Ada-ada saja komentar netizen di kolom komentar komik Sampahisasi. Meski sebagian besar mengapresiasi karya yang diunggah komikus asal Surabaya, Dhimas Bagus, tapi ada saja yang mencela konten-kontennya.
Salah satu komentar yang diingat oleh Dhimas saat ia membuat serangkaian konten soal 'kucing sampah'. Sebenarnya, Dhimas menyukai binatang peliharaan tersebut sehingga memberikan ruang tersendiri di feed akun @sampahisasi.
Salah satu komentar yang diingat oleh Dhimas saat ia membuat serangkaian konten soal 'kucing sampah'. Sebenarnya, Dhimas menyukai binatang peliharaan tersebut sehingga memberikan ruang tersendiri di feed akun @sampahisasi.
Tapi postingan soal kucing itu dibuatnya secara komedi. Menurut Dhimas, suatu hari ia pernah membuat komik soal kisah kucing sampah. "Aku angkat cerita soal kucing yang disiram air panas.
Jadi banyak tuh masyarakat kita yang ngomong kalau kucing biar nggak datang-datang lagi ke rumah disiram air panas. Nah, aku bikin yang komedi," cerita Dhimas mengenang momen tersebut.
Tak disangka, ada seorang netizen yang mengatakan komikusnya mau menyiram kucing dengan air panas. Padahal, lanjut Dhimas, faktanya banyak orang Indonesia yang berpikiran jahat seperti itu.
"Padahal aku ke mana-mana bawa makanan kucing dan selalu kasih makan kucing di sekitar rumah. Karena aku anggap, semua ras sama dong. Akhirnya bentuk kepedulian soal kucing itu aku bawa ke komik dan malah direspons netizen seperti itu," tutur Dhimas.
âDia pun sengaja membalas komentar netizen tersebut. Hasilnya, orang yang komentar itu malah di-bully oleh pembaca setia komik Sampahisasi lainnya. "Aku ngerasa kayak ya ampun orangnya malah di-bully dan sekarang akhirnya aku sebagai komikus punya mentalitas seharusnya diam saja, karena pasti ada orang lain yang respons dan jadinya malah kasihan," kata pria kelahiran 26 Agustus 1995.
Selain itu, sebagian besar komentar netizen lainnya mendukung karya-karyanya. Bahkan mereka kerap menanyakan kapan episode terbaru rilis. â
Komik Sampahisasi Siapkan Buku Kedua
Sukses merilis buku pertama yang diterbitkan oleh penerbit Loveable, Dhimas mengatakan sedang menyiapkan komik cetak lainnya. Tapi pandemi COVID-19 membuat sejumlah rencana terhambat.
"Rencana di tahun ini seharusnya keluarkan buku kedua tapi kalau lihat kondisi sekarang kayaknya tahun depan deh," kata Dhimas.Dia pun merencanakan dua komik lagi yang ceritanya di luar semesta Sampahisasi. "Rencananya rilis di webcomic tapi kalau gagal nanti di-upload ke akun Instagram," pungkasnya.
Jadi banyak tuh masyarakat kita yang ngomong kalau kucing biar nggak datang-datang lagi ke rumah disiram air panas. Nah, aku bikin yang komedi," cerita Dhimas mengenang momen tersebut.
Tak disangka, ada seorang netizen yang mengatakan komikusnya mau menyiram kucing dengan air panas. Padahal, lanjut Dhimas, faktanya banyak orang Indonesia yang berpikiran jahat seperti itu.
"Padahal aku ke mana-mana bawa makanan kucing dan selalu kasih makan kucing di sekitar rumah. Karena aku anggap, semua ras sama dong. Akhirnya bentuk kepedulian soal kucing itu aku bawa ke komik dan malah direspons netizen seperti itu," tutur Dhimas.
âDia pun sengaja membalas komentar netizen tersebut. Hasilnya, orang yang komentar itu malah di-bully oleh pembaca setia komik Sampahisasi lainnya. "Aku ngerasa kayak ya ampun orangnya malah di-bully dan sekarang akhirnya aku sebagai komikus punya mentalitas seharusnya diam saja, karena pasti ada orang lain yang respons dan jadinya malah kasihan," kata pria kelahiran 26 Agustus 1995.
Selain itu, sebagian besar komentar netizen lainnya mendukung karya-karyanya. Bahkan mereka kerap menanyakan kapan episode terbaru rilis. â
Komik Sampahisasi Siapkan Buku Kedua
Sukses merilis buku pertama yang diterbitkan oleh penerbit Loveable, Dhimas mengatakan sedang menyiapkan komik cetak lainnya. Tapi pandemi COVID-19 membuat sejumlah rencana terhambat.
"Rencana di tahun ini seharusnya keluarkan buku kedua tapi kalau lihat kondisi sekarang kayaknya tahun depan deh," kata Dhimas.Dia pun merencanakan dua komik lagi yang ceritanya di luar semesta Sampahisasi. "Rencananya rilis di webcomic tapi kalau gagal nanti di-upload ke akun Instagram," pungkasnya.
Related Post =