Sambas- Macan dahan yang memiliki nama ilmiah Neofelis nebulosa merupakan jenis kucing berukuran sedang dengan panjang tubuh mencapai 95 cm. Meski ukurannya tak sebesar macan tutul yang panjangnya bisa mencapai 150 cm, namun macan yang satu ini sangat perlu diwaspadai, terutama bila Anda memasuki kawasan perhutanan di Kalimantan Barat.
Bila tak waspada, hewan karnivora yang satu ini dapat membahayakan diri Anda. Seperti pengalaman yang pernah dialami oleh Petani Karet di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Mus Mulyadi (45). Lokasi kebun karet yang berada di tengah hutan, ancaman dari macan dahan sangat mungkin terjadi.
Bila tak waspada, hewan karnivora yang satu ini dapat membahayakan diri Anda. Seperti pengalaman yang pernah dialami oleh Petani Karet di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Mus Mulyadi (45). Lokasi kebun karet yang berada di tengah hutan, ancaman dari macan dahan sangat mungkin terjadi.
"Ancaman dari hewan buas ada sih kaya macan dahan, dulu pernah terjadi tapi gimana lagi, harus dihadapi," katanya belum lama ini. Mus Mulyadi sedikit memberikan tips saat bertemu dengan macan dahan.
Ia mengatakan hanya ada dua pilihan, yakni jika merasa mampu maka dilawan dengan menakutinya, jika tidak mampu maka sebaiknya melarikan diri. Mus sendiri saat itu memutuskan untuk menakutinya menggunakan parang yang biasa ia bawa untuk memanen getah karet.
"Makanya kita selalu bawa (parang) buat persiapan," katanya. Ia juga mengatakan ancaman dari macan dahan bisa terjadi tanpa diduga, sebab pergerakannya disebut cukup licin. Entah itu pagi, sore, atau malam sekalipun. Menurut Mus, macan dahan bisa bersembunyi di bawah tanah, di balik rerumputan, atau mengintai dari atas pohon yang besar.
Warna bulunya yang kecoklatan seakan menyatu dengan alam membuat macan dahan sulit diidentifikasi keberadaannya. Tak hanya ketika berladang, dahulu Mus juga mengaku kerap menjumpai macan dahan saat menyusuri sungai untuk belanja barang kebutuhan pokok. Selain dari macan dahan, Mus juga mengaku pernah dijumpai babi hutan yang juga berbahaya.
Namun seiring semakin banyaknya lahan hutan yang dijadikan kebun karet sejak 2005, dan dibangunnya akses jalan semen menuju hutan pada tahun 2015, maka makin banyak petani yang membawa motor menuju kebun. Macan dahan dan babi hutan kini diakui sudah jarang terlihat.
Ia mengatakan hanya ada dua pilihan, yakni jika merasa mampu maka dilawan dengan menakutinya, jika tidak mampu maka sebaiknya melarikan diri. Mus sendiri saat itu memutuskan untuk menakutinya menggunakan parang yang biasa ia bawa untuk memanen getah karet.
"Makanya kita selalu bawa (parang) buat persiapan," katanya. Ia juga mengatakan ancaman dari macan dahan bisa terjadi tanpa diduga, sebab pergerakannya disebut cukup licin. Entah itu pagi, sore, atau malam sekalipun. Menurut Mus, macan dahan bisa bersembunyi di bawah tanah, di balik rerumputan, atau mengintai dari atas pohon yang besar.
Warna bulunya yang kecoklatan seakan menyatu dengan alam membuat macan dahan sulit diidentifikasi keberadaannya. Tak hanya ketika berladang, dahulu Mus juga mengaku kerap menjumpai macan dahan saat menyusuri sungai untuk belanja barang kebutuhan pokok. Selain dari macan dahan, Mus juga mengaku pernah dijumpai babi hutan yang juga berbahaya.
Namun seiring semakin banyaknya lahan hutan yang dijadikan kebun karet sejak 2005, dan dibangunnya akses jalan semen menuju hutan pada tahun 2015, maka makin banyak petani yang membawa motor menuju kebun. Macan dahan dan babi hutan kini diakui sudah jarang terlihat.
Related Post =