MELIHAT kucing yang tengah terkapar di jalan bukan hal mudah bagi Widya Saputra, 33. Ia bisa mendadak terenyuh. Suatu ketika saat hendak mengisi acara breaking news penting, presenter Metro TV itu menemukan kucing liar yang terluka mengenaskan, di sekitar kantornya di Kedoya Selatan, Jakarta Barat.
Meski dikejar waktu untuk segera membawakan berita, Widya tetap menyempatkan diri menolong si kucing yang terluka tersebut. "Mata saya sembab habis nangis karena melihat kucing itu. Lalu saat posisi masih breaking news saya juga koordinasi lewat handphone dengan dokter hewan yang menanganinya," ucapnya, di Jakarta Jumat, (27/4).
Meski dikejar waktu untuk segera membawakan berita, Widya tetap menyempatkan diri menolong si kucing yang terluka tersebut. "Mata saya sembab habis nangis karena melihat kucing itu. Lalu saat posisi masih breaking news saya juga koordinasi lewat handphone dengan dokter hewan yang menanganinya," ucapnya, di Jakarta Jumat, (27/4).
Begitulah sikap presenter berita olahraga itu yang amat mencintai kucing. Di setiap perjalanan, jika ada hewan manja tersebut terluka, ia langsung menyetop kendaraan yang ditumpanginya. Ia langsung bergegas membawa kucing yang ditemukan ke klinik hewan terdekat.
"Kayaknya seperti digerakkan saja hatinya oleh Tuhan. Langsung saya bawa ke dokter hewan kalau menemukan kucing terluka," tambah presenter yang membawakan program Selamat Pagi Indonesia itu lagi.
Widya memang punya kepedulian tinggi terhadap kucing-kucing liar. Baginya, hewan yang kerap disebut kucing kampung itu tak ubahnya hewan-hewan lain yang patut diberi perhatian. Lebih lanjut, perempuan kelahiran Cimahi, Jawa Barat, itu berbagi cerita bagaimana ia bisa amat peduli terhadap kucing liar.
"Orangtua sudah mengenalkan kucing saat saya masih kecil. Semua anggota keluarga saya pencinta kucing. Biasanya tidak tega melihat kucing di jalan lalu dibawa pulang."
​Pelihara 50 ekor
Di rumah orangtuanya, lanjut Widya, lebih dari 50 kucing dipelihara. Di rumahnya di Cimahi, ia memelihara delapan ekor dan seekor bernama Beng Beng dipelihara di tempat tinggalnya di Jakarta.
"Nyokap saya selalu bilang kucing liar itu kasihan dan harus diberi kasih sayang karena mereka telantar dan sebagainya," ungkapnya.
Sebab itu, tidak salah kalau Widya populer dijuluki Cat Lady. Makanan kucing selalu ia bawa di tasnya. Kecintaannya terhadap kucing bahkan juga menurun kepada anaknya, Kennisa, 7.
"Dia suka banget kucing kecil, bahkan kalau menggambar apa pun bentuknya selalu kucing," tambahnya.
Menurut Widya, populasi kucing liar membeludak di Jakarta. Untuk itu, ia dan orang-orang yang memiliki perhatian menyediakan penampungan kucing liar di kawasan Jakarta Barat. Tempat penampungan itu ia sewa sebagai safe house.
Kucing liar dalam kondisi tidak sehat ataupun memiliki luka ditempatkan di penampungan tersebut setelah dirawat dan disterilisasi di klinik. Kucing-kucing itu lalu ditawarkan untuk diadopsi secara gratis.
"Harus adopt, don't shop. Masih banyak kucing-kucing liar yang perlu diayomi," ucap mantan penyanyi cilik era 1990-an yang tergabung dalam grup Trio Laris itu.Memelihara kucing liar, kata Widya, tidak bisa sembarangan. Hal yang paling utama yang perlu dilakukan ialah sterilisasi untuk mencegah penyebaran penyakit. Selain itu, kucing harus rajin diberi vaksin.
"Kayaknya seperti digerakkan saja hatinya oleh Tuhan. Langsung saya bawa ke dokter hewan kalau menemukan kucing terluka," tambah presenter yang membawakan program Selamat Pagi Indonesia itu lagi.
Widya memang punya kepedulian tinggi terhadap kucing-kucing liar. Baginya, hewan yang kerap disebut kucing kampung itu tak ubahnya hewan-hewan lain yang patut diberi perhatian. Lebih lanjut, perempuan kelahiran Cimahi, Jawa Barat, itu berbagi cerita bagaimana ia bisa amat peduli terhadap kucing liar.
"Orangtua sudah mengenalkan kucing saat saya masih kecil. Semua anggota keluarga saya pencinta kucing. Biasanya tidak tega melihat kucing di jalan lalu dibawa pulang."
​Pelihara 50 ekor
Di rumah orangtuanya, lanjut Widya, lebih dari 50 kucing dipelihara. Di rumahnya di Cimahi, ia memelihara delapan ekor dan seekor bernama Beng Beng dipelihara di tempat tinggalnya di Jakarta.
"Nyokap saya selalu bilang kucing liar itu kasihan dan harus diberi kasih sayang karena mereka telantar dan sebagainya," ungkapnya.
Sebab itu, tidak salah kalau Widya populer dijuluki Cat Lady. Makanan kucing selalu ia bawa di tasnya. Kecintaannya terhadap kucing bahkan juga menurun kepada anaknya, Kennisa, 7.
"Dia suka banget kucing kecil, bahkan kalau menggambar apa pun bentuknya selalu kucing," tambahnya.
Menurut Widya, populasi kucing liar membeludak di Jakarta. Untuk itu, ia dan orang-orang yang memiliki perhatian menyediakan penampungan kucing liar di kawasan Jakarta Barat. Tempat penampungan itu ia sewa sebagai safe house.
Kucing liar dalam kondisi tidak sehat ataupun memiliki luka ditempatkan di penampungan tersebut setelah dirawat dan disterilisasi di klinik. Kucing-kucing itu lalu ditawarkan untuk diadopsi secara gratis.
"Harus adopt, don't shop. Masih banyak kucing-kucing liar yang perlu diayomi," ucap mantan penyanyi cilik era 1990-an yang tergabung dalam grup Trio Laris itu.Memelihara kucing liar, kata Widya, tidak bisa sembarangan. Hal yang paling utama yang perlu dilakukan ialah sterilisasi untuk mencegah penyebaran penyakit. Selain itu, kucing harus rajin diberi vaksin.
Related Post =