
Ketika kita mendapat musibah kehilangan kucing kesayangan (meninggal atau benar-benar hilang) maka hati kita akan menjadi sensitif,rapuh dan perlu beberapa waktu untuk bisa pulih kembali. Bagi sesama Catlovers tentu akan lebih mudah memahami dan ikut merasakan kepedihan itu, tapi bagi orang lain yang masih awam mereka akan beranggapan “ Its Just A Cat” dan belum sepenuhnya bisa memahami dan merasakan arti kehilangan.
Kita berprasangka baik saja bahwa mereka tdak tahu saja dan belum bisa memahami atau merasakan arti sebuah kehilangan sehingga secara tidak sengaja menanggapinya dengan kalimat”penyembuhan” yang seharusnya jangan dikatakan. Tapi saya optimis bahwa setiap orang bisa berubah (memperbaiki dirinya) meski berasal dari karakter yang berbeda-beda. Dan dibawah ini adalah kalimat-kalimat yang seharusnya tidak perlu diucapkan dan kalimat respon positif yang seharusnya diucapkan
Kita berprasangka baik saja bahwa mereka tdak tahu saja dan belum bisa memahami atau merasakan arti sebuah kehilangan sehingga secara tidak sengaja menanggapinya dengan kalimat”penyembuhan” yang seharusnya jangan dikatakan. Tapi saya optimis bahwa setiap orang bisa berubah (memperbaiki dirinya) meski berasal dari karakter yang berbeda-beda. Dan dibawah ini adalah kalimat-kalimat yang seharusnya tidak perlu diucapkan dan kalimat respon positif yang seharusnya diucapkan

1. "Dia Kan Cuma Kucing."
Bener deh, kalau saya pribadi yang mendengarnya didalam hati pasti geregetan ingin mencakar dan menggigit orang itu. Bagi kita para catlovers, seekor kucing tentu lebih dari sekedar maksud dari definisi “ CUMA !” keberadaan mereka sudah dianggap sebagai bagian dari anggota keluarga dan kehilangan mereka dalam beberapa kasus bahkan lebih menyakitkan dibanding kehilangan seseorang (manusia)
Terus bagaimana dong cara menanggapinya ? Tetap kalem dan tenang adalah pilihan terbaik, Sobat Meongers tidak perlu menanggapinya dengan respon emosional yang itu akan memperburuk percakapan dan berpotensi merugikan kita. Ketenanganmu nanti justru bisa secara tidak langsung memberitahu orang tersebut bahwa kucingmu bukanlah “sekedar” kucing, dia adalah anggota keluarga yang pernah dicintai, dihargai keberadaannya layaknya seorang anak atau adik sendiri. Dan kehilanganmu berarti sebuah kepedihan yang mendalam.
Namun apabila kasusnya orang tersebut tidak paham juga, mungkin akan lebih baik ( dan lebih terhormat ) apabila kita meninggalkannya begitu saja ( cuekin saja dia) lalu menghela nafas dan mengeluarkannya secara spontan (Huft..!) sambil berbicara dalam hati bahwa dia tidak akan pernah mengerti. Ini adalah bahasa tubuh kita yang efektif untuk “membalas” sikap dia
2. "Kamu Kan Bisa Cari Yang Lain Lagi"
Terkadang saya berfikir mungkin ucapan tersebut adalah upaya mereka untuk menghibur kita dan mereka anggap kalimat itu sudah benar/cocok. Tapi kita semua tahu bahwa setiap kehilangan masing-masing mempunyai rasa sedih yang berbeda dan tidak semudah itu menggantinya dengan kucing yang baru (karena mereka pernah berbagi kehidupan, memberikan kenangan tersendiri) seperti kita tidak setiap saat selalu siap mengadopsi anak
Lalu cara menanggapinya bagaimana ? Tergantung pada siap kita sedang berurusan, karena kita kan mengekspresikan rasa duka kita pada orang disekiling yang berbeda karakternya. Kita mungkin akan menjelaskan kepadanya bahwa akan mengadopsi lagi kalau sudah siap. Kita mungkin akan menjelaskan kepadanya bahwa masih perlu waktu mengucapkan selamat tinggal pada kucing yang sudah pergi. Atau kita mungkin hanya mengacuhkan “saran” diatas lalu meninggalkan orang tersebut karena dia juga tidak akan memahami kita. Percuma juga memposisikan diri dengan penuh kejengkelan ?
3. "Sudah Lupakan Saja!"
