Sepuluh ribu tahun lalu di wilayah yang sekarang disebut Turki. Petani di daerah ini melihat potensi kucing liar untuk menekan hama terutama pengerat. Mereka mulai menjinakkan binatang ini. Dari sinilah gelombang pertama penyebaran kucing ke seluruh dunia.
Beberapa ratus tahun kemudian, kucing ‘menyeberang’ ke Siprus. Bukti dugaan ini adalah penemuan rangka manusia dari 9.500 tahun lalu yang terkubur bersama tulang kucing. Sekitar enam ribu tahun lalu, kucing mulai menyebar di daratan Eropa. Mereka kemungkinan dibawa petani menggunakan perahu.
Beberapa ratus tahun kemudian, kucing ‘menyeberang’ ke Siprus. Bukti dugaan ini adalah penemuan rangka manusia dari 9.500 tahun lalu yang terkubur bersama tulang kucing. Sekitar enam ribu tahun lalu, kucing mulai menyebar di daratan Eropa. Mereka kemungkinan dibawa petani menggunakan perahu.
Lima ribu tahun lalu kucing-kucing ini tiba di Romania. Seribu tahun kemudian ada bukti kucing sudah menginjak tanah Bulgaria yang bertetangga dengan Romania.
Gelombang Kedua
Setelah gelombang pertama, kucing muncul di Bulgaria, Turki, dan Sahara Afrika pada abad ke-4 SM dengan metakondria DNA yang sana dengan kucing dari Mesir. Pasukan romawi juga punya andil dalam penyebaran kucing dari Mesir ke Eropa. Mereka sengaja membawa kucing untuk membasmi pengerat di kapal.
Peran Viking juga signifikan dalam ‘invansi’ kucing hingga menyebar di Eropa. Viking membawa kucing dalam pelayaran mereka.Kucing dengan metakondria DNA kucing Mesir ditemukan di wilayah pelabuhan Viking di utara Jerman. Kurun periode Viking pada 700-1000 Masehi.
Bila gelombang pertama berkaitan dengan pertanian, gelombang kedua ini ternyata menunjukkan bahwa kucing adalah sahabat para pelaut Viking karena mereka membasmi tikus yang menggerogoti makanan hingga kayu kapal.
Sebab, sebagaimana dijelaskan oleh Geigl, kucing yang tersisa di Bumi saat ini memiliki hubungan DNA maternal dengan kucing yang ditemukan di situs arkeologi Viking di Jerman utara yang berasal dari abad ke-8 hingga ke-11 M.
Meski begitu, hasil penelitian ini baru merupakan hasil awal dari percobaan untuk memetakan asal muasal kucing, jadi masih perlu penelitian lebih lanjut. Hingga saat ini, tidak seperti sejarah anjing yang sudah cukup terpetakan dengan baik, banyak bagian dari sejarah kucing yang masih menjadi misteri.
Yang pasti penjelajahan bangsa-bangsa Eropa juga memengaruhi penyebaran kucing ke seluruh dunia. Sekarang, kucing bisa ditemui dimana saja
Gelombang Kedua
Setelah gelombang pertama, kucing muncul di Bulgaria, Turki, dan Sahara Afrika pada abad ke-4 SM dengan metakondria DNA yang sana dengan kucing dari Mesir. Pasukan romawi juga punya andil dalam penyebaran kucing dari Mesir ke Eropa. Mereka sengaja membawa kucing untuk membasmi pengerat di kapal.
Peran Viking juga signifikan dalam ‘invansi’ kucing hingga menyebar di Eropa. Viking membawa kucing dalam pelayaran mereka.Kucing dengan metakondria DNA kucing Mesir ditemukan di wilayah pelabuhan Viking di utara Jerman. Kurun periode Viking pada 700-1000 Masehi.
Bila gelombang pertama berkaitan dengan pertanian, gelombang kedua ini ternyata menunjukkan bahwa kucing adalah sahabat para pelaut Viking karena mereka membasmi tikus yang menggerogoti makanan hingga kayu kapal.
Sebab, sebagaimana dijelaskan oleh Geigl, kucing yang tersisa di Bumi saat ini memiliki hubungan DNA maternal dengan kucing yang ditemukan di situs arkeologi Viking di Jerman utara yang berasal dari abad ke-8 hingga ke-11 M.
Meski begitu, hasil penelitian ini baru merupakan hasil awal dari percobaan untuk memetakan asal muasal kucing, jadi masih perlu penelitian lebih lanjut. Hingga saat ini, tidak seperti sejarah anjing yang sudah cukup terpetakan dengan baik, banyak bagian dari sejarah kucing yang masih menjadi misteri.
Yang pasti penjelajahan bangsa-bangsa Eropa juga memengaruhi penyebaran kucing ke seluruh dunia. Sekarang, kucing bisa ditemui dimana saja
Related Post