Telapak kaki kucing yang biasa disebut “paw” tentu bukan sekedar bantalan untuk kucing berpijak. Paw memiliki fungsi sebagai sistem komunikasi, sensor lingkungan, ‘alat’ berburu dan perawatan (grooming), juga peredam kejut serta membantu mengatur suhu tubuh. Selain itu ada beberapa fakta menarik dibalik telapak empuk dan menggemaskan itu
Perbedaan Penggunaan
Dari penelitian Queens University di Irlandia, ditemukan kecenderungan kucing jantan menggunakan telapak kanan mereka, sementara betina sebaliknya. Para kucing menggunakan untuk melakukan tugas sulit seperti mengais, “memancing” atau menjangkau sesuatu.
Alat Navigasi
Kucing berjalan dengan cara berjingkat menggunakan “paw” mereka, dari situ mereka bisa merasakan adanya mangsa untuk diburu juga kemungkinan bahaya. Sehingga “memberitahu” arah langkah pada kucing. “Paw” juga memberi kucing perasaan aman karena langkah mereka tak bersuara, sehingga mangsa atau pihak lain tak menyadari kedatangan mereka
Sensitivitif
Kalau boleh jujur, kucing tidak suka telapak kaki mereka dimain-mainkan karena “paw”sangat sensitif. Mengandung reseptor saraf untuk ‘menyetel’ organ sensorik yang membantu dalam perburuan dan menjaga keseimbangan. Melalui reseptor, kucing merasakan tekstur, tekanan dan getaran di bantalan kaki mereka, sehingga kucing mampu mengevaluasi keaktifan mangsa. Kucing juga sangat menjaga “paw” mereka, karena bantalan kaki sanggup melindungi kucing dari kerusakan lingkungan, merasakan sensitifitas suhu, tekanan, dan nyeri.
Fleksibilitas
Salah satu alasan kucing mahir memanjat pohon adalah kaki depan mereka. Bagian depan “paw” kucing bisa menekuk ke dalam sehingga cakar mereka efektif manancap pada pohon. “Paw” juga membantu menjaga stabilitas saat memanjat, namun sayangnya saat turun cakar mereka menghadap ke bawah dimana kaki depan cenderung lebih lemah dibanding kaki belakang untuk menahan tubuh. Maka sering kali terjadi kucing bisa manjat, tapi gak bisa turun :p
Peredam Kejut & Suara
“Paw” mampu melembutkan pendaratan ketika kucing melompat dan saat mereka berjalan di bidang kasar, selain itu juga membantu kucing bergerak cepat sehingga dapat berburu diam-diam.
“Alat” Grooming
Kucing membersihkan diri dengan menggunakan “paw” sebagai “alat” untuk menjangkau bagian tubuh yang sulit. Seperti belakang telinga, bawah dagu, leher dan wajah. Kucing awalnya akan menjilati “paw” mereka beberapa kali, lalu menyeka bagian-bagian tersebut. Setelah beberapa gesekan, mereka berhenti sejenak untuk mengulangi proses tersebut.
Sistem Pendingin Tubuh
Kucing berkeringat di bantalan kaki mereka, sekaligus menjadi sistem pendingin yang membantu menjaga kucing dari ‘over-heating’ pada hari-hari panas, atau saat kucing ketakutan dan stres.
“Alat” Komunikasi
Kelenjar bau pada kucing terletak di antara bantalan kaki, aroma tersebut berisi “informasi” tentang si kucing. Maka saat kucing menggaruk suatu bidang, mereka sekaligus menandai wilayah tersebut dengan menyatakan keberadaan diri melalui bau yang di’tempel’kan melalui “paw”. Bahkan saat buang air pun, kucing tetap menandai dengan menggaruk wilayah sekitarnya.
Warna “Paw”
Telapak kaki kucing berbeda-beda kan? Dikarenakan pigmen pembentuk bulu juga memberi warna kulit. Misal kucing hitam cenderung memiliki telapak hitam, kucing orange memiliki telapak pink, dan kucing hitam-putih atau “tuxedo cat” memiliki warna “paw” berbintik.
Related Post =