Kucing sangat suka tidur. Rata-rata kucing dewasa tidur selama 12 hingga 16 jam per hari. Anak kucing dan yang sudah tua bahkan lebih lama lagi. Lantas, apa yang membuat hewan ini hobi sekali tidur, sampai-sampai tak sedikit manusia yang mengecap mereka pemalas?
Kucing mencapai pola tidur dewasa pada usia sekitar 7-8 minggu. Pada saat itu mereka menghabiskan 50 hingga 70 persen dari periode 24 jam untuk tidur.
Kucing mencapai pola tidur dewasa pada usia sekitar 7-8 minggu. Pada saat itu mereka menghabiskan 50 hingga 70 persen dari periode 24 jam untuk tidur.
Sikap Alami
Di alam liar, kucing adalah predator oportunistik. Ia dapat sabar menunggu mangsanya saat lengah. Aktivitas puncak harian kucing sangat tergantung dengan mangsa mereka. Sebab itu, jadwal makan dan bermain mereka tidak menentu.
Kucing juga sangat fleksibel dengan waktu tidurnya. Sifat di alam liar ini masih terbawa pada kucing rumahan sekalipun. Siklus bangun dan tidur kucing relatif bervariasi. Mereka kerap tidur singkat dalam jangka waktu tertentu, baik siang maupun malam. Kucing jarang tidur panjang tanpa jeda.
Tetap Terjaga
Di otak kucing ada yang disebut formasi reticular. Bagian ini dianggap sebagai pusat kendali utama yang mengirimkan impuls saraf ke korteks untuk membuat mereka tetap terjaga. Impuls saraf ini juga dipengaruhi oleh pengamatan sensorik, seperti karakteristik visual dari potensi ancaman.
Rasa lapar dan haus juga telah terbukti menekan tidur pada kucing. Saat terjaga, aktivitas ritmik di otak kucing sangat bervariasi tergantung pada tingkat aktivitas mereka. Saat tertidur, pola ritme di otak mencapai frekuensi lebih rendah.
Tahapan Tidur
Kucing biasanya tampak seperti tertidur memasuki periode 10 -30 menit. Namun pada saat itu, ia segera bangun jika ada yang mengganggunya. Kucing kemudian memasuki masa ketika pola otaknya berada pada frekuensi yang lebih tinggi, mirip dengan terjaga, tetapi tidak mudah bangun.
Periode ini, yang dikenal sebagai tidur paradoks, dianggap sebagai tahap REM (rapid eye movement) untuk kucing. Setelah sekitar 10 menit lagi, kucing kembali ke pola ritme frekuensi rendah selama tidur, dan dapat bergantian masuk dan keluar dari tahap ini beberapa kali selama tidur siang yang lama.
Selama fase tidur paradoks, kucing dapat menggerakkan ekornya, mengedipkan mata, dan menggerakkan kumisnya, Kondisi tersebut membuat sejumlah pecinta kucing, bahkan ilmuwan, berteori bahwa kucing memang bermimpi selama tahap ini. Tidak ada bukti langsung untuk itu.
Namun demikian, tidur paradoks penting, jadi sebaiknya hindari membangunkan kucing saat lelap tidur. Anak kucing membutuhkan tidur nyenyak yang cukup untuk perkembangannya.
Durasi Pendek
Karena pola tidur kucing berbeda dan setiap durasi tidur lebih pendek daripada manusia, mereka masih cenderung bangun serta memiliki periode aktif saat tuannya pergi atau tidur. Kembali ke alam liar, kucing umumnya terjaga selama beberapa jam. Saat itu, mereka sering kembali ke tempat berburu sebelumnya yang berhasil untuk mencari lebih banyak makanan.
Jumlah waktu yang dihabiskan kucing untuk berburu bervariasi. Ada banyak faktor memengaruhinya, termasuk kondisi pasangannya. Misalnya, apakah betina sedang beranak sehingga menunggu sang jantan untuk segera pulang.
Para peneliti Cambridge berteori, kucing tidak hanya berburu makanan. Mereka terkadang menghabiskan waktu tambahan untuk melacak mangsanya sekadar untuk hiburan.
Jaga Aktivitas
Bagi pemelihara kucing, penting untuk meniru aktivitas alami kucing di alam liar. Setidaknya memberi mereka mainan interaktif dan waktu bermain setiap hari. Minimal selama setengah jam atau lebih. Lakukan hal itu sesekali, bahkan sering pun tak mengapa agar mereka tetap aktif.
Kucing peliharaan akan tetap berburu mangsa dan bermain di luar, bahkan setelah makan sekalipun.
Jadi hal normal bagi kucing untuk banyak tidur, terutama ketika mereka sangat tua atau masih bayi. Namun tetap perhatikan bila ada perubahan jadwal tidur mereka.
