Bagi sebagian orang tua, ide untuk menemani balita dengan kucing adalah hal yang baik karena sebagai bentuk edukasi, tapi yang lain ide itu masih dianggap terlalu beresiko. Dengan minimnya pemahaman ataupun kesalahan informasi yang dimiliki si orang tua hal tersebut hanya akan berakhir dengan dibuangnya si Kucing atau menyerahkannya kembali ke tempat shelter-shelter kucing lokal. Contoh kasus misalnya saja ada perilaku orang dewasa tiba-tiba menendang kucing yang menyerang anak kecilnya, padahal setelah diselidiki ternyata itu adalah suatu bentuk reaksi defensif kucing karena ekornya telah ditarik oleh anaknya. Sampai disini bisa dipahami pointnya Sobat ? |
Anak kecil dan Kucing sebenarnya bisa lho menjadi sahabat dan partner yang baik satu sama lain. Saya adalah contohnya,sejak kelas 1 SD orang tua saya membiarkan ketika anaknya ini sedang menciumi kucing ataupun mengacak-acak bulunya ( sebagai bentuk ungkapan rasa penasaran )
Seperti halnya hewan peliharaan pada umumnya, adalah hak mereka untuk mendapatkan perlindungan dan memperoleh lingkungan yang nyaman. Ini bukan hanya untuk kucing saja, tapi berlaku untuk semua hewan peliharaan yang kita bawa kedalam rumah dan terlebih memiliki balita / anak kecil. Kuncinya adalah Mempersiapkan terlebih dahulu lalu kemudian Memantau dan selanjutnya adalah Mendidik ( memberikan edukasi ). Untuk membantu Sobat Meongers memulai tahapannya, berikut adalah 10 hal yang setiap orang tua harus ketahui ketika mendatangkan kucing kedalam rumah agar dapat hidup bersahabat dengan Balita / anak kecil.
1. Pola Hidup Bersih
Banyak calon orang tua yang panik ketika diberi tahu oleh dokter bahwa wanita hamil apabila menyentuh kotoran kucing akan membahayakan janinnya.Sayangnya mereka diberi informasi yang tidak akurat ( baru sebatas itu saja tanpa ada penjelasan lebih lanjut ) kemudian mereka buru-buru menyingkirkan Kucing beserta Litter Boxnya. Ini faktanya : memang benar ada penyakit bernama Toksoplasmosis, yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii dan dapat mengakibatkan kelainan lahir pada janin
Hampir semua hewan berdarah panas, termasuk manusia juga rentan terhadap parasit umum ini tetapi kucing adalah pembawa / carrier utama dengan cara menumpahkan ookista melalui kotorannya. Mungkin Sobat Meongers bertanya kenapa dinyatakan sebagai carrier utama, coba kita pikir, diantara hewan peliharaan berbulu ini ( anjing, kelinci,hamster, babi dan kucing ) mana yang dianggap lebih familier dalam kehidupan kita ? So, yang terdekat tentu yang lebih mudah untuk dikambing hitamkan bukan ? Be Smart !
Perlu diketahui juga bahwa ookista tidak akan menjadi infektif ketika baru ditumpahkan, jadi jika Litter Box rajin dibersihkan 2 kali sehari maka akan sangat mengurangi resiko. Wanita yang sedang hamil idealnya memiliki anggota keluarga lain yang bertugas membersihkan Litter Box dan meletakannya ditempat yang aman. Jika Sobat Meongers sedang hamil dan terpaksa melakukan pekerjaan tersebut sendirian ( dikarenakan tidak adanya orang lain ) maka gunakanlah sarung tangan, masker kemudian cucilah tangan setelahnya. Hal yang penting dari pencegahan infeksi adalah membiasakan diri untuk memiliki pola hidup yang bersih dan sehat
Selain itu resiko penyakit Toksoplasmosis sebenarnya lebih sering ditemui pada pengolahan daging mentah didapur yang tidak tepat.misalnya kita menggunakan talenan yang sama ketika hendak memotong daging dan sayuran. atau bisa juga karena Si Kucing mengkonsumsi daging mentah dari jalanan. Cara terbaik untuk mencegah Toksoplasmosis adalah dengan mendidik seluruh anggota keluarga melalui budaya cuci tangan hingga bersih, menggunakan peralatan dapur dengan tepat serta rajin membersihkan Litter Box.
Pastikan semua buah buahan dan sayuran dicuci sebelum dimakan, jangan biarkan kucing kita makan daging mentah kotor dan disarankan untuk menjaga kucing tetap didalam ruangan apabila kondisinya memungkinkan. Karena infeksi bisa terjadi pada kucing yang diperbolehkan bermain diluar ruangan pada lingkungan yang kotor dimana ia dapat menelan mangsa yang terinfeksi, menggali tanah yang terinfeksi atau bisa juga bersentuhan dengan tinja kucing lain yang terinfeksi.
Berkomunikasilah secara intens dengan dokter hewan Sobat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penyakit Toksoplasmosis, tapi tolong jangan singkirkan kucingnya. Sekedar untuk perbandingan informasi saja, kemungkinan resiko terinfeksinya itu akan lebih kecil apabila dibanding Sobat Meongers mengkonsumsi langsung daging mentah atau setengah matang
Banyak calon orang tua yang panik ketika diberi tahu oleh dokter bahwa wanita hamil apabila menyentuh kotoran kucing akan membahayakan janinnya.Sayangnya mereka diberi informasi yang tidak akurat ( baru sebatas itu saja tanpa ada penjelasan lebih lanjut ) kemudian mereka buru-buru menyingkirkan Kucing beserta Litter Boxnya. Ini faktanya : memang benar ada penyakit bernama Toksoplasmosis, yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii dan dapat mengakibatkan kelainan lahir pada janin
Hampir semua hewan berdarah panas, termasuk manusia juga rentan terhadap parasit umum ini tetapi kucing adalah pembawa / carrier utama dengan cara menumpahkan ookista melalui kotorannya. Mungkin Sobat Meongers bertanya kenapa dinyatakan sebagai carrier utama, coba kita pikir, diantara hewan peliharaan berbulu ini ( anjing, kelinci,hamster, babi dan kucing ) mana yang dianggap lebih familier dalam kehidupan kita ? So, yang terdekat tentu yang lebih mudah untuk dikambing hitamkan bukan ? Be Smart !
