
Sobat Meongers pernah dengar belum ungkapan ini "Dogs have Owners, Cats have Staff" :) ??
Hehe.. keren ya rasanya kalau kita dianggap sebagai seorang staff. Tidak seperti anjing yang seolah paham akan keberadaan ownernya karena telah diberi makan, diberi tempat tinggal, dibersihkan dan diajak bermain...Kalau kucing ?? meski tahu sudah diberi makan, tetap saja kucing seakan tidak peduli, keberadaan kita itu diperlukan seaktu dia merasa lapar saja... :)
Ada ungkapan lain yang senada dengan kalimat diatas, yaitu "A dog may look at you and think, 'You feed me, you pet me, you shelter me, you love me -- You must be god!" On the other hand a cat can look at you and say, 'You feed me, you pet me, you shelter me, you love me -- I must be god!" --
Hehe.. keren ya rasanya kalau kita dianggap sebagai seorang staff. Tidak seperti anjing yang seolah paham akan keberadaan ownernya karena telah diberi makan, diberi tempat tinggal, dibersihkan dan diajak bermain...Kalau kucing ?? meski tahu sudah diberi makan, tetap saja kucing seakan tidak peduli, keberadaan kita itu diperlukan seaktu dia merasa lapar saja... :)
Ada ungkapan lain yang senada dengan kalimat diatas, yaitu "A dog may look at you and think, 'You feed me, you pet me, you shelter me, you love me -- You must be god!" On the other hand a cat can look at you and say, 'You feed me, you pet me, you shelter me, you love me -- I must be god!" --

Dalam prespektif anjing ketika melihat kita, dia akan berpikir, 'Kamu yang ngasih makan saya, Kamu yang memelihara dan melindungi saya, kamu mencintaiku - Kamu pasti Tuhan!" Di sisi lain kucing melihat kita dan berpikir, 'Kamu yang ngasih makan aku, kamu yang merawat dan melindungi aku, kamu menyayangiku – berarti aku pasti Tuhan "
Coba lihat, dengan perlakuan yang sama, tetapi karena sebuah keegoisan sikap, mereka menghasilkan kesimpulan yang berbeda ! Memang begitulah faktanya bila kita ingin mempelajari secara singkat cara berfikir kedua hewan peliharaan tersebut.
Tapi tenang Sobat Meongers, meski terkesan cuek dan tidak mau diatur Kucing pada dasarnya tetap membutuhkan kasih sayang dan sesekali menyentuh kita untuk menyampaikan rasa cintanya..dan berbicara mengenai cinta yang diberikan kucing. pasti kalian pernah mendapat "hadiah" dari kucing kesayanganmu ya kan ? sesekali "hadiah" itu bisa berupa cicak, kecoa, laba-laba atau bahkan tikus....Nah, ternyata menurut para ahli behaviorist kebiasaan memberikan "hadiah" itu merupakan salah satu insting "liar" yang hingga kini masih dimiliki kucing...
Di alam liar, kucing betina mengajari anak-anaknya memakan mangsa buruan dengan membawa hewan mati atau hewan yang cedera...namun bagi kucing peliharaan, mereka menganggap ownernya seperti anaknya sendiri atau anggota keluarganya yang belum dapat berburu hihi... ( kasihan deh lu.. dianggap masih cemen )
Memang sih pemberian "hadiah" itu menjijikan bagi sebagian owner kucing. tetapi saran saya, singkirkan deh jauh-jauh perasaan jijik menerima "hadiah"tersebut karena "hadiah" itu berarti sebuah tanda dari mereka mencintai ownernya dan dianggap sebagai keluarga, anak, sekaligus muridnya... :) tuh kan ekspresi mereka itu berbeda Sob ! kucing sebenarnya dapat menerima dan membalas rasa cinta pemiliknya. Asalkan ownernya juga tahu bagaimana menangani mereka dan pada waktu yang tepat...
Coba lihat, dengan perlakuan yang sama, tetapi karena sebuah keegoisan sikap, mereka menghasilkan kesimpulan yang berbeda ! Memang begitulah faktanya bila kita ingin mempelajari secara singkat cara berfikir kedua hewan peliharaan tersebut.
