Kucing dianggap sebagai binatang yang lucu dan cukup populer sebagai binatang peliharaan di rumah-rumah. Bahkan di Jepang, karena saking populernya dan disenangi, di sana dibuat hari khusus yang dirayakan setiap tanggal 22 Februari sebagai hari kucing.
Kucing sudah ada di Jepang sekitar 1.000 tahun yang lalu. Hewan kucing dibawa dalam kapal yang membawa kitab suci Buddha, berlayar dari Cina ke Jepang. kucing tidak hanya memasuki negara tetapi juga hati orang Jepang.
Kucing sudah ada di Jepang sekitar 1.000 tahun yang lalu. Hewan kucing dibawa dalam kapal yang membawa kitab suci Buddha, berlayar dari Cina ke Jepang. kucing tidak hanya memasuki negara tetapi juga hati orang Jepang.
Banyak seniman Jepang menyukai kucing dan itu menjadi salah satu alasan mengapa kucing dapat ditemukan di lukisan, cetakan, dan pahatan. Seniman ukiyo-e Jepang, Utagawa Kuniyoshi (1798 - 1861) terkenal karena kecintaannya pada kucing yang selalu menemaninya.
Ukiyo-e (secara harfiah berarti "Gambar Dunia yang Mengambang") adalah seni Jepang yang muncul selama periode Edo (1603 - 1868) ketika Jepang berfokus pada budaya, bukan perang.
Seniman Ukiyo-e menghasilkan lukisan dan cetakan balok kayu yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Berkat kemajuan teknik pencetakan balok kayu, seni ukiyo-e menjadi bentuk seni budaya populer Jepang.
Banyak cetakan dan lukisan Ukiyo-e menggambarkan aktor Kabuki, pegulat sumo, dan wanita cantik. Ada pula penggambaran aktivitas pekerjaan masyarakat Jepang zaman Edo.
Pada pertengahan abad ke-19, lukisan gambar aktor Kabuki tiba-tiba diganti dengan kucing. Hal itu dikarenakan kebijakan pemerintah melarang gambar wajah tokoh kabuki yang bersifat negatif, karena dianggap merusak moral masyarakat.
​Seniman harus menemukan cara untuk mengatasi penyensoran wajah tokoh. Akhirnya, mereka berhasil menghasilkan ide yang bagus dengan cara memberikan wajah kucing kepada para aktor.
Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kedekatan 'hati' seniman Jepang dengan kucing-kucingnya. Tentunya ini memberikan kesempatan kepada para penggemar Kabuki untuk mengenali para aktornya meskipun ia berpenampilan seperti kucing.
Sumber: ancientpages.com
Ukiyo-e (secara harfiah berarti "Gambar Dunia yang Mengambang") adalah seni Jepang yang muncul selama periode Edo (1603 - 1868) ketika Jepang berfokus pada budaya, bukan perang.
Seniman Ukiyo-e menghasilkan lukisan dan cetakan balok kayu yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Berkat kemajuan teknik pencetakan balok kayu, seni ukiyo-e menjadi bentuk seni budaya populer Jepang.
Banyak cetakan dan lukisan Ukiyo-e menggambarkan aktor Kabuki, pegulat sumo, dan wanita cantik. Ada pula penggambaran aktivitas pekerjaan masyarakat Jepang zaman Edo.
Pada pertengahan abad ke-19, lukisan gambar aktor Kabuki tiba-tiba diganti dengan kucing. Hal itu dikarenakan kebijakan pemerintah melarang gambar wajah tokoh kabuki yang bersifat negatif, karena dianggap merusak moral masyarakat.
​Seniman harus menemukan cara untuk mengatasi penyensoran wajah tokoh. Akhirnya, mereka berhasil menghasilkan ide yang bagus dengan cara memberikan wajah kucing kepada para aktor.
Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kedekatan 'hati' seniman Jepang dengan kucing-kucingnya. Tentunya ini memberikan kesempatan kepada para penggemar Kabuki untuk mengenali para aktornya meskipun ia berpenampilan seperti kucing.
Sumber: ancientpages.com
Related Post =