Ketika mengajak kucing bermain di luar ruangan, banyak bahaya yang mengintai, salah satunya ular. Ada kemungkinan, kucing bisa bertemu dan bahkan digigit oleh ular berbisa.
Memang, sejumlah studi mengungkap bahwa kucing lebih bisa tahan terhadap racun ular berbisa ketimbang anjing. Namun tidak berarti kita boleh mengabaikan gigitan ular pada kucing peliharaan.
Memang, sejumlah studi mengungkap bahwa kucing lebih bisa tahan terhadap racun ular berbisa ketimbang anjing. Namun tidak berarti kita boleh mengabaikan gigitan ular pada kucing peliharaan.
Melihat gejala kucing digigit ular Jika kucing peliharaan digigit ular, maka hewan itu dapat mulai menunjukkan gejala tertentu. Tidak seperti anjing, gejala gigitan ular pada kucing tidak langsung muncul, tetapi dalam waktu 12-24 jam setelah kucing digigit. Ada pun tanda-tanda yang perlu diperhatikan pada kucing adalah:
- Tanda gigitan
- Nyeri dan bengkak di sekitar gigitan
- Pendarahan dari gigitan
- Napas kucing lambat atau tidak teratur
- Pincang
- Merintih kesakitan
- Lesu
- Mual
- Syok
Beberapa gejala di atas kemungkinan tidak terjadi jika ular yang menggigit kucing peliharaan bukanlah ular berbisa. Tetapi kita tetap harus mencari pertolongan medis agar kucing bisa sembuh. Tindakan darurat saat kucing digigit ular Pertama-tama, hubungi dokter hewan untuk memberi tahu bahwa kita sedang dalam perjalanan menuju tempat mereka.
Luka akibat gigitan ular masih bisa menimbulkan infeksi, terlepas dari adanya racun atau tidak. Setelah menghubungi dokter hewan, usahakan untuk menjaga bagian tubuh yang luka berada di bawah jantung sehingga menghambat penyebaran racun lewat aliran darah.
Jangan mencari dan menangkap atau menangani ular yang menggigit kucing kita sendirian, karena ular dapat menyerang lagi jika hewan itu tersudut dan tak bisa melarikan diri. Cobalah membuat kucing tetap tenang dalam perjalanan ke dokter hewan. Kemungkinan kucing akan menggigit atau mencakar kita karena rasa sakit dari gigitan ular, terutama jika gigitan itu ada di bagian wajah kucing.
Mengobati gigitan ular pada kucing
Penting diingat, pengobatan rumahan tidak sebaik penanganan dari dokter hewan. Jadi kucing yang digigit ular tetap harus dibawa ke dokter hewan. Tidak disarankan untuk menghisap racun keluar dari tempat kucing digigit karena metode ini tidak terbukti efektif.
Banyak waktu pula yang terbuang untuk menerapkan metode tersebut, padahal kucing harus segera diobati. Begitu tiba di dokter hewan, dokter akan mencoba memastikan apakah gigitan itu berbisa atau tidak.
Meskipun gigitan ular mengandung racun, kita tidak perlu langsung panik. Pasalnya, sebuah studi yang dilakukan para peneliti di University of Queensland menunjukkan kucing dua kali lebih mungkin bertahan hidup dari gigitan ular berbisa dibandingkan anjing. "Pada waktu yang lama, ini hanya semacam kisah," kata Natalie Marks, DVM di VCA Blum Animal Hospital di Chicago, Amerika Serikat.
"Tapi pada dasarnya aliran pembekuan pada kucing berbeda daripada anjing." "Saat anjing digigit ular, sistem pembekuan darah hewan itu mengalami kegagalan lebih cepat daripada kucing." Kucing juga lebih mungkin digigit di bagian tubuh yang memiliki proses pemulihan yang lebih baik seperti kaki atau kuku, karena kebiasaan kucing sebagai pemangsa, menurut Marks.
Namun, kita tetap harus mencari bantuan medis, karena dokter akan mengecek adanya tanda-tanda keracunan pada kucing seperti syok atau kesulitan bernapas. Setelah cairan penawar racun disuntikkan, dokter hewan akan terus memeriksa organ dalam kucing untuk melihat apakah ada efek lanjutan dari gigitan tersebut.
Untuk gigitan ular yang tidak berbisa, dokter akan meminta kita memantau area gigitan selama periode pemulihan sekitar 3-5 hari guna memastikan luka di area itu sembuh.
Sedangkan jika gigitan itu berbisa, dokter hewan akan meresepkan diet tertentu hingga pemberian suplemen hati. Suplemen itu berguna untuk memastikan organ dalam kucing pulih dari kerusakan yang disebabkan oleh racun ular.
