Ratusan kucing diselamatkan oleh polisi dari pria yang menangkapinya. Ada sekitar 500 ekor kucing akan dijual ke restoran di China.
Pada hari Minggu (11/6) polisi berhasil menangkap seorang pria yang berasal dari Danyang, Provinsi Jiangsu yang diduga telah mengumpulkan kucing-kucing liar untuk dijual ke restoran. Lebih dari 500 kucing ditangkap dan dimasukkan ke dalam kandang kecil dan beberapa kandang sudah disusun dalam truk.
Pada hari Minggu (11/6) polisi berhasil menangkap seorang pria yang berasal dari Danyang, Provinsi Jiangsu yang diduga telah mengumpulkan kucing-kucing liar untuk dijual ke restoran. Lebih dari 500 kucing ditangkap dan dimasukkan ke dalam kandang kecil dan beberapa kandang sudah disusun dalam truk.
Penangkapan kucing-kucing liar ini dilakukan dengan menggunakan burung kecil, sejenis burung gereja untuk memancing tidak hanya kucing liar, tetapi juga kucing rumahan di Jiujiang. Tindakan pria ini pertama kali terungkap setelah seorang penduduk terdekat, yang mengaku dirinya sebagai Mr. Yang mengeluh kepada polisi bahwa kucingnya terus menghilang.
Menurut laporan yang dikutip dalam Fox News (15/06), polisi menemukan sebagain besar kucing berada dalam kotak di atas truk, banyak diantaranya yang kepanasan dan merintih sambil mengeong. Dan lebih banyak kucing yang dilaporkan ditemukan terkurung dalam sebuah kandang besi yang ditaruh di gubuk yang berada dekat jalan raya. Dilengkapi kipas angin yang berfungsi untuk mendinginkan kucing tersebut agar tak mati.
Pria tersebut dilaporkan berencana akan menjual kucing-kucing itu seharga 30 yuan per ekornya atau sekitar Rp 58.900. Setelah adanya pemberitaan tentang penangkapan, pria tersebut mulai menjadi berita utama, salah satunya di portal NetEase, sebuah platform online di China. Puluhan ribu komentar muncul, banyak dari netizen yang marah. Akan tetapi polisi berhasil melepaskan semua kucing-kucing tersebut.
China baru-baru ini memberlakukan pelarangan menjual daging anjing di Festival tahunan Yulin Dog, meskipun daging kucing dilaporkan masih ada dalam menunya.
Berbeda dengan Taiwan yang justru membuat peraturan untuk melarang penjualan dan konsumsi daging kucing dan anjing. Pada bulan April, Taiwan mengeluarkan sebuah amandemen yang berisi siapapun yang menjual, membeli atau memakan daging kucing dan anjing akan didenda sekitar $ 8.100 atau sekitar Rp 108 juta serta denda $65.000 atau Rp 870 juta ditambah dengan dua tahun penjara untuk tindakan kekejaman terhadap hewan.
Menurut laporan yang dikutip dalam Fox News (15/06), polisi menemukan sebagain besar kucing berada dalam kotak di atas truk, banyak diantaranya yang kepanasan dan merintih sambil mengeong. Dan lebih banyak kucing yang dilaporkan ditemukan terkurung dalam sebuah kandang besi yang ditaruh di gubuk yang berada dekat jalan raya. Dilengkapi kipas angin yang berfungsi untuk mendinginkan kucing tersebut agar tak mati.
Pria tersebut dilaporkan berencana akan menjual kucing-kucing itu seharga 30 yuan per ekornya atau sekitar Rp 58.900. Setelah adanya pemberitaan tentang penangkapan, pria tersebut mulai menjadi berita utama, salah satunya di portal NetEase, sebuah platform online di China. Puluhan ribu komentar muncul, banyak dari netizen yang marah. Akan tetapi polisi berhasil melepaskan semua kucing-kucing tersebut.
China baru-baru ini memberlakukan pelarangan menjual daging anjing di Festival tahunan Yulin Dog, meskipun daging kucing dilaporkan masih ada dalam menunya.
Berbeda dengan Taiwan yang justru membuat peraturan untuk melarang penjualan dan konsumsi daging kucing dan anjing. Pada bulan April, Taiwan mengeluarkan sebuah amandemen yang berisi siapapun yang menjual, membeli atau memakan daging kucing dan anjing akan didenda sekitar $ 8.100 atau sekitar Rp 108 juta serta denda $65.000 atau Rp 870 juta ditambah dengan dua tahun penjara untuk tindakan kekejaman terhadap hewan.
Related Post =