Sebanyak 4 kucing di Malang mati secara tragis. Kematian kucing ini diduga diracun karena sejumlah kucing mengalami kejang-kejang. Kejadian kucing yang mati bersamaan ini viral di media sosial (medsos).
Informasi yang dihimpun, kejadian ini ada di Perumahan Patraland Place, Kelurahan Tasikmadu, Lowokwaru, Kota Malang. Kejadian ini viral lewat postingan grup Facebook Cat Lover In The World (CLOW) Malang. Berikut sederet fakta soal tragisnya kematian kucing-kucing ini. Simak yuk!
Informasi yang dihimpun, kejadian ini ada di Perumahan Patraland Place, Kelurahan Tasikmadu, Lowokwaru, Kota Malang. Kejadian ini viral lewat postingan grup Facebook Cat Lover In The World (CLOW) Malang. Berikut sederet fakta soal tragisnya kematian kucing-kucing ini. Simak yuk!
1. Kesaksian Warga Lihat Kucing Mati Bergantian
Salah satu warga perumahan yang enggan menyebutkan namanya mengatakan ada sebanyak 4 kucing mati dengan gejala sama secara bergantian. Menurutnya pertama kali kucing ditemukan mati pada Minggu (18/9/2022).
"Banyak yang bilang kucingnya tiba-tiba kejang-kejang mati. Katanya orang-orang itu matinya mulai tanggal 18-19 (September) itu. Ya yang saya tahu itu 4 kucing mati," kata Mawar.
Selain 4 kucing yang mati, kata dia, ada beberapa kucing yang hilang dan belum kembali. Ia pun belum bisa memastikan hilangnya kucing itu karena mati atau seperti apa. "Yang hilang itu termasuk kucing saya juga. Kucing punya saya hilang Selasa (20/9/2022). Kalau berapa kucing yang hilang di perumahan ini saya tidak tahu," ujarnya.
2. Kucing Diduga Diracun
Pendiri CLOW Malang Bimbim membenarkan postingan itu diunggah usai dirinya mendapat informasi soal sejumlah kucing yang mati karena keracunan.
"Temuan itu kan sempat meresahkan cat lovers yang tinggal di perumahan. Sebab, kucing pribadi ada yang kena racun. Ini sebelumnya sempat diunggah di media sosial cuman tidak ada respons dan tindakan," ujarnya.
Ia menyayangkan ada oknum yang nekat meracuni kucing-kucing di perumahan itu. Menurut Bimbim ada cara yang lebih manusiawi jika memang keberatan dengan kehadiran kucing di perumahan. "Di mana-mana kan memang ada kucing. Tapi ada solusi lain bukan diracun. Mungkin bisa direlokasi atau diseterilisasi," terang Bimbing.
3. Ada Belasan Kucing Hilang
Ketua RT 08, RW 04, Kelurahan Tasikmadu, Wiratmono membenarkan memang ada kucing mati di wilayah Perumahan Patraland Place. Dia juga membenarkan kematian kucing itu diduga karena ada yang meracuni.
"Totalnya ada 4 kucing mati yang diduga diracun," ujar Wiratmono saat dikonfirmasi wartawan di lokasi perumahan, Minggu (25/9/2022).
Selain 4 kucing yang mati diduga diracun, dirinya mengaku dapat laporan bahwa ada 11 kucing warga yang hilang. "Kemudian ada 11 kucing hilang enggak tau diambil orang atau keluar aja tapi belum kembali," katanya.
4. Pro-Kontra Sebelum Kucing Tewas Diracun
Wiratmono menyebutkan, populasi kucing di wilayah perumahannya memang cukup tinggi. Jumlahnya mencapai puluhan ekor. Banyaknya kucing di wilayah perumahan tersebut ternyata menuai pro dan kontra.
"Jadi ada kan yang memberi makan kucing-kucing liar. Saking banyaknya populasi itu, kucing sampek masuk-masuk masjid dan fatalnya poop di karpet masjid sampai dua kali," kata Wiratmono.
