Bagi orang yang tak memiliki kucing, mungkin menganggap konyol saat melihat para pemilik kucing berbicara pada peliharaannya. Karena jelas-jelas si kucing tak mengerti bahasa manusia, tak mungkin juga mereka menanggapi.
Ya, memang benar. Meski tak mengerti, tapi sebenarnya kucing paham dengan maksud perkataan pemiliknya. Dalam penelitian disebutkan bahwa kucing dapat menangkap 93% makna pembicaraan seseorang melalui intonasi suara, gerakan dan postur tubuh, ekspresi wajah, serta aura atau energi si pemilik.
Ya, memang benar. Meski tak mengerti, tapi sebenarnya kucing paham dengan maksud perkataan pemiliknya. Dalam penelitian disebutkan bahwa kucing dapat menangkap 93% makna pembicaraan seseorang melalui intonasi suara, gerakan dan postur tubuh, ekspresi wajah, serta aura atau energi si pemilik.
Berbicara pada kucing juga memberikan keuntungan dalam membangun ikatan emosional antara pemilik dan peliharaannya.
1. Menguatkan kasih sayang
Tutur kata baik yang didengar, dilihat dan dirasakan oleh kucing dapat diartikan sebuah ungkapan kasih sayang baginya. Kucing tahu bila mereka disayang, sebaliknya bila kucing dimarahi atau dikasari maka ia pun akan tahu jika dirinya tak diinginkan. Tapi jangan salah, kucing bukan manusia yang sakit hati saat merasa tak disayang, kucing tetap menyayangi pemiliknya dengan caranya sendiri.
2. Membangun saling pengertian dan toleransi
Kebiasaan yang dibangun sehari-hari baik dari obrolan maupun kegiatan mampu membuat kucing memiliki pengertian dan toleransi yang tinggi pada pemiliknya. Dimana ia tak akan mengganggu ketika sang pemilik bekerja atau mengerjakan hal lainnya. Tak ada kucing yang nakal apabila mereka diberitahu atau diajari hidup bersama manusia dengan santun.
3. Meningkatkan kemampuan kucing berinteraksi
Kucing mampu menangkap larangan dan suruhan pemiliknya, bahkan bersosialisasi jika mereka terbiasa diajak bicara. Bukan hanya anjing lho yang bisa mengikuti komando pemiliknya, kucing juga bisa bila interaksi dengannya dibangun secara baik.
4. Membuat kucing mengenali pemiliknya lebih dekat
Tanpa disadari, seluruh kegiatan pemiliknya tak lepas dari pengamatan kucing sehingga tak heran mereka akan mengenali kala mereka dipanggil, bahkan merasakan rindu ketika jauh. Tak terkecuali mendekat dan merapatkan tubuhnya sebagai bentuk dukungan moril saat sang pemilik sakit atau dilanda ketidaknyamanan hati.
5. Merasakan kebersamaan yang tulus
Tak semua kucing ‘cerewet’, ada juga kucing yang jarang mengeong. Namun mereka bukan bermaksud diam, itu hanyalah cara lain bagi mereka untuk menunjukkan keberadaan mereka. Meski diam, bila jalinan kebersamaan dengan kucing terbangun dengan baik, sang pemilik tak akan merasa kesepian dan sendirian. Mereka selalu ada, dan menemani.
1. Menguatkan kasih sayang
Tutur kata baik yang didengar, dilihat dan dirasakan oleh kucing dapat diartikan sebuah ungkapan kasih sayang baginya. Kucing tahu bila mereka disayang, sebaliknya bila kucing dimarahi atau dikasari maka ia pun akan tahu jika dirinya tak diinginkan. Tapi jangan salah, kucing bukan manusia yang sakit hati saat merasa tak disayang, kucing tetap menyayangi pemiliknya dengan caranya sendiri.
2. Membangun saling pengertian dan toleransi
Kebiasaan yang dibangun sehari-hari baik dari obrolan maupun kegiatan mampu membuat kucing memiliki pengertian dan toleransi yang tinggi pada pemiliknya. Dimana ia tak akan mengganggu ketika sang pemilik bekerja atau mengerjakan hal lainnya. Tak ada kucing yang nakal apabila mereka diberitahu atau diajari hidup bersama manusia dengan santun.
3. Meningkatkan kemampuan kucing berinteraksi
Kucing mampu menangkap larangan dan suruhan pemiliknya, bahkan bersosialisasi jika mereka terbiasa diajak bicara. Bukan hanya anjing lho yang bisa mengikuti komando pemiliknya, kucing juga bisa bila interaksi dengannya dibangun secara baik.
4. Membuat kucing mengenali pemiliknya lebih dekat
Tanpa disadari, seluruh kegiatan pemiliknya tak lepas dari pengamatan kucing sehingga tak heran mereka akan mengenali kala mereka dipanggil, bahkan merasakan rindu ketika jauh. Tak terkecuali mendekat dan merapatkan tubuhnya sebagai bentuk dukungan moril saat sang pemilik sakit atau dilanda ketidaknyamanan hati.
5. Merasakan kebersamaan yang tulus
Tak semua kucing ‘cerewet’, ada juga kucing yang jarang mengeong. Namun mereka bukan bermaksud diam, itu hanyalah cara lain bagi mereka untuk menunjukkan keberadaan mereka. Meski diam, bila jalinan kebersamaan dengan kucing terbangun dengan baik, sang pemilik tak akan merasa kesepian dan sendirian. Mereka selalu ada, dan menemani.
Related Post =