Ini adalah respon yang tidak sensitif (dahulu pernah mengalaminya sekali) Saya telah kehilangan kucing pertama dan dirundung kesedihan selama beberapa waktu. Saya percaya anggota keluarga bermaksud baik dengan khawatir terhadap perasaan ini. Saya juga tahu bahwa beberapa orang tertentu juga tidak nyaman dengan perasaan emosi mereka sendiri. Dengan konteks tersebut, saya tidak perlu menanggapi statement diatas. Karena terkadang, mengetahui suatu maksud utama dari yang orang lain ucapkan akan membantu banyak hal. That’s It !
Bener deh, kalau saya pribadi yang mendengarnya didalam hati pasti geregetan ingin mencakar dan menggigit orang itu. Bagi kita para catlovers, seekor kucing tentu lebih dari sekedar maksud dari definisi “ CUMA !” keberadaan mereka sudah dianggap sebagai bagian dari anggota keluarga dan kehilangan mereka dalam beberapa kasus bahkan lebih menyakitkan dibanding kehilangan seseorang (manusia)
Terus bagaimana dong cara menanggapinya ? Tetap kalem dan tenang adalah pilihan terbaik, Sobat Meongers tidak perlu menanggapinya dengan respon emosional yang itu akan memperburuk percakapan dan berpotensi merugikan kita. Ketenanganmu nanti justru bisa secara tidak langsung memberitahu orang tersebut bahwa kucingmu bukanlah “sekedar” kucing, dia adalah anggota keluarga yang pernah dicintai, dihargai keberadaannya layaknya seorang anak atau adik sendiri. Dan kehilanganmu berarti sebuah kepedihan yang mendalam.
Namun apabila kasusnya orang tersebut tidak paham juga, mungkin akan lebih baik ( dan lebih terhormat ) apabila kita meninggalkannya begitu saja ( cuekin saja dia) lalu menghela nafas dan mengeluarkannya secara spontan (Huft..!) sambil berbicara dalam hati bahwa dia tidak akan pernah mengerti. Ini adalah bahasa tubuh kita yang efektif untuk “membalas” sikap dia
2. "Kamu Kan Bisa Cari Yang Lain Lagi"
Terkadang saya berfikir mungkin ucapan tersebut adalah upaya mereka untuk menghibur kita dan mereka anggap kalimat itu sudah benar/cocok. Tapi kita semua tahu bahwa setiap kehilangan masing-masing mempunyai rasa sedih yang berbeda dan tidak semudah itu menggantinya dengan kucing yang baru (karena mereka pernah berbagi kehidupan, memberikan kenangan tersendiri) seperti kita tidak setiap saat selalu siap mengadopsi anak
Lalu cara menanggapinya bagaimana ? Tergantung pada siap kita sedang berurusan, karena kita kan mengekspresikan rasa duka kita pada orang disekiling yang berbeda karakternya. Kita mungkin akan menjelaskan kepadanya bahwa akan mengadopsi lagi kalau sudah siap. Kita mungkin akan menjelaskan kepadanya bahwa masih perlu waktu mengucapkan selamat tinggal pada kucing yang sudah pergi. Atau kita mungkin hanya mengacuhkan “saran” diatas lalu meninggalkan orang tersebut karena dia juga tidak akan memahami kita. Percuma juga memposisikan diri dengan penuh kejengkelan ?
3. "Sudah Lupakan Saja!"
Ini adalah respon yang tidak sensitif (dahulu pernah mengalaminya sekali) Saya telah kehilangan kucing pertama dan dirundung kesedihan selama beberapa waktu. Saya percaya anggota keluarga bermaksud baik dengan khawatir terhadap perasaan ini. Saya juga tahu bahwa beberapa orang tertentu juga tidak nyaman dengan perasaan emosi mereka sendiri. Dengan konteks tersebut, saya tidak perlu menanggapi statement diatas. Karena terkadang, mengetahui suatu maksud utama dari yang orang lain ucapkan akan membantu banyak hal. That’s It !

4. "Apakah Kamu Pernah Membawanya Ke Dokter Hewan ? Ceritakan Secara Detail Kronologinya"
Saya memang tidak pernah punya pengalaman dengan orang yang mengatakan ini, tapi saya pikir ini sebuah kalimat yang sangat tidak pantas. Dalam benak saya,hal ini serupa dengan meminta seorang veteran perang untuk menceritakan secara detail pengalaman yang mengerikan ketika dia dahulu bertempur. Sobat Meongers sebaiknya tidak perlu melakukan itu
Kecuali jika kamu sedang membantu teman menghadapi kemungkinan terburuk bahwa Kucingnya harus diambil tindakan euthanasia ( suntik mati agar tidak menderita terlalu lama) dan temanmu tersebut belum pernah punya pengalaman menjalani tahapan prosedurnya.kamu bisa mengatakan hal tersebut.