Indikasi Sakit
Banyak kucing tua mengalami penurunan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia. Satu akibatnya, mereka menunjukkan tanda-tanda kegelisahan tidur. Kucing dengan feline immunodeficiency virus (FIV) menghabiskan lebih banyak waktu untuk terjaga dan seringkali memiliki periode tidur yang lebih pendek daripada kucing yang sehat.
Perubahan jadwal dan durasi tidur kucing bisa menjadi indikasi penyakit dan mungkin memerlukan pemeriksaan dokter hewan.
Di alam liar, kucing adalah predator oportunistik. Ia dapat sabar menunggu mangsanya saat lengah. Aktivitas puncak harian kucing sangat tergantung dengan mangsa mereka. Sebab itu, jadwal makan dan bermain mereka tidak menentu.
Kucing juga sangat fleksibel dengan waktu tidurnya. Sifat di alam liar ini masih terbawa pada kucing rumahan sekalipun. Siklus bangun dan tidur kucing relatif bervariasi. Mereka kerap tidur singkat dalam jangka waktu tertentu, baik siang maupun malam. Kucing jarang tidur panjang tanpa jeda.
Tetap Terjaga
Di otak kucing ada yang disebut formasi reticular. Bagian ini dianggap sebagai pusat kendali utama yang mengirimkan impuls saraf ke korteks untuk membuat mereka tetap terjaga. Impuls saraf ini juga dipengaruhi oleh pengamatan sensorik, seperti karakteristik visual dari potensi ancaman.
Rasa lapar dan haus juga telah terbukti menekan tidur pada kucing. Saat terjaga, aktivitas ritmik di otak kucing sangat bervariasi tergantung pada tingkat aktivitas mereka. Saat tertidur, pola ritme di otak mencapai frekuensi lebih rendah.
Tahapan Tidur
Kucing biasanya tampak seperti tertidur memasuki periode 10 -30 menit. Namun pada saat itu, ia segera bangun jika ada yang mengganggunya. Kucing kemudian memasuki masa ketika pola otaknya berada pada frekuensi yang lebih tinggi, mirip dengan terjaga, tetapi tidak mudah bangun.
Periode ini, yang dikenal sebagai tidur paradoks, dianggap sebagai tahap REM (rapid eye movement) untuk kucing. Setelah sekitar 10 menit lagi, kucing kembali ke pola ritme frekuensi rendah selama tidur, dan dapat bergantian masuk dan keluar dari tahap ini beberapa kali selama tidur siang yang lama.
Selama fase tidur paradoks, kucing dapat menggerakkan ekornya, mengedipkan mata, dan menggerakkan kumisnya, Kondisi tersebut membuat sejumlah pecinta kucing, bahkan ilmuwan, berteori bahwa kucing memang bermimpi selama tahap ini. Tidak ada bukti langsung untuk itu.
Namun demikian, tidur paradoks penting, jadi sebaiknya hindari membangunkan kucing saat lelap tidur. Anak kucing membutuhkan tidur nyenyak yang cukup untuk perkembangannya.
Durasi Pendek
Karena pola tidur kucing berbeda dan setiap durasi tidur lebih pendek daripada manusia, mereka masih cenderung bangun serta memiliki periode aktif saat tuannya pergi atau tidur. Kembali ke alam liar, kucing umumnya terjaga selama beberapa jam. Saat itu, mereka sering kembali ke tempat berburu sebelumnya yang berhasil untuk mencari lebih banyak makanan.
Jumlah waktu yang dihabiskan kucing untuk berburu bervariasi. Ada banyak faktor memengaruhinya, termasuk kondisi pasangannya. Misalnya, apakah betina sedang beranak sehingga menunggu sang jantan untuk segera pulang.
Para peneliti Cambridge berteori, kucing tidak hanya berburu makanan. Mereka terkadang menghabiskan waktu tambahan untuk melacak mangsanya sekadar untuk hiburan.
Jaga Aktivitas
Bagi pemelihara kucing, penting untuk meniru aktivitas alami kucing di alam liar. Setidaknya memberi mereka mainan interaktif dan waktu bermain setiap hari. Minimal selama setengah jam atau lebih. Lakukan hal itu sesekali, bahkan sering pun tak mengapa agar mereka tetap aktif.
Kucing peliharaan akan tetap berburu mangsa dan bermain di luar, bahkan setelah makan sekalipun.
Jadi hal normal bagi kucing untuk banyak tidur, terutama ketika mereka sangat tua atau masih bayi. Namun tetap perhatikan bila ada perubahan jadwal tidur mereka.
Indikasi Sakit
Banyak kucing tua mengalami penurunan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia. Satu akibatnya, mereka menunjukkan tanda-tanda kegelisahan tidur. Kucing dengan feline immunodeficiency virus (FIV) menghabiskan lebih banyak waktu untuk terjaga dan seringkali memiliki periode tidur yang lebih pendek daripada kucing yang sehat.
Perubahan jadwal dan durasi tidur kucing bisa menjadi indikasi penyakit dan mungkin memerlukan pemeriksaan dokter hewan.
Related Post