Kucing yang Anda pelihara ternyata tidak hanya menjadi sumber kebahagiaan dan keceriaan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kucing pun diyakini bisa meniru kepribadian Anda sebagai pemiliknya.
Dilansir dari Martha Stewart, menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE, kucing ditemukan meniru kepribadian pemiliknya. Ini terutama dengan ciri-ciri seperti ekstroversi, keterbukaan, dan neurotisisme atau stabilitas emosional.
Dilansir dari Martha Stewart, menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE, kucing ditemukan meniru kepribadian pemiliknya. Ini terutama dengan ciri-ciri seperti ekstroversi, keterbukaan, dan neurotisisme atau stabilitas emosional.
Saat mensurvei lebih dari 3.000 pemilik kucing, peneliti mengajukan berbagai pertanyaan yang mengukur ciri kepribadian peserta dari Big Five Inventory. Model psikologis ini berfokus pada hubungan antara bahasa dan kosa kata dan bukti dari lima ciri umum, antara lain ekstroversi, keramahan, keterbukaan, kesadaran, dan neurotisisme.
Hasilnya, ditemukan ciri-ciri tertentu yang tampak lebih dominan pada pemilik juga diamati pada kucing mereka. Misalnya, pemilik yang menilai dirinya lebih tinggi dalam kategori neurotisisme memiliki kucing yang menunjukkan masalah perilaku, adapun pemilik yang menilai dirinya lebih ekstrovert memiliki kucing yang juga lebih senang berada di luar ruangan.
Studi ini didasarkan pada studi sebelumnya tentang bagaimana gaya pengasuhan dapat memengaruhi kepribadian anak. "Banyak pemilik menganggap hewan peliharaan mereka sebagai anggota keluarga, membentuk ikatan sosial yang erat dengan mereka," kata salah satu periset dalam penelitian tersebut dan peneliti kesejahteraan hewan Lauren Finka dari Nottingham Trent University kepada The Telegraph.
"Oleh karena itu, sangat mungkin bahwa hewan peliharaan dapat terpengaruh oleh cara kita berinteraksi dan mengelolanya, dan kedua faktor ini pada gilirannya dipengaruhi oleh perbedaan kepribadian kita," papar Finka.
Namun, Finka mengatakan bahwa masih banyak penelitian yang harus dilakukan tentang cara kerja hubungan ini, dan sejauh mana sifat dan kebiasaan pemilik kucing secara berbeda memengaruhi kesejahteraan dan perilaku kucing mereka.
Hasilnya, ditemukan ciri-ciri tertentu yang tampak lebih dominan pada pemilik juga diamati pada kucing mereka. Misalnya, pemilik yang menilai dirinya lebih tinggi dalam kategori neurotisisme memiliki kucing yang menunjukkan masalah perilaku, adapun pemilik yang menilai dirinya lebih ekstrovert memiliki kucing yang juga lebih senang berada di luar ruangan.
Studi ini didasarkan pada studi sebelumnya tentang bagaimana gaya pengasuhan dapat memengaruhi kepribadian anak. "Banyak pemilik menganggap hewan peliharaan mereka sebagai anggota keluarga, membentuk ikatan sosial yang erat dengan mereka," kata salah satu periset dalam penelitian tersebut dan peneliti kesejahteraan hewan Lauren Finka dari Nottingham Trent University kepada The Telegraph.
"Oleh karena itu, sangat mungkin bahwa hewan peliharaan dapat terpengaruh oleh cara kita berinteraksi dan mengelolanya, dan kedua faktor ini pada gilirannya dipengaruhi oleh perbedaan kepribadian kita," papar Finka.
Namun, Finka mengatakan bahwa masih banyak penelitian yang harus dilakukan tentang cara kerja hubungan ini, dan sejauh mana sifat dan kebiasaan pemilik kucing secara berbeda memengaruhi kesejahteraan dan perilaku kucing mereka.
Related Post