroma hewan lain. Jadi, kucing mencoba mencari tahu siapa saja hewan atau kucing lain yang mungkin menggosokkan ekornya pada Anda.
Kucing juga dapat memiliki respons flehmen terhadap aroma yang dimiliki pemiliknya. Misalnya, cucian kotor yang Anda tinggalkan di sekitar rumah akan menarik bagi kucing, terutama karena barang-barang tersebut sangat kental dengan aroma Anda.
Related Post