Tingkah laku seekor kucing memang selalu menggemaskan dan menarik perhatian seseorang, khususnya bagi pemelihara kucing. Salah satu perilaku yang menggemaskan dari kucing adalah saling menjilati satu sama lain.
Mungkin hal ini sering kamu lihat ketika seekor induk kucing yang menjilati anak-anaknya. Namun, dua ekor kucing yang bukan induk dan anak juga bisa saling menjilati dalam beberapa momen, dan hal ini mungkin membuatmu merasa mereka bertingkah begitu manis.
Mungkin hal ini sering kamu lihat ketika seekor induk kucing yang menjilati anak-anaknya. Namun, dua ekor kucing yang bukan induk dan anak juga bisa saling menjilati dalam beberapa momen, dan hal ini mungkin membuatmu merasa mereka bertingkah begitu manis.
Lalu apa alasan kucing saling menjilati satu sama lain? Perilaku kucing yang saling menjilati satu sama lain adalah karena itu merupakan bentuk saling merawat. Kucing akan saling merawat sebagai tanda kalau mereka memberikan kasih sayang atau perlindungan terhadap sesamanya, tindakan ini disebut dengan allogrooming.
Area seperti wajah, telinga, dan bagian atas kepalanya sulit dibersihkan sendiri oleh kucing, sehingga mereka akan bergantung pada teman atau saudara kandung untuk meminjamkan lidahnya. Bahkan hewan peliharaan yang tidak akur mungkin mulai menjilati satu sama lain pada suatu saat.
Tetapi jika kedua kucing tersebut adalah saudara kandung, teman atau bahkan pasangan, maka mereka akan cukup sering saling merawat. Bahkan, kamu mungkin melihat pola dominasi di antara mereka.
Mengapa kucing saling menjilati dan merawat satu sama lain?
Alasan utama tindakan ini, tentu saja perawatannya. Kucing terkenal karena dorongannya untuk membersihkan diri. Kucing yang saling menjilati bisa sebagai bentuk mereka dandan. Meskipun kucing sangat menyukai menjaga kebersihan melalui perawatan diri setiap hari, mereka tidak dapat membersihkan setiap area tubuh mereka.
Tentu, mereka menggunakan cakar dan tangannya untuk mencapai beberapa titik dan mereka memiliki tubuh yang gesit. Meski demikian, mereka tetap tidak bisa membersihkan semuanya.
Ini adalah alasan paling umum mengapa kucing saling menjilat. Membiarkan lidah dan gigi kucing lain melepaskan bulu kusut, menghilangkan partikel debu, sekaligus menyisir bulunya. Kucing tidak perlu meminta teman serumahnya untuk saling merawat.
Itu hanya naluri bawaan alami bagi mereka. Meskipun kedua kucing tidak begitu dekat, kamu mungkin masih melihat mereka menjilati satu sama lain sesekali. Ini membingungkan dan kontradiktif, tetapi begitulah kucing dalam hal kebersihan pribadi.
Tapi mengapa kucing saling merawat? Intuisi kita sebagai manusia mungkin memberi tahu bahwa perilaku saling menjilati yang dilakukan kucing peliharaan merupakan tanda kasih sayang di antara mereka, tetapi tidak sesederhana itu.
Cukup kompleks bahwa para ilmuwan telah mempelajari perilaku allogrooming pada kucing domestik, singa, primata, dan banyak spesies lainnya.
Dalam studi tahun 2016 yang berjudul Sociality in Cats diterbitkan dalam Journal of Veterinary Behavior, para peneliti dari University of Bristol di Inggris menemukan bahwa allogrooming adalah salah satu dari 3 cara kucing mengekspresikan kohesi dalam koloni. 2 cara lainnya adalah allorubbing dan transmisi sinyal aroma. Kucing yang saling merawat seperti menjilati satu sama lain bisa karena ikatan sosial.
Dalam sebuah studi tahun 2004, Social organization in the cat: a modern understanding, para peneliti dari Universitas Georgia mengamati interaksi sosial kucing di koloni kucing yang berkeliaran bebas.
Mereka memerhatikan bahwa allogrooming terjadi pada kucing yang sudah memiliki ikatan sosial. Kucing di luar koloni (hidup sangat berdekatan dan saling berhubungan satu dengan yang lain) bukanlah penerima allogrooming kecuali mereka diintegrasikan ke dalam koloni.
Dengan kata lain, kucing tidak akan merawat kucing lain yang tidak mereka kenal, dan itu sangat masuk akal. Tapi, ada lebih dari itu. Para peneliti mengamati bahwa penerima allogrooming biasanya sangat kooperatif, akan memiringkan atau memutar kepala mereka untuk memberikan akses ke groomer, seringkali sambil mendengkur dan terpejam.
