Sering kali orang menyimpulkan kucing pipis sembarangan, merusak barang, merobek gorden dan kenalan lainnya merupakan sikap protes si kucing terhadap pemiliknya. Padahal belum tentu demikian.
Dalam penjelasan Dr. Kathryn Primm yang dilansir oleh iheartcats.com, sebaiknya pemilik tak terburu-buru menyimpulkan kenakalan kucing tersebut sebagai suatu protes. Dalam contoh kasus pipis sembarangan, bila difaktakan, kucing masih dapat termotivasi oleh naluri mereka sebagai kucing liar. Dimana nenek moyang mereka menandai wilayah dengan mengencingi daerah tersebut. Tak heran kucing rumahan pun melakukannya.
Dalam penjelasan Dr. Kathryn Primm yang dilansir oleh iheartcats.com, sebaiknya pemilik tak terburu-buru menyimpulkan kenakalan kucing tersebut sebagai suatu protes. Dalam contoh kasus pipis sembarangan, bila difaktakan, kucing masih dapat termotivasi oleh naluri mereka sebagai kucing liar. Dimana nenek moyang mereka menandai wilayah dengan mengencingi daerah tersebut. Tak heran kucing rumahan pun melakukannya.
Masih menyoal pipis sembarangan. Kucing melakukan hal tersebut salah satunya dapat dipicu oleh faktor kesehatan. Kucing sengaja melakukan tersebut untuk menunjukkan pada pemiliknya bahwa mereka memiliki masalah di saluran kandung kemih, atau bisa juga masalah osteoarthritis dan diabetes.
Adapun tindakah destruktif lain yang dilakukan kucing dapat juga sebagai ekspresi emosionalnya akan keadaan. Bisa saja mereka stres, bosan, atau hal lain yang membuat kucing tidak nyaman. Kucing dan bangsa hewan tak dilahirkan untuk memiliki sifat dengki, pembenci atau dendam.
Kucing tidak dapat memahami pola hukuman yang diberikan manusia, maka di luar soal nenek moyang kucing atau medis, kenakalan kucing yang menjadi anggapan manusia selama ini bukanlah wujud dari keinginan mereka bertindak nakal.
Mereka hanya mengikuti nalurinya saja, tidak lebih. Jika mendapati kucing sering iseng sampai menjurus ke nakal, itupun tak dilakukannya dengan sengaja. Memang begitulah kucing
Adapun tindakah destruktif lain yang dilakukan kucing dapat juga sebagai ekspresi emosionalnya akan keadaan. Bisa saja mereka stres, bosan, atau hal lain yang membuat kucing tidak nyaman. Kucing dan bangsa hewan tak dilahirkan untuk memiliki sifat dengki, pembenci atau dendam.
Kucing tidak dapat memahami pola hukuman yang diberikan manusia, maka di luar soal nenek moyang kucing atau medis, kenakalan kucing yang menjadi anggapan manusia selama ini bukanlah wujud dari keinginan mereka bertindak nakal.
Mereka hanya mengikuti nalurinya saja, tidak lebih. Jika mendapati kucing sering iseng sampai menjurus ke nakal, itupun tak dilakukannya dengan sengaja. Memang begitulah kucing
Related Post =