Sama dengan manusia, kucing juga saling berkomunikasi dengan kucing lainnya. Kucing dapat berkomunikasi ketika ada kesempatan dan ada sesuatu yang mereka alami Kucing mungkin tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan kucing lainnya. Namun, dilansir dari Cuteness, Jumat (17/6/2022), berikut cara kucing berkomunikasi satu sama lain.
Vokalisasi kucing
Manusia sangat menyadari komunikasi kucing. Kucing mendengkur, menggumam, mendesis, dan menggeram mencoba memberi tahu Anda dan kucing lainnya tentang apa yang ada dalam pikirannya.
Namun, ketika berbicara tentang penguraian makna suara, terjemahannya sedikit lebih rumit. Segala sesuatu, dari nada hingga volume suara kucing, memberikan petunjuk tentang perasaan yang dialaminya.
Misalnya, kucing yang mengeong keras berarti sedang merasa cemas atau takut. Mengeong dan mendengkur yang kurang intens menunjukkan kelembutan serta kepuasan. Namun, dengkuran tidak selalu berarti kucing bahagia. Anda harus memperhatikan perbedaan halus dalam suara yang dikeluarkan kucing peliharaan.
Bahasa tubuh kucing
Ketika berbicara bahasa tubuh, area pertama yang perlu amati adalah ekor kucing. Jika ekornya tegak, itu biasanya menunjukkan suasana hati yang santai dan ramah. Namun, jika ekornya bergerak maju-mundur, ini menunjukkan rasa ingin tahu atau marah, tergantung pada kecepatan dan intensitas gerakannya.
Terakhir, apabila ekor kucing mengembang dan bulunya berdiri, kucing merasa terancam. Bahasa tubuh lain yang harus diperhatikan adalah bagaimana kucing memposisikan dirinya. Jika kucing menunjukkan perut, ini sering kali berarti bahwa kucing mengundang perhatian .
Namun, jika kucing berdiri dengan punggung melengkung, ini adalah postur peringatan yang memberi isyarat kepada kucing lain untuk menjaga jarak.
Kucing juga berkomunikasi dengan aroma.
Jika kucing pernah menggosokkan tubuhnya ke Anda, ketahuilah bahwa itulah caranya meninggalkan aromanya pada Anda dan mengirimkan sinyal ke kucing lain bahwa Anda adalah wilayah atau miliknya.
Demikian pula, kucing yang merasa nyaman satu sama lain saling menggosokkan wajah mereka bersama-sama dan berbagi aroma.
Bisakah anjing dan kucing berkomunikasi?
Tidak ada bukti pasti bahwa anjing dan kucing dapat sepenuhnya memahami satu sama lain. Hewan mahir membaca sinyal tertentu dari satu sama lain. Kucing dan anjing kemungkinan besar akan memahami setidaknya dasar-dasar komunikasi ketika mereka menyalak, menggeram, atau melakukan kontak mata satu sama lain.
Keduanya mungkin tidak dapat melakukan percakapan mendalam, tetapi tahu bahasa tubuh mendasar seperti mengatakan "ayo berteman" atau "jauhi saya."
Jika ingin berkomunikasi dengan kucing peliharaan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, selalu mulai "percakapan" dengan nada benar, dengan mendekati kucing, terutama yang tidak mengenal Anda dengan baik
Lakukan percakapan secara perlahan dan turunkan levelnya. Ulurkan tangan dan biarkan kucing mendatangi Anda.
Selanjutnya, jika berbicara dengan kucing, gunakan suara yang tenang dan menenangkan, terutama saat menyebut namanya.
Apabila Anda ingin mengatakan "Aku mencintaimu" kepada kucing peliharaan, tatap matanya dan kedipkan perlahan. Gerakan ini mengomunikasikan cinta dalam bahasa kucing.
Manusia sangat menyadari komunikasi kucing. Kucing mendengkur, menggumam, mendesis, dan menggeram mencoba memberi tahu Anda dan kucing lainnya tentang apa yang ada dalam pikirannya.
Namun, ketika berbicara tentang penguraian makna suara, terjemahannya sedikit lebih rumit. Segala sesuatu, dari nada hingga volume suara kucing, memberikan petunjuk tentang perasaan yang dialaminya.
Misalnya, kucing yang mengeong keras berarti sedang merasa cemas atau takut. Mengeong dan mendengkur yang kurang intens menunjukkan kelembutan serta kepuasan. Namun, dengkuran tidak selalu berarti kucing bahagia. Anda harus memperhatikan perbedaan halus dalam suara yang dikeluarkan kucing peliharaan.
Bahasa tubuh kucing
Ketika berbicara bahasa tubuh, area pertama yang perlu amati adalah ekor kucing. Jika ekornya tegak, itu biasanya menunjukkan suasana hati yang santai dan ramah. Namun, jika ekornya bergerak maju-mundur, ini menunjukkan rasa ingin tahu atau marah, tergantung pada kecepatan dan intensitas gerakannya.
Terakhir, apabila ekor kucing mengembang dan bulunya berdiri, kucing merasa terancam. Bahasa tubuh lain yang harus diperhatikan adalah bagaimana kucing memposisikan dirinya. Jika kucing menunjukkan perut, ini sering kali berarti bahwa kucing mengundang perhatian .
Namun, jika kucing berdiri dengan punggung melengkung, ini adalah postur peringatan yang memberi isyarat kepada kucing lain untuk menjaga jarak.
Kucing juga berkomunikasi dengan aroma.
Jika kucing pernah menggosokkan tubuhnya ke Anda, ketahuilah bahwa itulah caranya meninggalkan aromanya pada Anda dan mengirimkan sinyal ke kucing lain bahwa Anda adalah wilayah atau miliknya.
Demikian pula, kucing yang merasa nyaman satu sama lain saling menggosokkan wajah mereka bersama-sama dan berbagi aroma.
Bisakah anjing dan kucing berkomunikasi?
Tidak ada bukti pasti bahwa anjing dan kucing dapat sepenuhnya memahami satu sama lain. Hewan mahir membaca sinyal tertentu dari satu sama lain. Kucing dan anjing kemungkinan besar akan memahami setidaknya dasar-dasar komunikasi ketika mereka menyalak, menggeram, atau melakukan kontak mata satu sama lain.
Keduanya mungkin tidak dapat melakukan percakapan mendalam, tetapi tahu bahasa tubuh mendasar seperti mengatakan "ayo berteman" atau "jauhi saya."
Jika ingin berkomunikasi dengan kucing peliharaan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, selalu mulai "percakapan" dengan nada benar, dengan mendekati kucing, terutama yang tidak mengenal Anda dengan baik
Lakukan percakapan secara perlahan dan turunkan levelnya. Ulurkan tangan dan biarkan kucing mendatangi Anda.
Selanjutnya, jika berbicara dengan kucing, gunakan suara yang tenang dan menenangkan, terutama saat menyebut namanya.
Apabila Anda ingin mengatakan "Aku mencintaimu" kepada kucing peliharaan, tatap matanya dan kedipkan perlahan. Gerakan ini mengomunikasikan cinta dalam bahasa kucing.
Related Post