Kucing mungkin meminta perawatan dari kucing lain dengan mendekati kucing lain, melenturkan lehernya, memperlihatkan bagian atas kepala atau belakang lehernya. Ini terjadi pada bagian tubuh mereka yang kucing tidak dapat dengan mudah merawat dirinya sendiri, jadi ajakan ini dapat dimotivasi oleh kebutuhan praktis akan bantuan di bagian membersihkan diri.
Area seperti wajah, telinga, dan bagian atas kepalanya sulit dibersihkan sendiri oleh kucing, sehingga mereka akan bergantung pada teman atau saudara kandung untuk meminjamkan lidahnya. Bahkan hewan peliharaan yang tidak akur mungkin mulai menjilati satu sama lain pada suatu saat.
Tetapi jika kedua kucing tersebut adalah saudara kandung, teman atau bahkan pasangan, maka mereka akan cukup sering saling merawat. Bahkan, kamu mungkin melihat pola dominasi di antara mereka.
Mengapa kucing saling menjilati dan merawat satu sama lain?
Alasan utama tindakan ini, tentu saja perawatannya. Kucing terkenal karena dorongannya untuk membersihkan diri. Kucing yang saling menjilati bisa sebagai bentuk mereka dandan. Meskipun kucing sangat menyukai menjaga kebersihan melalui perawatan diri setiap hari, mereka tidak dapat membersihkan setiap area tubuh mereka.
Tentu, mereka menggunakan cakar dan tangannya untuk mencapai beberapa titik dan mereka memiliki tubuh yang gesit. Meski demikian, mereka tetap tidak bisa membersihkan semuanya.
Ini adalah alasan paling umum mengapa kucing saling menjilat. Membiarkan lidah dan gigi kucing lain melepaskan bulu kusut, menghilangkan partikel debu, sekaligus menyisir bulunya. Kucing tidak perlu meminta teman serumahnya untuk saling merawat.
Itu hanya naluri bawaan alami bagi mereka. Meskipun kedua kucing tidak begitu dekat, kamu mungkin masih melihat mereka menjilati satu sama lain sesekali. Ini membingungkan dan kontradiktif, tetapi begitulah kucing dalam hal kebersihan pribadi.
Tapi mengapa kucing saling merawat? Intuisi kita sebagai manusia mungkin memberi tahu bahwa perilaku saling menjilati yang dilakukan kucing peliharaan merupakan tanda kasih sayang di antara mereka, tetapi tidak sesederhana itu.
Cukup kompleks bahwa para ilmuwan telah mempelajari perilaku allogrooming pada kucing domestik, singa, primata, dan banyak spesies lainnya.
Dalam studi tahun 2016 yang berjudul Sociality in Cats diterbitkan dalam Journal of Veterinary Behavior, para peneliti dari University of Bristol di Inggris menemukan bahwa allogrooming adalah salah satu dari 3 cara kucing mengekspresikan kohesi dalam koloni. 2 cara lainnya adalah allorubbing dan transmisi sinyal aroma. Kucing yang saling merawat seperti menjilati satu sama lain bisa karena ikatan sosial.
Dalam sebuah studi tahun 2004, Social organization in the cat: a modern understanding, para peneliti dari Universitas Georgia mengamati interaksi sosial kucing di koloni kucing yang berkeliaran bebas.
Mereka memerhatikan bahwa allogrooming terjadi pada kucing yang sudah memiliki ikatan sosial. Kucing di luar koloni (hidup sangat berdekatan dan saling berhubungan satu dengan yang lain) bukanlah penerima allogrooming kecuali mereka diintegrasikan ke dalam koloni.
Dengan kata lain, kucing tidak akan merawat kucing lain yang tidak mereka kenal, dan itu sangat masuk akal. Tapi, ada lebih dari itu. Para peneliti mengamati bahwa penerima allogrooming biasanya sangat kooperatif, akan memiringkan atau memutar kepala mereka untuk memberikan akses ke groomer, seringkali sambil mendengkur dan terpejam.
Kucing mungkin meminta perawatan dari kucing lain dengan mendekati kucing lain, melenturkan lehernya, memperlihatkan bagian atas kepala atau belakang lehernya. Ini terjadi pada bagian tubuh mereka yang kucing tidak dapat dengan mudah merawat dirinya sendiri, jadi ajakan ini dapat dimotivasi oleh kebutuhan praktis akan bantuan di bagian membersihkan diri.
Related Post =