Kalau itu terjadi pada kita, cara menanggapinya ? Saya mungkin akan mengatakan sesuatu seperti, "Aku benar-benar tidak ingin membicarakan ini sekarang" kecuali kalau orang yang bertanya adalah teman terpercaya kita dan kita memang benar-benar butuh berkonsultasi untuk mengisahkan kembali memori yang akan menyakitkan tersebut.
5. "Kamu Lebay Ah, Begitu Saja Kok Sensitif !"
Coba perhatikan garis besar uraian pernyataan ini dari atas, mereka yang sejak awal menganggap “kita terlalu sensitif” tentu akan paham apa yang dimaksud. Untungnya, saya tidak menjadikan ini sebagai sebuah referensi ketika saya sedang berduka
Yang membantu saya dalam menghadapi situasi ini adalah terus menyadari bahwa seseorang yang membuat statement diatas jelas tidak paham dengan apa yang dimaksud syaraf "sensitif" (karena keterbatasan kosakata yang dimilikinya)
Mereka tidak mungkin bisa menjadi seperti saya untuk tahu bagaimana perasaan kehilangan ini, saya kok sulit membayangkan jika suatu waktu harus memberitahu pada seseorang bahwa mereka sedang sensitif, seolah-olah itu adalah sebuah keharusan (bukankah rasa sensitifitas itu adalah hak masing-masing indifidu ? ) Jadi, seperti diawal, saya akan meninggalkannya pergi.
Saya memang tidak pernah punya pengalaman dengan orang yang mengatakan ini, tapi saya pikir ini sebuah kalimat yang sangat tidak pantas. Dalam benak saya,hal ini serupa dengan meminta seorang veteran perang untuk menceritakan secara detail pengalaman yang mengerikan ketika dia dahulu bertempur. Sobat Meongers sebaiknya tidak perlu melakukan itu
Kecuali jika kamu sedang membantu teman menghadapi kemungkinan terburuk bahwa Kucingnya harus diambil tindakan euthanasia ( suntik mati agar tidak menderita terlalu lama) dan temanmu tersebut belum pernah punya pengalaman menjalani tahapan prosedurnya.kamu bisa mengatakan hal tersebut.
Kalau itu terjadi pada kita, cara menanggapinya ? Saya mungkin akan mengatakan sesuatu seperti, "Aku benar-benar tidak ingin membicarakan ini sekarang" kecuali kalau orang yang bertanya adalah teman terpercaya kita dan kita memang benar-benar butuh berkonsultasi untuk mengisahkan kembali memori yang akan menyakitkan tersebut.
5. "Kamu Lebay Ah, Begitu Saja Kok Sensitif !"
Coba perhatikan garis besar uraian pernyataan ini dari atas, mereka yang sejak awal menganggap “kita terlalu sensitif” tentu akan paham apa yang dimaksud. Untungnya, saya tidak menjadikan ini sebagai sebuah referensi ketika saya sedang berduka
Yang membantu saya dalam menghadapi situasi ini adalah terus menyadari bahwa seseorang yang membuat statement diatas jelas tidak paham dengan apa yang dimaksud syaraf "sensitif" (karena keterbatasan kosakata yang dimilikinya)
Mereka tidak mungkin bisa menjadi seperti saya untuk tahu bagaimana perasaan kehilangan ini, saya kok sulit membayangkan jika suatu waktu harus memberitahu pada seseorang bahwa mereka sedang sensitif, seolah-olah itu adalah sebuah keharusan (bukankah rasa sensitifitas itu adalah hak masing-masing indifidu ? ) Jadi, seperti diawal, saya akan meninggalkannya pergi.
Berikut adalah beberapa kalimat alternatif yang bisa Sobat Meongers katakan
Jadilah pribadi yang terbuka kepada seseorang yang sedang kehilangan peliharaannya. Perhatikan situasi bagaimana orang tersebut merasakan segalanya ( pedih, kesepian, kosong,rapuh dst). Daripada membuat komentar yang menghakimi, lebih baik berikan kesempatan baginya untuk menentukan apa yang harusnya dijalani
1. "Apakah Kamu Ingin Membicarakan Hal Ini?"
Ini memberikan opsi pada orang yang sedang berduka untuk mengatakan Ya atau Tidak. Mereka mungkin ingin berbicara dan melanjutkannya. Di sisi lain, mereka mungkin juga ingin sedikit privasi , dan tidak mau berbicara. Itu manusiawi kok ;)
2. "Kalau Kamu Butuh Sesuatu, Aku Di Sini Kok."