Tapi tenang Sobat Meongers, meski terkesan cuek dan tidak mau diatur Kucing pada dasarnya tetap membutuhkan kasih sayang dan sesekali menyentuh kita untuk menyampaikan rasa cintanya..dan berbicara mengenai cinta yang diberikan kucing. pasti kalian pernah mendapat "hadiah" dari kucing kesayanganmu ya kan ? sesekali "hadiah" itu bisa berupa cicak, kecoa, laba-laba atau bahkan tikus....Nah, ternyata menurut para ahli behaviorist kebiasaan memberikan "hadiah" itu merupakan salah satu insting "liar" yang hingga kini masih dimiliki kucing...
Di alam liar, kucing betina mengajari anak-anaknya memakan mangsa buruan dengan membawa hewan mati atau hewan yang cedera...namun bagi kucing peliharaan, mereka menganggap ownernya seperti anaknya sendiri atau anggota keluarganya yang belum dapat berburu hihi... ( kasihan deh lu.. dianggap masih cemen )
Memang sih pemberian "hadiah" itu menjijikan bagi sebagian owner kucing. tetapi saran saya, singkirkan deh jauh-jauh perasaan jijik menerima "hadiah"tersebut karena "hadiah" itu berarti sebuah tanda dari mereka mencintai ownernya dan dianggap sebagai keluarga, anak, sekaligus muridnya... :) tuh kan ekspresi mereka itu berbeda Sob ! kucing sebenarnya dapat menerima dan membalas rasa cinta pemiliknya. Asalkan ownernya juga tahu bagaimana menangani mereka dan pada waktu yang tepat...
Maksudnya waktu yang tepat itu begini, walau ada kucing yang sudah bertahun-tahun dipelihara tapi jika ditangani dengan tidak tepat kemungkinan dia akan tetap mencakar atau bahkan mengigit ketika sedang tidak ingin diganggu pemiliknya. Lalu bagaimana kita bisa tahu kapan saat yang tepat dan saat yang tidak tepat ? semua tergantung kita sebagai owner untuk mengetahuinya, perlu proses waktu untuk memahaminya dan hal ini sekaligus menjadi pelajaran buat para owner untuk lebih mengenal kucing peliharaan mereka...tapi, ada beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan untuk menghindari "hadiah" cakaran atau gigitan tersebut...
1. Tingkatkan Kepercayaan Kucing pada Kamu
Bagaimana caranya ? Beri makan kucing secara teratur agar dia tahu bahwa kamu adalah “kucing besar” yang bertanggungjawab dalam hal sumber makanan. Setelah itu berikan sentuhan lembut saat makan atau seusai makan. tapi ini hanya akan bisa dilakukan jika sudah bisa menyentuhnya.Kasih hadiah-hadiah kecil jika kucing dapat disentuh, cobalah dengan potongan hati ayam atau daging ikan...
Cobalah untuk tidak melakukan gerakan yang mengejutkan. jangan menghampiri kucing dari depan, coba dekati dari samping.setiap kucing pasti memiliki tempat aman, entah itu di kolong tempat tidur atau di atas lemari. biarkan saja dia sewaktu “dimarkas nyamannya”, jangan diganggu...
Tempatkan posisimu pada perasaan yang sama seperti kucing kamu. Maksudnya begini, kucing akan melihat kamu bukan sebagai ancaman sehingga dia lebih tenang. Jangan menatap seekor kucing dalam waktu lama. bagi kucing, tatapan tajam adalah tanda ketidakpercayaan. kucing juga tidak akan duduk membelakangi seseorang yang tidak dia percaya. jika sudah duduk membelakangi kamu, Selamat.. ! itu sudah merupakan pertanda baik. Jika tahapan diataas sudah dilalui dengan sukses, habiskan waktu sebanyak mungkin dengan kucing tersebut. beli atau buatkan mainan agar ada kegiatan bersama yang menyenangkan
2. Kenali dan Pahami Bahasa Tubuh Kucing
Coba pantau keseharian kucing ketika berinteraksi dengan teman-temannya, mulai dari sorot mata, nada suara, posisi telinga & gerakan ekor kucing bisa memberikan petunjuk suasana hatinya. kucing yang rileks dapat dilihat dari tubuhnya yang santai dan posisi telinganya yang diarahkan ke samping, lalu kucing yang sedang waspada posisi telinganya akan naik dan diarahkan ke depan...