Perlu diketahui juga bahwa ookista tidak akan menjadi infektif ketika baru ditumpahkan, jadi jika Litter Box rajin dibersihkan 2 kali sehari maka akan sangat mengurangi resiko. Wanita yang sedang hamil idealnya memiliki anggota keluarga lain yang bertugas membersihkan Litter Box dan meletakannya ditempat yang aman. Jika Sobat Meongers sedang hamil dan terpaksa melakukan pekerjaan tersebut sendirian ( dikarenakan tidak adanya orang lain ) maka gunakanlah sarung tangan, masker kemudian cucilah tangan setelahnya. Hal yang penting dari pencegahan infeksi adalah membiasakan diri untuk memiliki pola hidup yang bersih dan sehat
Selain itu resiko penyakit Toksoplasmosis sebenarnya lebih sering ditemui pada pengolahan daging mentah didapur yang tidak tepat.misalnya kita menggunakan talenan yang sama ketika hendak memotong daging dan sayuran. atau bisa juga karena Si Kucing mengkonsumsi daging mentah dari jalanan. Cara terbaik untuk mencegah Toksoplasmosis adalah dengan mendidik seluruh anggota keluarga melalui budaya cuci tangan hingga bersih, menggunakan peralatan dapur dengan tepat serta rajin membersihkan Litter Box.
Pastikan semua buah buahan dan sayuran dicuci sebelum dimakan, jangan biarkan kucing kita makan daging mentah kotor dan disarankan untuk menjaga kucing tetap didalam ruangan apabila kondisinya memungkinkan. Karena infeksi bisa terjadi pada kucing yang diperbolehkan bermain diluar ruangan pada lingkungan yang kotor dimana ia dapat menelan mangsa yang terinfeksi, menggali tanah yang terinfeksi atau bisa juga bersentuhan dengan tinja kucing lain yang terinfeksi.
Berkomunikasilah secara intens dengan dokter hewan Sobat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penyakit Toksoplasmosis, tapi tolong jangan singkirkan kucingnya. Sekedar untuk perbandingan informasi saja, kemungkinan resiko terinfeksinya itu akan lebih kecil apabila dibanding Sobat Meongers mengkonsumsi langsung daging mentah atau setengah matang
2. Persiapkan Kucing dengan tantangan
Jika Sobat mengharapkan balita dan keluarga yang lain bisa menerima kehadiran kucing, ada banyak hal yang bisa dilakukan sedari awal ketika terjadi perubahan besar dalam hidupnya. Gunakanlah prespektif atau cara berfikir seperti kucing kemudian bayangkan bagaimana kebingungannya seekor kucing yang tiba-tiba suasana lingkungannya berubah, mulai dari bau-bauan khas persalinan yang dirasanya masih asing, ruang furniture anak-anak yang berbeda dari sebelumnya ditambah jeritan keras dari mahluk kecil yang disebut balita ini.
Siapkan kucing dimulai dari pemilihan Kitten kecil sehingga kita bisa melakukannya secara bertahap. Usahakan kucing tersebut bisa nyaman dengan suara dan bunyi-bunyi perlengkapan bayi. Sobat juga bisa meluangkan waktu untuk melakukan sesi permainan interaktif di kamar yang menjadi sumber kekhawatiran kucing, semisal ayunan bayi ataupun kotak musiknya disamping memperkenalkan aroma bau-bauan bedak bayi dan lotion sehingga tidak kaget. Kucing akan berkembang lewat jadwal yang rutin dan konsisten. Latihan dalam frekuensi waktu yang pendek namun menyenangkan jauh lebih besar dampaknya bila dibanding dengan mengejutkannya dikemudian hari dengan kedatangan seorang bayi di rumah 24/7
Jika Sobat mengharapkan balita dan keluarga yang lain bisa menerima kehadiran kucing, ada banyak hal yang bisa dilakukan sedari awal ketika terjadi perubahan besar dalam hidupnya. Gunakanlah prespektif atau cara berfikir seperti kucing kemudian bayangkan bagaimana kebingungannya seekor kucing yang tiba-tiba suasana lingkungannya berubah, mulai dari bau-bauan khas persalinan yang dirasanya masih asing, ruang furniture anak-anak yang berbeda dari sebelumnya ditambah jeritan keras dari mahluk kecil yang disebut balita ini.
Siapkan kucing dimulai dari pemilihan Kitten kecil sehingga kita bisa melakukannya secara bertahap. Usahakan kucing tersebut bisa nyaman dengan suara dan bunyi-bunyi perlengkapan bayi. Sobat juga bisa meluangkan waktu untuk melakukan sesi permainan interaktif di kamar yang menjadi sumber kekhawatiran kucing, semisal ayunan bayi ataupun kotak musiknya disamping memperkenalkan aroma bau-bauan bedak bayi dan lotion sehingga tidak kaget. Kucing akan berkembang lewat jadwal yang rutin dan konsisten. Latihan dalam frekuensi waktu yang pendek namun menyenangkan jauh lebih besar dampaknya bila dibanding dengan mengejutkannya dikemudian hari dengan kedatangan seorang bayi di rumah 24/7
Related Post :