Dalam dunia kedokteran hewan, vaksinasi dilakukan untuk mencegah serangan penyakit dari berbagai virus. Karena ada beberapa penyakit yang dibawa dari kucing liar yang dapat tertular melalui udara dan sentuhan fisik.
Ini sangat berbahaya bagi kucing ras yang usianya masih sangat muda karena antibodinya berbeda dengan kucing liar. Namun, pada saat kita akan melakukan vaksinasi, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
Ini sangat berbahaya bagi kucing ras yang usianya masih sangat muda karena antibodinya berbeda dengan kucing liar. Namun, pada saat kita akan melakukan vaksinasi, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
1. Pastikan Kucing Harus dalam Keadaan Sehat
Sebelum memutuskan untuk memberikan vaksin, kita harus terlebih dahulu mengkonsultasikan keadaan kesehatan kucing kita kepada dokter hewan. Jika kondisi tubuh tidak bugar, maka dokter tidak boleh melakukan vaksinasi. Dan usahakan untuk mencari dokter hewan atau rumah sakit hewan yang benar-benar terpercaya.
2. Kucing Tidak dalam Kondisi Stres
Apakah kucing juga bisa mengalami stres? Tentu saja! Tidak hanya manusia yang memiliki perasaan dan emosi saja, tapi kucing juga bisa stres dan terpukul lho. Nah, sebelum vaksinasi, kucing harus dalam keadaan yang tidak tertekan. Misalnya, pada saat pertama kali grooming dan melakukan perjalanan jauh. Kedua hal tersebut memiliki pengaruh cukup tinggi untuk membuat kucing stres dan stres ini akan menyebabkan tertekannya sistem kekebalan tubuh.
3. Kucing Telah Cukup Umur
Biasanya, sebelum vaksinasi dokter akan menanyakan umur kucing terlebih dahulu. Syarat minimal umur kucing yang akan divaksin berada dalam kisaran 6-8 minggu. Pada masa-masa inilah, antibodi dari induk kucing akan diturunkan kepada anak-anaknya dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, pada saat antibodi kucing berada di posisi yang sangat rendah, di saat itulah waktu terbaik kita untuk memberikan vaksin agar tubuh kucing kebal terhadap penyakit.
4. Lingkungan Tempat Tinggal Kucing
Kucing yang kita biasakan dari kecil tinggal di dalam rumah dan bergaul dengan manusia akan membangun karakternya menjadi kucing rumahan. Perbedaannya dengan kucing liar adalah mereka jauh lebih tahan dari berbagai penyakit, makanan, perubahan cuaca, dan hal-hal lainnya.
Kucing liar yang berkeliaran di jalan tidak bisa diidentifikasi secara jelas apakah ia membawa penyakit atau tidak, apakah ia sehat atau tidak. Sedangkan kucing di rumah kita yang jelas asal-usulnya tentu memiliki kebutuhan khusus karena berada di lingkungan rumah kita. Mulai dari kebersihan tempat pupnya, tempat makan dan minumnya, bahkan seluruh isi rumah kita yang menjadi tempat ia bermain harus dalam keadaan yang bersih.
5. Kucing Harus Bebas dari Parasit
Selain keempat poin di atas, kita juga harus memperhatikan apakah kucing kita yang akan divaksin bebas dari parasit atau tidak. Parasit itu seperti cacing, kutu, pinjal dan tungau. Ini penting lho dan jangan disepelekan! Karena keberadaan parasit dalam tubuh kucing akan menggerogoti nutrisi yang dibutuhkan oleh kucing untuk proses pembentukan kekebalan dari vaksin tersebut.
Oleh karena itu, baiknya kita berantas dulu parasit tersebut sebelum vaksinasi.
Nah, tidak mudah kan untuk merawat dan memelihara kucing dengan baik dan benar? Kamu perlu banyak mencari tahu dulu apa-apa saja yang perlu disiapkan sebelum benar-benar memelihara si empus. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan kita tentang kucing ya.
Source
Sebelum memutuskan untuk memberikan vaksin, kita harus terlebih dahulu mengkonsultasikan keadaan kesehatan kucing kita kepada dokter hewan. Jika kondisi tubuh tidak bugar, maka dokter tidak boleh melakukan vaksinasi. Dan usahakan untuk mencari dokter hewan atau rumah sakit hewan yang benar-benar terpercaya.
2. Kucing Tidak dalam Kondisi Stres
Apakah kucing juga bisa mengalami stres? Tentu saja! Tidak hanya manusia yang memiliki perasaan dan emosi saja, tapi kucing juga bisa stres dan terpukul lho. Nah, sebelum vaksinasi, kucing harus dalam keadaan yang tidak tertekan. Misalnya, pada saat pertama kali grooming dan melakukan perjalanan jauh. Kedua hal tersebut memiliki pengaruh cukup tinggi untuk membuat kucing stres dan stres ini akan menyebabkan tertekannya sistem kekebalan tubuh.
3. Kucing Telah Cukup Umur
Biasanya, sebelum vaksinasi dokter akan menanyakan umur kucing terlebih dahulu. Syarat minimal umur kucing yang akan divaksin berada dalam kisaran 6-8 minggu. Pada masa-masa inilah, antibodi dari induk kucing akan diturunkan kepada anak-anaknya dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, pada saat antibodi kucing berada di posisi yang sangat rendah, di saat itulah waktu terbaik kita untuk memberikan vaksin agar tubuh kucing kebal terhadap penyakit.
4. Lingkungan Tempat Tinggal Kucing
Kucing yang kita biasakan dari kecil tinggal di dalam rumah dan bergaul dengan manusia akan membangun karakternya menjadi kucing rumahan. Perbedaannya dengan kucing liar adalah mereka jauh lebih tahan dari berbagai penyakit, makanan, perubahan cuaca, dan hal-hal lainnya.
Kucing liar yang berkeliaran di jalan tidak bisa diidentifikasi secara jelas apakah ia membawa penyakit atau tidak, apakah ia sehat atau tidak. Sedangkan kucing di rumah kita yang jelas asal-usulnya tentu memiliki kebutuhan khusus karena berada di lingkungan rumah kita. Mulai dari kebersihan tempat pupnya, tempat makan dan minumnya, bahkan seluruh isi rumah kita yang menjadi tempat ia bermain harus dalam keadaan yang bersih.
5. Kucing Harus Bebas dari Parasit
Selain keempat poin di atas, kita juga harus memperhatikan apakah kucing kita yang akan divaksin bebas dari parasit atau tidak. Parasit itu seperti cacing, kutu, pinjal dan tungau. Ini penting lho dan jangan disepelekan! Karena keberadaan parasit dalam tubuh kucing akan menggerogoti nutrisi yang dibutuhkan oleh kucing untuk proses pembentukan kekebalan dari vaksin tersebut.
Oleh karena itu, baiknya kita berantas dulu parasit tersebut sebelum vaksinasi.
Nah, tidak mudah kan untuk merawat dan memelihara kucing dengan baik dan benar? Kamu perlu banyak mencari tahu dulu apa-apa saja yang perlu disiapkan sebelum benar-benar memelihara si empus. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan kita tentang kucing ya.
Source