Dua kota di Belanda, yakni Amsterdam dan Alphen aan den Rijn menerapkan peraturan terhadap kucing peliharaan menggunakan teknologi tinggi. Setiap kucing di dua kota tersebut harus ditanamkan microchip mulai tahun 2021.
Tercatat saat ini ada lebih dari 2,6 juta kucing rumahan yang hidup di Belanda dan puluhan ribu di antaranya ada di Amsterdam dan Alphen aan den Rijn. Setiap harinya, ada saja kucing yang dilaporkan hilang oleh pemiliknya.
Tercatat saat ini ada lebih dari 2,6 juta kucing rumahan yang hidup di Belanda dan puluhan ribu di antaranya ada di Amsterdam dan Alphen aan den Rijn. Setiap harinya, ada saja kucing yang dilaporkan hilang oleh pemiliknya.
Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yaitu mencapai 38 ribu per tahun. Jika kucing-kucing tersebut tidak berhasil ditemukan, kemungkinan besar mereka akan jadi kucing jalanan atau berakhir di tempat penampungan. Hanya 15 persen kucing yang hilang di Belanda yang berhasil kembali ke pemiliknya.
Microchip yang ditanamkan di bawah permukaan kulit kucing tersebut membuat kucing terdaftarkan secara resmi dan memudahkan pelacakan kucing tersebut. Jika hilang, pemilik dan kucing peliharaan dapat ditemukan kembali secepat mungkin.
Selain itu, microchip dapat membuat pemilik kucing tidak bisa menelantarkan hewan peliharaannya karena kucing tersebut akan dapat kembali ke mereka. Mereka yang ingin memiliki kucing juga harus berpikir dua kali sebelum mengambil komitmen untuk memelihara hewan ini.
Pendaftaran dan penanaman microchip ke dalam kucing dapat dilakukan oleh dokter hewan, tempat penampungan hewan, ambulans untuk hewan, dan breeder. Harganya adalah 30 Euro (sekitar Rp 500.000) atau gratis jika pemilik kucing tidak mampu membayar biaya tersebut.
Saat ini, semua anjing di Belanda sudah ditanamkan microchip. Selain anjing dan kucing, microchip juga dapat dipasang pada kelinci, musang, kuda, dan hewan lainnya.
Microchip yang ditanamkan di bawah permukaan kulit kucing tersebut membuat kucing terdaftarkan secara resmi dan memudahkan pelacakan kucing tersebut. Jika hilang, pemilik dan kucing peliharaan dapat ditemukan kembali secepat mungkin.
Selain itu, microchip dapat membuat pemilik kucing tidak bisa menelantarkan hewan peliharaannya karena kucing tersebut akan dapat kembali ke mereka. Mereka yang ingin memiliki kucing juga harus berpikir dua kali sebelum mengambil komitmen untuk memelihara hewan ini.
Pendaftaran dan penanaman microchip ke dalam kucing dapat dilakukan oleh dokter hewan, tempat penampungan hewan, ambulans untuk hewan, dan breeder. Harganya adalah 30 Euro (sekitar Rp 500.000) atau gratis jika pemilik kucing tidak mampu membayar biaya tersebut.
Saat ini, semua anjing di Belanda sudah ditanamkan microchip. Selain anjing dan kucing, microchip juga dapat dipasang pada kelinci, musang, kuda, dan hewan lainnya.
Related Post =