Pernah mendengar istilah ‘TV kucing’? Ya, maksudnya adalah jendela rumah. Bagi kucing rumahan, jendela merupakan faktor penting layaknya seseorang yang berada dan membutuhkan hiburan. Bagi kucing, jendela sudah seperti layar televisi besar dimana mereka bisa sangat terhibur meskipun berada di dalam rumah.
Namun selain menghibur, jendela juga memiliki potensi membuat kucing frustasi bahkan stress. Berbeda dengan televisi sungguhan yang dapat memilih saluran dan memilih acara sesuai yang dikehendaki, jendela tak memiliki filter semacam itu. Jendela benar-benar “menyiarkan” segala sesuatu secara apa adanya, tanpa sensor. Termasuk apabila ada burung atau kucing lain melewati halaman di saat kucing rumahan sedang “menonton” televisinya.
Namun selain menghibur, jendela juga memiliki potensi membuat kucing frustasi bahkan stress. Berbeda dengan televisi sungguhan yang dapat memilih saluran dan memilih acara sesuai yang dikehendaki, jendela tak memiliki filter semacam itu. Jendela benar-benar “menyiarkan” segala sesuatu secara apa adanya, tanpa sensor. Termasuk apabila ada burung atau kucing lain melewati halaman di saat kucing rumahan sedang “menonton” televisinya.
Kucing biasa mendesis ketika burung atau kupu-kupu terbang di luar jendela, dimana kucing tak dapat mengejarnya, sehingga kucing hanya mampu berdesis atau terkadang juga mengomel akibat tak memiliki kesanggupan untuk mengejarnya.
Itu belum seberapa dibanding ia melihat kucing lain melintas di halaman, apalagi bila jalannya menggoda atau juga sedang berkejaran. Benar-benar bikin bete kucing di dalam rumah.
Pemandangan seperti itu bisa meningkatkan rasa frustasi pada kucing karena ia tak bisa keluar rumah untuk menandai wilayahnya. Bentuk frustasi kucing biasanya ditandai dengan meningkatnya agresivitas kucing. Ia bisa saja menyerang kucing lain di dekatnya, atau malah pemiliknya.
Guna menghindari hal tersebut, para pemilik kucing sebaiknya mengakali “tayangan” di televisi kucing. Misal dengan membatasi sudut pandangnya, atau mencegah kucing lain wira-wiri dan mengeksploasi halaman yang membuat kucing dalam rumah gregetan. Hingga mereka bisa menikmati “televisi”nya dengan lebih nyaman dan terhibur.
Itu belum seberapa dibanding ia melihat kucing lain melintas di halaman, apalagi bila jalannya menggoda atau juga sedang berkejaran. Benar-benar bikin bete kucing di dalam rumah.
Pemandangan seperti itu bisa meningkatkan rasa frustasi pada kucing karena ia tak bisa keluar rumah untuk menandai wilayahnya. Bentuk frustasi kucing biasanya ditandai dengan meningkatnya agresivitas kucing. Ia bisa saja menyerang kucing lain di dekatnya, atau malah pemiliknya.
Guna menghindari hal tersebut, para pemilik kucing sebaiknya mengakali “tayangan” di televisi kucing. Misal dengan membatasi sudut pandangnya, atau mencegah kucing lain wira-wiri dan mengeksploasi halaman yang membuat kucing dalam rumah gregetan. Hingga mereka bisa menikmati “televisi”nya dengan lebih nyaman dan terhibur.
Related Post =