Kalau kucing mendadak gugup, telinganya tidak pernah diam di satu posisi...apabila beralih ke mode agresif telinganya akan mengarah ke depan dan postur tubuhnya mundur siap kabur atau bahkan menyerang. Untuk kondisi normal,kucing sebenarnya tidak pernah mengeong pada saudaranya, kecuali pada kondisi genting, terancam dia akan mengeong dengan keras pada lawannya.
Sedangkan terhadap manusia, meong-an kucing bisa berati sangat banyak. Nah disinilah pentingnya bahasa tubuh untuk melengkapi terjemahan bahasa vokalnya. Misalnya saja pada dengkuran kucing bisa berarti tanda kepuasan, bahagia atau senang. Tapi kadang pada kasus yang lain, dengkuran kucing berfungsi untuk menenangkan dirinya saat cemas atau sakit...
Related Post =
Melindungi Hewan Peliharaan dari Pesta Kembang Api dan Petasan
Tips Meninggalkan Kucing Selama Mudik
Solusi Ketika Kucing Meng-Hack Waktu Sibuk Kita
Gejala Kucing Sakit
Tips Menjauhkan Kucing dari Keyboard
1. Tingkatkan Kepercayaan Kucing pada Kamu
Bagaimana caranya ? Beri makan kucing secara teratur agar dia tahu bahwa kamu adalah “kucing besar” yang bertanggungjawab dalam hal sumber makanan. Setelah itu berikan sentuhan lembut saat makan atau seusai makan. tapi ini hanya akan bisa dilakukan jika sudah bisa menyentuhnya.Kasih hadiah-hadiah kecil jika kucing dapat disentuh, cobalah dengan potongan hati ayam atau daging ikan...
Cobalah untuk tidak melakukan gerakan yang mengejutkan. jangan menghampiri kucing dari depan, coba dekati dari samping.setiap kucing pasti memiliki tempat aman, entah itu di kolong tempat tidur atau di atas lemari. biarkan saja dia sewaktu “dimarkas nyamannya”, jangan diganggu...
Tempatkan posisimu pada perasaan yang sama seperti kucing kamu. Maksudnya begini, kucing akan melihat kamu bukan sebagai ancaman sehingga dia lebih tenang. Jangan menatap seekor kucing dalam waktu lama. bagi kucing, tatapan tajam adalah tanda ketidakpercayaan. kucing juga tidak akan duduk membelakangi seseorang yang tidak dia percaya. jika sudah duduk membelakangi kamu, Selamat.. ! itu sudah merupakan pertanda baik. Jika tahapan diataas sudah dilalui dengan sukses, habiskan waktu sebanyak mungkin dengan kucing tersebut. beli atau buatkan mainan agar ada kegiatan bersama yang menyenangkan
2. Kenali dan Pahami Bahasa Tubuh Kucing
Coba pantau keseharian kucing ketika berinteraksi dengan teman-temannya, mulai dari sorot mata, nada suara, posisi telinga & gerakan ekor kucing bisa memberikan petunjuk suasana hatinya. kucing yang rileks dapat dilihat dari tubuhnya yang santai dan posisi telinganya yang diarahkan ke samping, lalu kucing yang sedang waspada posisi telinganya akan naik dan diarahkan ke depan...
Kalau kucing mendadak gugup, telinganya tidak pernah diam di satu posisi...apabila beralih ke mode agresif telinganya akan mengarah ke depan dan postur tubuhnya mundur siap kabur atau bahkan menyerang. Untuk kondisi normal,kucing sebenarnya tidak pernah mengeong pada saudaranya, kecuali pada kondisi genting, terancam dia akan mengeong dengan keras pada lawannya.
Sedangkan terhadap manusia, meong-an kucing bisa berati sangat banyak. Nah disinilah pentingnya bahasa tubuh untuk melengkapi terjemahan bahasa vokalnya. Misalnya saja pada dengkuran kucing bisa berarti tanda kepuasan, bahagia atau senang. Tapi kadang pada kasus yang lain, dengkuran kucing berfungsi untuk menenangkan dirinya saat cemas atau sakit...
Related Post =
Melindungi Hewan Peliharaan dari Pesta Kembang Api dan Petasan
Tips Meninggalkan Kucing Selama Mudik
Solusi Ketika Kucing Meng-Hack Waktu Sibuk Kita
Gejala Kucing Sakit
Tips Menjauhkan Kucing dari Keyboard