Stockholm - Sebuah penelitian yang berjalan selama lima tahun telah mencari tahu apa yang dikatakan kucing pada ownernya saat mereka 'mengeong'. Penelitian diluncurkan oleh Universitas Lund di Swedia. Seperti dilansir dari laman Focus-fen.net, ahli fonetik Universitas Lund berharap di tahun 2021, mereka telah mampu memecahkan kode suara kucing dan mampu menafsirkan berbagai macam bunyi 'meow' dan 'dengkuran' kucing.
Anggota tim akan merekam hingga 50 kucing di lokasi yang berbeda untuk melihat bagaimana suasana hati kucing mempengaruhi bunyi meeong - entah saat dia puas, ramah, senang, lapar, kesal atau bahkan marah - dan mencoba untuk mengidentifikasi perbedaan pola fonetiknya.
"Tampaknya bahwa kucing dapat menghasilkan variasi intonasi atau melodi, mungkin untuk menyampaikan pesan tertentu, meningkatkan urgensi pesan atau untuk menunjukan emosi," kata pemimpin peneliti Susanne Schötz. "Saya telah menemukan bahwa kucing saya memiliki suara yang berbeda dalam melodi mereka ketika mereka sedih dibanding dengan ketika mereka bahagia."
Dikatakan, kucing liar telah berhenti mengeong setelah mereka mencapai usia dewasa. Itu terjadi karena hewan tidak lagi membutuhkan perhatian dari induk untuk susu atau kenyamanan. Tapi karena telah menjadi hewan peliharaan sejak 10.000 tahun yang lalu, kucing dewasa rumahan belajar untuk berkomunikasi dengan manusia menggunakan sinyal vokal dan visual ketika mereka ingin makanan atau kasih sayang.
Tim Peneliti Universitas Lund berharap penelitian ini tidak hanya berakhir pada menerjemahkan apa yang kucing katakan, tapi membantu pemilik berkomunikasi lebih baik dengan hewan peliharaan mereka tersebut.
"Tampaknya bahwa kucing dapat menghasilkan variasi intonasi atau melodi, mungkin untuk menyampaikan pesan tertentu, meningkatkan urgensi pesan atau untuk menunjukan emosi," kata pemimpin peneliti Susanne Schötz. "Saya telah menemukan bahwa kucing saya memiliki suara yang berbeda dalam melodi mereka ketika mereka sedih dibanding dengan ketika mereka bahagia."
Dikatakan, kucing liar telah berhenti mengeong setelah mereka mencapai usia dewasa. Itu terjadi karena hewan tidak lagi membutuhkan perhatian dari induk untuk susu atau kenyamanan. Tapi karena telah menjadi hewan peliharaan sejak 10.000 tahun yang lalu, kucing dewasa rumahan belajar untuk berkomunikasi dengan manusia menggunakan sinyal vokal dan visual ketika mereka ingin makanan atau kasih sayang.
Tim Peneliti Universitas Lund berharap penelitian ini tidak hanya berakhir pada menerjemahkan apa yang kucing katakan, tapi membantu pemilik berkomunikasi lebih baik dengan hewan peliharaan mereka tersebut.
Related Post =
Operasi Penyelamatan Anjing dan Kucing di Gunung Sindur
Ahli Fonetik Swedia Teliti Arti Suara Kucing Mengeong
Perilaku Kucing Cacat Yang Membuktikan Bahwa Mereka Masih Mengagumkan
Seekor Puppy Selamat dari Kebakaran, Kini Jadi Petugas Pemadam Kebakaran
Kamu Catlovers dan Mau Dibayar 100 Ribu/Jam ? Jadilah Pegawai Cafe ini !
Operasi Penyelamatan Anjing dan Kucing di Gunung Sindur
Ahli Fonetik Swedia Teliti Arti Suara Kucing Mengeong
Perilaku Kucing Cacat Yang Membuktikan Bahwa Mereka Masih Mengagumkan
Seekor Puppy Selamat dari Kebakaran, Kini Jadi Petugas Pemadam Kebakaran
Kamu Catlovers dan Mau Dibayar 100 Ribu/Jam ? Jadilah Pegawai Cafe ini !