Banyak orang yang menyukai kucing. Hewan lucu nan menggemaskan ini banyak menjadi perhatian orang, salah satunya Umi Lestari.
Wanita yang akrab Mimi ini tentu tak menyangka, kecintaannya terhadap kucing ternyata mampu mendatangkan rezeki. Bayangkan saja, ia mampu memperoleh puluhan juta karena hal itu. Lho kok bisa?
Wanita yang akrab Mimi ini tentu tak menyangka, kecintaannya terhadap kucing ternyata mampu mendatangkan rezeki. Bayangkan saja, ia mampu memperoleh puluhan juta karena hal itu. Lho kok bisa?
Mimi kini memiliki usaha menjual baju untuk kucing. Awalnya, menjual baju kucing didasari kecintaannya kepada hewan peliharannya tersebut. "Awalnya itu Desember 2015 nggak sengaja bikin baju untuk kucing kecil bulunya banyak. Itu dipakaikan terus difoto dan update di Instagram," kata Mimi.
Lebih lanjut, Mimi mengungkapkan banyak yang tertarik saat dirinya mengunggah foto kucingnya yang menggunakan baju. Dari situ akhirnya Mimi melihat adanya peluang usaha dan membuat merek Baju Kucing Tangerang. Kesehariannya sebagai ibu rumah tangga pun ia selingi dengan menjahit baju pesanan untuk kucing. Dalam sehari ia mampu memproduksi hingga 50 baju.
Sebelum sukses seperti sekarang, Mimi mengaku pernah mengalami kerugian. Hal itu dikarenakan banyak pembeli yang kabur tak menyelesaikan pembayaran. Apalagi, sebagai pengusaha baru ia belum mengerti sistem pembayaran awal di muka. Akhirnya, saat ini ia pun menerapkan sistem pembayaran di muka atau down payment (DP) untuk meminimalisir kerugian.
"Dulu mereka belum fix beli dan dulu nggak tau jualan online. Itu kita langsung bikinin tanpa terima pembayaran dan setelah bikinin ada 1-2 beli cuma hit andrun, kabur nggak ada kabar. Akhirnya kita mikir kalau serius minimal DP dulu dan sampai sekarang," terang dia.
Wanita berusia 33 tahun ini menjelaskan modal yang dikeluarkan untuk membangun usaha tersebut hanya sebesar Rp 1,7 juta. Uang itu untuk membeli mesin jahit portable, penggaris, kain hingga benang.
"Modal awalnya itu mesin jahit portable Rp 1,2 juga dan bahan-bahan seperti penggaris, benang, kain itu sampai Rp 500 ribu. Jadi 1,7 juta modalnya untuk Bakuta," jelasnya. Dari modal tersebut, saat ini ia mampu meraup pendapatan mencapai Rp 20 juta per bulannya. Setiap baju yang dikerjakan hanya dibantu oleh satu orang pegawai.
"Rata-rata antara Rp 10-20 juta. Itu biasanya dari yang gede petshop mesan banyak. Ini sampai dua tahun aku jahit sendirian tapi sekarang sudah ada yang bantu pegawai satu orang," paparnya. Ke depan, Mimi berencana untuk menambah pegawai dengan begitu produksi baju kucing bisa semakin banyak. Pasalnya saat ini saja Mimi telah mendapat pesanan ekspor dari Amerika hingga Inggris.
"Ekspor sudah sering. Paling sering ke Amerika, Inggris, Kanada itu ada platform penjualan. Kalau Indonesia sudah semua ada pesanan jadi harapannya bisa nambah karyawan ke depan terus produksi semakin banyak dan yang pesan puas," tutup dia.
Adapun, saat ini baju kucing dapat dilihat di Instagram @bajukucingtangerang. Harga yang ditawarkan pun terjangkau mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 150.000 per item.
Lebih lanjut, Mimi mengungkapkan banyak yang tertarik saat dirinya mengunggah foto kucingnya yang menggunakan baju. Dari situ akhirnya Mimi melihat adanya peluang usaha dan membuat merek Baju Kucing Tangerang. Kesehariannya sebagai ibu rumah tangga pun ia selingi dengan menjahit baju pesanan untuk kucing. Dalam sehari ia mampu memproduksi hingga 50 baju.
Sebelum sukses seperti sekarang, Mimi mengaku pernah mengalami kerugian. Hal itu dikarenakan banyak pembeli yang kabur tak menyelesaikan pembayaran. Apalagi, sebagai pengusaha baru ia belum mengerti sistem pembayaran awal di muka. Akhirnya, saat ini ia pun menerapkan sistem pembayaran di muka atau down payment (DP) untuk meminimalisir kerugian.
"Dulu mereka belum fix beli dan dulu nggak tau jualan online. Itu kita langsung bikinin tanpa terima pembayaran dan setelah bikinin ada 1-2 beli cuma hit andrun, kabur nggak ada kabar. Akhirnya kita mikir kalau serius minimal DP dulu dan sampai sekarang," terang dia.
Wanita berusia 33 tahun ini menjelaskan modal yang dikeluarkan untuk membangun usaha tersebut hanya sebesar Rp 1,7 juta. Uang itu untuk membeli mesin jahit portable, penggaris, kain hingga benang.
"Modal awalnya itu mesin jahit portable Rp 1,2 juga dan bahan-bahan seperti penggaris, benang, kain itu sampai Rp 500 ribu. Jadi 1,7 juta modalnya untuk Bakuta," jelasnya. Dari modal tersebut, saat ini ia mampu meraup pendapatan mencapai Rp 20 juta per bulannya. Setiap baju yang dikerjakan hanya dibantu oleh satu orang pegawai.
"Rata-rata antara Rp 10-20 juta. Itu biasanya dari yang gede petshop mesan banyak. Ini sampai dua tahun aku jahit sendirian tapi sekarang sudah ada yang bantu pegawai satu orang," paparnya. Ke depan, Mimi berencana untuk menambah pegawai dengan begitu produksi baju kucing bisa semakin banyak. Pasalnya saat ini saja Mimi telah mendapat pesanan ekspor dari Amerika hingga Inggris.
"Ekspor sudah sering. Paling sering ke Amerika, Inggris, Kanada itu ada platform penjualan. Kalau Indonesia sudah semua ada pesanan jadi harapannya bisa nambah karyawan ke depan terus produksi semakin banyak dan yang pesan puas," tutup dia.
Adapun, saat ini baju kucing dapat dilihat di Instagram @bajukucingtangerang. Harga yang ditawarkan pun terjangkau mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 150.000 per item.
Related Post =