Tak hanya manusia, ternyata hewan juga memiliki golongan darah salah satunya adalah kucing. Hewan peliharaan yang satu ini memiliki tiga golongan darah yang penamaannya mirip seperti golongan darah manusia yaitu golongan darah A, B dan AB.
Golongan darah kucing telah dipelajari sejak awal abad ke-20. Meski memiliki nama yang sama namun sistem golongan darah kucing secara biokimia tidak berhubungan dengan sistem AB0 manusia. Diperkirakan golongan darah tipe A merupakan yang paling umum. Di Amerika Serikat lebih dari 95 % kucing Domestic shorthair dan kucing Domestic longhair bergolongan darah A.
Golongan darah kucing telah dipelajari sejak awal abad ke-20. Meski memiliki nama yang sama namun sistem golongan darah kucing secara biokimia tidak berhubungan dengan sistem AB0 manusia. Diperkirakan golongan darah tipe A merupakan yang paling umum. Di Amerika Serikat lebih dari 95 % kucing Domestic shorthair dan kucing Domestic longhair bergolongan darah A.
Tipe darah B cukup bervariasi sekitar 5 hingga 25 persen, sementara golongan darah AB adalah yang paling jarang ditemukan. Mengetahui golongan darah kucing kesayangan Anda adalah hal yang cukup penting.
Jika suatu saat kucing kekurangan darah, akan dioperasi atau perlu menerima transfusi maka darah yang diterima harus dari golongan darah kucing yang sama. Penerimaan darah yang berbeda bisa menghancurkan sel darah mereka. ​Sekitar 50 % kucing ras berdarah murni termasuk ras Persia, Devon Rex, Sphynx, Abyssinian, Cornish Rex, Exotic Shorthair, Birman dan Somali mempunyai golongan darah B.
Sejauh ini, peralatan/kit untuk mengetahui jenis golongan darah kucing belum terdapat di Indonesia. Walaupun ada Cattery atau Breeder berpengalaman yang membeli sendiri peralatan tersebut dari luar negeri untuk kepentingan Cattery-nya.
Golongan darah A pada kucing bersifat lebih dominan dari pada tipe B. Oleh karena itu bila salah satu orang tua kucing mempunyai golongan darah yang berbeda, kemungkinan besar anak-anak kucing mempunyai golongan darah A.
Seperti juga manusia, kucing juga mempunyai zat kekebalan (antibodi) alamiah terhadap golongan darah lain selain miliknya. Perkawinan kucing dengan golongan darah berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing akibat adanya antibodi ini.
Lantas, apa perlunya mengetahui golongan darah kucing bagi breeder? Seorang breeder sebaiknya memiliki kucing-kucing dengan Golongan darah A. Perkawinan kucing-kucing dengan golongan darah yang berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing beberapa hari setelah lahir. Fenomena ini disebut Fading Kitten Syndrome.
Jika suatu saat kucing kekurangan darah, akan dioperasi atau perlu menerima transfusi maka darah yang diterima harus dari golongan darah kucing yang sama. Penerimaan darah yang berbeda bisa menghancurkan sel darah mereka. ​Sekitar 50 % kucing ras berdarah murni termasuk ras Persia, Devon Rex, Sphynx, Abyssinian, Cornish Rex, Exotic Shorthair, Birman dan Somali mempunyai golongan darah B.
Sejauh ini, peralatan/kit untuk mengetahui jenis golongan darah kucing belum terdapat di Indonesia. Walaupun ada Cattery atau Breeder berpengalaman yang membeli sendiri peralatan tersebut dari luar negeri untuk kepentingan Cattery-nya.
Golongan darah A pada kucing bersifat lebih dominan dari pada tipe B. Oleh karena itu bila salah satu orang tua kucing mempunyai golongan darah yang berbeda, kemungkinan besar anak-anak kucing mempunyai golongan darah A.
Seperti juga manusia, kucing juga mempunyai zat kekebalan (antibodi) alamiah terhadap golongan darah lain selain miliknya. Perkawinan kucing dengan golongan darah berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing akibat adanya antibodi ini.
Lantas, apa perlunya mengetahui golongan darah kucing bagi breeder? Seorang breeder sebaiknya memiliki kucing-kucing dengan Golongan darah A. Perkawinan kucing-kucing dengan golongan darah yang berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing beberapa hari setelah lahir. Fenomena ini disebut Fading Kitten Syndrome.
Related Post =