Tak hanya di masjid, sejumlah warga juga mengaku terganggu dengan adanya kehadiran kucing-kucing itu. Sebab, kotoran kucing itu berserakan di sekitar rumah warga yang tidak ikut memberi makanan atau memelihara kucing.
"Melihat hal itu, saya kemudian membuat surat imbauan kepada warga yang merawat kucing-kucing itu agar mengkondisikan. Karena pencinta kucing punya hak warga, juga punya hak sendiri kan bayar rumah di sini mahal," ujarnya.
5. Sempat Dibuat Surat Edaran
â
Atas pro dan kontra ini, akhirnya dibuat lah surat edaran pada warga. Setelah surat edaran dibuat, kegaduhan mulai mereda selama kurang lebih 1 bulan. Kemudian, keluhan terkait kotoran kucing yang berserakan kembali didapat Wiratmono.
"Saya pun akhirnya kembali membuat surat edaran kedua dan saya tambahi pendataan kucing liar ataupun ras dan foto-fotonya. Sembari kami mencari cara agar permasalahan ini segera terselesaikan," kata dia
Surat edaran tentang pendataan kucing liar di perumahan itu kembali membuat situasi kondusif. Namun masalah muncul lagi ketika ada salah satu warga pencinta kucing melapor kepada Wiratmono menemukan kucing yang mati.
6. Polisi Selidiki Kasus Kucing Diracun
Polisi turut menindaklanjuti kasus kucing yang diduga sengaja diracuni tersebut. Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo mengatakan pihaknya telah mengarahkan Bhabinkamtibnas untuk melakukan koordinasi dengan pihak RT setempat guna mengetahui awal mula temuan sejumlah kucing mati diduga keracunan itu.
"Pengurus RT 08 dan warga perum PL (Patraland Place) dan Bhabinkamtibmas akan mencari pelaku peracunan terhadap kucing yang mati diduga akibat diracun," ujar Anton saat diwawancarai awak media pada Minggu (25/9/2022).
Selain itu, pihaknya juga akan membantu pihak untuk menangani permasalahan populasi kucing yang cukup banyak di perumahan Patraland Place. Mungkin dilakukan pemindahan kucing atau dengan cara lain.
7. Pencinta Kucing Kutuk Keras Aksi Ini
â
Salah satu komunitas pencinta kucing My Cats Malang (MCM) mengutuk oknum yang diduga telah meracun sejumlah kucing sampai mati di Perumahan Patraland Place, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
"Kalau kita berbicara mewakili komunitas My Cats Malang. Kita menyayangkan dan mengutuk keras perbuatan keji tersebut (meracun kucing sampai mati)," ujar Ketua Regional My Cats Malang, Fongky kepada wartawan, Minggu (25/9/2022).
Ia menyampaikan, sebenarnya jika memang ada permasalahan terkait kucing seharusnya menghubungi komunitas. Dengan begitu bisa mendapatkan solusi yang lebih baik.
"Dari sini sebenarnya kalau ada masalah, sebisa mungkin komunitas itu dilibatkan agar kami bisa memikirkan solusi terbaik daripada melakukan tindakan melanggar hukum," tegasnya.
Sementara itu, pihak Perumahan Patraland Place, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, mengaku mengalami hate speech di media sosial. Hal itu terjadi usai viral kabar kematian sejumlah kucing yang diduga diracun di lingkungan itu.
"Netizen menjadikan kami sasaran. Akun official Patraland mengalami hate speech sampai diteror telpon dan WA (WhatsApp)," ujar Manajer Marketing Patraland Place Kota Malang, Adi Febrianto kepada wartawan di kantornya, Minggu (25/9/2022).
Ia juga menyampaikan bahwa hate speech yang dilakukan itu dianggap telah merugikan pihak Perumahan Patraland Place. Apalagi, kata-kata yang disampaikan warganet juga menggunakan kata tak pantas.
"Kata-katanya itu mulai 'Gila Kamu', 'Gak Ada Hati' Sampai dibilang 'Gak Beradab'. Apalagi informasi di media sosial itu terlalu hiperbola, katanya kucing di perumahan mati semua. Itu tidak benar!" Kata Adi.
Related Post