Sebuah dengkuran bahagia sambil memejamkan mata merupakan reaksi kucing ketika mereka mendapatkan belaian di leher, kepala, atau bagian wajah lainnya. Bahkan tak jarang kucing mencondongkan kepala saat leher mereka dielus, seolah tak ingin berhenti. Apa sebenarnya yang dirasakan kucing saat itu?
Seorang profesor dari Cumming School of Veterinary Medicine di Tufts University, Nicholas Dodman, menemukan alasan dibalik kebahagiaan kucing ketika mendapatkan belaian di area leher, kepala dan wajah.
Seorang profesor dari Cumming School of Veterinary Medicine di Tufts University, Nicholas Dodman, menemukan alasan dibalik kebahagiaan kucing ketika mendapatkan belaian di area leher, kepala dan wajah.
Yakni, perasaan masa kecil mereka ketika mendapatkan perlakuan serupa dari sang induk. Bisa dibilang kegiatan mengelus kucing di area tersebut sama dengan “mengajak” kucing bernostalgia ke masa kanak-kanak. Dimana mereka mendapatkan kasih sayang induknya melalui jilatan di ketiga area itu.
Leher, kepala dan wajah merupakan area yang tidak mampu dijangkau oleh kucing secara langsung. Kucing akan menggunakan kaki depan untuk menjangkaunya. Biasanya kucing akan menjilati kaki depan dahulu untuk kemudian diusapkan ke wajah. Berbeda ketika mereka kecil, sang induklah yang melakukannya, terkadang sampai mereka tertidur atau bahkan masih dijilati saat sedang tidur.
Perlakuan induk kucing membuat para kucing tumbuh dewasa dengan mengingat kenangan tersebut sebagai suatu hal yang sangat membahagiakan. Maka mereka begitu menikmati perlakuan serupa dari pemiliknya.
Dengan kata lain memperlakukan kucing sebagaimana induk mereka dahulu memperlakukan mereka akan membuat kucing bahagia dan “menyerahkan” diri. Kucing galak sekalipun akan luluh jika diperlakukan seperti itu.
Lalu bagaimana dengan anak kucing yang terpisah dari induknya dan tidak mendapat perlakuan tersebut? Secara naluri kucing akan “meminta” atau “membutuhkan” perlakuan induknya, meski sang induk tak berada di sisi mereka. Sehingga saat pemilik kucing dapat memenuhi dorongan naluri tersebut, maka kucing akan merasa sangat bahagia.
Hingga dewasa naluri “anak kucing” tidak hilang begitu saja, meski kebutuhan untuk mendapatkan perlakuan tersebut tidak sebesar saat mereka masih kanak-kanak. Apalagi kucing dewasa telah mampu untuk merawat diri mereka sendiri.
Namun saat pemilik mengambil peran induk dengan memberi perlakuan serupa dengan induk kucing, maka para kucing dewasa akan menikmatinya seakan mereka kembali ke masa kanak-kanak kala masih bersama dengan induk mereka tercinta.
Leher, kepala dan wajah merupakan area yang tidak mampu dijangkau oleh kucing secara langsung. Kucing akan menggunakan kaki depan untuk menjangkaunya. Biasanya kucing akan menjilati kaki depan dahulu untuk kemudian diusapkan ke wajah. Berbeda ketika mereka kecil, sang induklah yang melakukannya, terkadang sampai mereka tertidur atau bahkan masih dijilati saat sedang tidur.
Perlakuan induk kucing membuat para kucing tumbuh dewasa dengan mengingat kenangan tersebut sebagai suatu hal yang sangat membahagiakan. Maka mereka begitu menikmati perlakuan serupa dari pemiliknya.
Dengan kata lain memperlakukan kucing sebagaimana induk mereka dahulu memperlakukan mereka akan membuat kucing bahagia dan “menyerahkan” diri. Kucing galak sekalipun akan luluh jika diperlakukan seperti itu.
Lalu bagaimana dengan anak kucing yang terpisah dari induknya dan tidak mendapat perlakuan tersebut? Secara naluri kucing akan “meminta” atau “membutuhkan” perlakuan induknya, meski sang induk tak berada di sisi mereka. Sehingga saat pemilik kucing dapat memenuhi dorongan naluri tersebut, maka kucing akan merasa sangat bahagia.
Hingga dewasa naluri “anak kucing” tidak hilang begitu saja, meski kebutuhan untuk mendapatkan perlakuan tersebut tidak sebesar saat mereka masih kanak-kanak. Apalagi kucing dewasa telah mampu untuk merawat diri mereka sendiri.
Namun saat pemilik mengambil peran induk dengan memberi perlakuan serupa dengan induk kucing, maka para kucing dewasa akan menikmatinya seakan mereka kembali ke masa kanak-kanak kala masih bersama dengan induk mereka tercinta.
Related Post =