Tingkah laku kucing kesayangan memang seringnya bikin gemas. Tapi, kadang ada beberapa perilaku anabul yang sering membuat pemiliknya kesal. Entah itu naik ke atas meja atau mencakar perabotan di rumah, pasti sebal juga melihatnya bukan?
Berniat ingin mendisplinkannya, beberapa orang menyarankan untuk menjepit tengkuknya setiap kali melakukan kenakalan di rumah. Apa tindakan itu efektif? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Berniat ingin mendisplinkannya, beberapa orang menyarankan untuk menjepit tengkuknya setiap kali melakukan kenakalan di rumah. Apa tindakan itu efektif? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Perilaku Alami Induk
Pernah melihat induk kucing seperti menggigit anak-anaknya di bagian belakang leher untuk memindahkannya. Meskipun dianggap sebagai perilaku alami, tapi kebiasaan ini tidak ada hubungannya dengan mendisiplinkannya.
Ini hanya terjadi saat sang induk perlu memindahkan anak kucingnya yang masih sangat kecil dan tidak punya waktu untuk menggiringnya menjauh dari bahaya. Sedangkan bagi anabul yang sudah dewasa, tindakan manusia yang melakukan itu justru dianggap menakutkan dan membuatnya merasa terancam.
Bisa Menyakiti Kucing
Anak kucing memiliki refleks fleksor yang membuatnya lebih rileks dan lemas, ketika tekanan yang tepat diberikan pada kulit tebal di pangkal leher. Ketika induknya yang melakukannya, itu tidak membahayakan anak kucing sama sekali. Secara naluri, induk tahu persis berapa banyak tekanan yang bisa diberikan dengan mulutnya dan di mana tepatnya harus menempatkan rahangnya.
Seiring pertumbuhannya, kucing akan kehilangan refleks fleksornya. Saat manusia melakukan hal sama seperti induk kucing, kemungkinan anabul akan berhenti meronta, tapi karena kesakitan atau ketakutan.
Teguran yang Tidak Efektif
Orang yang menjepit tengkuk kucingnya sering menganggapnya sebagai salah satu cara untuk mengajarkan perilaku yang lebih baik. Tapi itu tidak berhasil karena justru membuatnya merasa takut dan menyakitinya, karena melakukannya terlalu keras atau di area yang salah. Selain niat sesungguhnya tidak tersampaikan, kucing pun merasa tidak nyaman dan mengembangkan trauma tersendiri pada pemiliknya.
Jangan Dilakukan Secara Rutin
Dalam keadaan darurat, cara ini merupakan upaya paling terakhir yang bisa dilakukan untuk menghentikan perilaku buruknya. Namun, para ahli setuju jika menarik tengkuk anabul tidak boleh dilakukan secara terus-menerus karena dapat merusak hubungan antara pemilik dan hewan peliharaan.
Bukannya menjadi sahabat terbaik, rasa sakit, takut, dan stres malah memicu kucing bersikap agresif padamu. Sebaiknya cari solusi bagaimana melatih kucing dengan cara yang lebih bersahabat, misalnya dengan memberikan treat setiap kali anabul mengikuti latihan dengan baik.
Pernah melihat induk kucing seperti menggigit anak-anaknya di bagian belakang leher untuk memindahkannya. Meskipun dianggap sebagai perilaku alami, tapi kebiasaan ini tidak ada hubungannya dengan mendisiplinkannya.
Ini hanya terjadi saat sang induk perlu memindahkan anak kucingnya yang masih sangat kecil dan tidak punya waktu untuk menggiringnya menjauh dari bahaya. Sedangkan bagi anabul yang sudah dewasa, tindakan manusia yang melakukan itu justru dianggap menakutkan dan membuatnya merasa terancam.
Bisa Menyakiti Kucing
Anak kucing memiliki refleks fleksor yang membuatnya lebih rileks dan lemas, ketika tekanan yang tepat diberikan pada kulit tebal di pangkal leher. Ketika induknya yang melakukannya, itu tidak membahayakan anak kucing sama sekali. Secara naluri, induk tahu persis berapa banyak tekanan yang bisa diberikan dengan mulutnya dan di mana tepatnya harus menempatkan rahangnya.
Seiring pertumbuhannya, kucing akan kehilangan refleks fleksornya. Saat manusia melakukan hal sama seperti induk kucing, kemungkinan anabul akan berhenti meronta, tapi karena kesakitan atau ketakutan.
Teguran yang Tidak Efektif
Orang yang menjepit tengkuk kucingnya sering menganggapnya sebagai salah satu cara untuk mengajarkan perilaku yang lebih baik. Tapi itu tidak berhasil karena justru membuatnya merasa takut dan menyakitinya, karena melakukannya terlalu keras atau di area yang salah. Selain niat sesungguhnya tidak tersampaikan, kucing pun merasa tidak nyaman dan mengembangkan trauma tersendiri pada pemiliknya.
Jangan Dilakukan Secara Rutin
Dalam keadaan darurat, cara ini merupakan upaya paling terakhir yang bisa dilakukan untuk menghentikan perilaku buruknya. Namun, para ahli setuju jika menarik tengkuk anabul tidak boleh dilakukan secara terus-menerus karena dapat merusak hubungan antara pemilik dan hewan peliharaan.
Bukannya menjadi sahabat terbaik, rasa sakit, takut, dan stres malah memicu kucing bersikap agresif padamu. Sebaiknya cari solusi bagaimana melatih kucing dengan cara yang lebih bersahabat, misalnya dengan memberikan treat setiap kali anabul mengikuti latihan dengan baik.
Related Post =