Mencegah gigitan ular pada kucing
Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah kucing terkena gigitan ular adalah tidak membiarkan kucing bermain di luar ruangan. Jika kita khawatir kucing menjadi bosan karena dikurung, kita bisa memberikan hewan itu tali kekang yang nyaman dan mengikuti pelatihan tali saat mengajak kucing keluar rumah.
Pastikan mengajak kucing bermain di jalanan beraspal pada siang hari, bukan di semak-semak atau di dekat pohon guna mencegah pertemuan kucing dengan ular.
- Tanda gigitan
- Nyeri dan bengkak di sekitar gigitan
- Pendarahan dari gigitan
- Napas kucing lambat atau tidak teratur
- Pincang
- Merintih kesakitan
- Lesu
- Mual
- Syok
Beberapa gejala di atas kemungkinan tidak terjadi jika ular yang menggigit kucing peliharaan bukanlah ular berbisa. Tetapi kita tetap harus mencari pertolongan medis agar kucing bisa sembuh. Tindakan darurat saat kucing digigit ular Pertama-tama, hubungi dokter hewan untuk memberi tahu bahwa kita sedang dalam perjalanan menuju tempat mereka.
Luka akibat gigitan ular masih bisa menimbulkan infeksi, terlepas dari adanya racun atau tidak. Setelah menghubungi dokter hewan, usahakan untuk menjaga bagian tubuh yang luka berada di bawah jantung sehingga menghambat penyebaran racun lewat aliran darah.
Jangan mencari dan menangkap atau menangani ular yang menggigit kucing kita sendirian, karena ular dapat menyerang lagi jika hewan itu tersudut dan tak bisa melarikan diri. Cobalah membuat kucing tetap tenang dalam perjalanan ke dokter hewan. Kemungkinan kucing akan menggigit atau mencakar kita karena rasa sakit dari gigitan ular, terutama jika gigitan itu ada di bagian wajah kucing.
Mengobati gigitan ular pada kucing
Penting diingat, pengobatan rumahan tidak sebaik penanganan dari dokter hewan. Jadi kucing yang digigit ular tetap harus dibawa ke dokter hewan. Tidak disarankan untuk menghisap racun keluar dari tempat kucing digigit karena metode ini tidak terbukti efektif.
Banyak waktu pula yang terbuang untuk menerapkan metode tersebut, padahal kucing harus segera diobati. Begitu tiba di dokter hewan, dokter akan mencoba memastikan apakah gigitan itu berbisa atau tidak.
Meskipun gigitan ular mengandung racun, kita tidak perlu langsung panik. Pasalnya, sebuah studi yang dilakukan para peneliti di University of Queensland menunjukkan kucing dua kali lebih mungkin bertahan hidup dari gigitan ular berbisa dibandingkan anjing. "Pada waktu yang lama, ini hanya semacam kisah," kata Natalie Marks, DVM di VCA Blum Animal Hospital di Chicago, Amerika Serikat.
"Tapi pada dasarnya aliran pembekuan pada kucing berbeda daripada anjing." "Saat anjing digigit ular, sistem pembekuan darah hewan itu mengalami kegagalan lebih cepat daripada kucing." Kucing juga lebih mungkin digigit di bagian tubuh yang memiliki proses pemulihan yang lebih baik seperti kaki atau kuku, karena kebiasaan kucing sebagai pemangsa, menurut Marks.
Namun, kita tetap harus mencari bantuan medis, karena dokter akan mengecek adanya tanda-tanda keracunan pada kucing seperti syok atau kesulitan bernapas. Setelah cairan penawar racun disuntikkan, dokter hewan akan terus memeriksa organ dalam kucing untuk melihat apakah ada efek lanjutan dari gigitan tersebut.
Untuk gigitan ular yang tidak berbisa, dokter akan meminta kita memantau area gigitan selama periode pemulihan sekitar 3-5 hari guna memastikan luka di area itu sembuh.
Sedangkan jika gigitan itu berbisa, dokter hewan akan meresepkan diet tertentu hingga pemberian suplemen hati. Suplemen itu berguna untuk memastikan organ dalam kucing pulih dari kerusakan yang disebabkan oleh racun ular.
Mencegah gigitan ular pada kucing
Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah kucing terkena gigitan ular adalah tidak membiarkan kucing bermain di luar ruangan. Jika kita khawatir kucing menjadi bosan karena dikurung, kita bisa memberikan hewan itu tali kekang yang nyaman dan mengikuti pelatihan tali saat mengajak kucing keluar rumah.
Pastikan mengajak kucing bermain di jalanan beraspal pada siang hari, bukan di semak-semak atau di dekat pohon guna mencegah pertemuan kucing dengan ular.
Related Post