Ini adalah sebuah kejujuran, tawaran yang tulus sehingga seseorang bisa mengambil atau tidak mengambil kesempatan tersebut. Ada yang mendengarkan ketika dia ingin curhat itu adalah sebuah hadiah tersendiri baginya. Ketika dibutuhkan,saat itu juga kita pun merasa dihargai. Dan sepertinya semua orang tentu akan merasa bisa lebih baik ketika sudah mencurahkan perasaan hatinya bukan ?
3. "Coba Kalau Boleh Tahu, Apa yang Bisa Aku Bantu."
Coba Perhatikan, tidak ada kalimat “penghakiman” kan disini ? dan mungkin kita akan terkejut bila ada seseorang menawarkan bantuan (apapun) tanpa pernah kita minta. Pada kasus ini, dia mungkin hanya ingin ditemani saja, dia mungkin ingin kita membantu mengubur sahabat kesayangannya tersebut, dia mungkin ingin kita mengambil abu kremasi peliharannya ( karena sudah terlalu bingung) atau bisa juga ingin dihibur oleh fakta bahwa kita berada disana dan bersedia membantu itu pun sudah lebih dari cukup kok !
Apa saja sih yang telah kamu rasakan ketika kamu atau seseorang yang kamu kenal sedang kehilangan kucingnya ? Bagi pengalamanmu di kolom komentar !
Related Post =
Apakah Lelaki Dianggap Kurang Jantan Bila Memelihara Kucing ?
Patung Hachiko Di Shibuya Kini Punya Sahabat Baru
Di Spanyol, Anjing Dan Kucing Mendapat Hak Yang Setara Dengan Manusia
Aktifis yang Gugur setelah Menyelamatkan Puluhan Kucing
Di Musium Ini Ada Pameran Seni Baru (Tentang Kucing)
Jadilah pribadi yang terbuka kepada seseorang yang sedang kehilangan peliharaannya. Perhatikan situasi bagaimana orang tersebut merasakan segalanya ( pedih, kesepian, kosong,rapuh dst). Daripada membuat komentar yang menghakimi, lebih baik berikan kesempatan baginya untuk menentukan apa yang harusnya dijalani
1. "Apakah Kamu Ingin Membicarakan Hal Ini?"
Ini memberikan opsi pada orang yang sedang berduka untuk mengatakan Ya atau Tidak. Mereka mungkin ingin berbicara dan melanjutkannya. Di sisi lain, mereka mungkin juga ingin sedikit privasi , dan tidak mau berbicara. Itu manusiawi kok ;)
2. "Kalau Kamu Butuh Sesuatu, Aku Di Sini Kok."
Ini adalah sebuah kejujuran, tawaran yang tulus sehingga seseorang bisa mengambil atau tidak mengambil kesempatan tersebut. Ada yang mendengarkan ketika dia ingin curhat itu adalah sebuah hadiah tersendiri baginya. Ketika dibutuhkan,saat itu juga kita pun merasa dihargai. Dan sepertinya semua orang tentu akan merasa bisa lebih baik ketika sudah mencurahkan perasaan hatinya bukan ?
3. "Coba Kalau Boleh Tahu, Apa yang Bisa Aku Bantu."
Coba Perhatikan, tidak ada kalimat “penghakiman” kan disini ? dan mungkin kita akan terkejut bila ada seseorang menawarkan bantuan (apapun) tanpa pernah kita minta. Pada kasus ini, dia mungkin hanya ingin ditemani saja, dia mungkin ingin kita membantu mengubur sahabat kesayangannya tersebut, dia mungkin ingin kita mengambil abu kremasi peliharannya ( karena sudah terlalu bingung) atau bisa juga ingin dihibur oleh fakta bahwa kita berada disana dan bersedia membantu itu pun sudah lebih dari cukup kok !
Apa saja sih yang telah kamu rasakan ketika kamu atau seseorang yang kamu kenal sedang kehilangan kucingnya ? Bagi pengalamanmu di kolom komentar !
Related Post =
Apakah Lelaki Dianggap Kurang Jantan Bila Memelihara Kucing ?
Patung Hachiko Di Shibuya Kini Punya Sahabat Baru
Di Spanyol, Anjing Dan Kucing Mendapat Hak Yang Setara Dengan Manusia
Aktifis yang Gugur setelah Menyelamatkan Puluhan Kucing
Di Musium Ini Ada Pameran Seni Baru (Tentang Kucing)