DENPASAR, Kanalbali - Kucing piaraan dalam negeri biasanya selalu didominasi oleh kucing-kucing jenis Persia, Main Coon, Scottish dan beberapa jenis kucing mancanegara lainnya.
Tak banyak yang tahu bahwa Indonesia punya kucing ras asli dan layak bersaing dengan ras-ras kucing luar negeri. Tapi kini ada kucing busok, kucing berwarna kelabu asli pulau Raas, Kabupaten Sumenep Madura yang tengah berjuang mendapat pengakuan internasional.
Tak banyak yang tahu bahwa Indonesia punya kucing ras asli dan layak bersaing dengan ras-ras kucing luar negeri. Tapi kini ada kucing busok, kucing berwarna kelabu asli pulau Raas, Kabupaten Sumenep Madura yang tengah berjuang mendapat pengakuan internasional.
Jenis kucing ini menarik perhatian dalam pagelaran Bali Cat Fun Show yang diselenggarakan Hari ini (17/8) oleh Komunitas pecinta kucing Bali. Hamidi (33) pemilik kucing busok itu menyebut selain faktor warna, kepercayaan masyarakat setempat terhadap kucing tersebut menjadikan nilainya lebih tinggi daripada kucing lokal lainnya.
"Di tempat saya di Madura, Mitosnya dulu kucing ini hanya dipelihara oleh kalangan bangsawan, kiyai dan ningrat. Kepercayaan inilah yang membuat rasnya masih murni karena masyarakat segan untuk mengawinkannya dengan kucing kampung pada umumnya," ungkap Hamidi saat ditemui disela-sela lomba berlangsung.
Jika dilihat dari raut muka, kucing busok memang sedikit berbeda dengan kucing lokal pada umumnya. Jika tatapan kucing lokal tampak biasa, tatapan kucing busok lebih tajam. tulang pipi yang kelihatan kokoh, dan telinga yang berukuran sedikit labih panjang.
"Selain itu bentuk kepalanya segitiga sama sisi, yang kalau dilihat itu tampak berbeda dari kucing lainnya," ucapnya. Saat ini Hamidi terus memperjuangkan agar kucing busok bisa mendapat pengakuan secara sah baik itu secara nasional atapaun internasional.
"Secara lisan, sebenarnya seluruh pecinta kucing Indonesia sudah tahu kalau kucing busok adalah asli dari Raas, Sumenep. Namun secara administratif di ICC WCF (Organisasi Kucing di Indonesia) Belum ada surat resmi," ucapnya kepada Kanalbali.
Hamidi berujar, dengan surat resmi dari ICC WCF kucing busok bisa resmi menjadi kucing ras dari Indonesia hingga kemudian mendunia sebagai salah satu kekayaan asli negeri ini.
"Sementara sudah ada sinyal positif dari ICC WCF, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diakui baik secara nasional dan internasional," Imbuhnya.
"Di tempat saya di Madura, Mitosnya dulu kucing ini hanya dipelihara oleh kalangan bangsawan, kiyai dan ningrat. Kepercayaan inilah yang membuat rasnya masih murni karena masyarakat segan untuk mengawinkannya dengan kucing kampung pada umumnya," ungkap Hamidi saat ditemui disela-sela lomba berlangsung.
Jika dilihat dari raut muka, kucing busok memang sedikit berbeda dengan kucing lokal pada umumnya. Jika tatapan kucing lokal tampak biasa, tatapan kucing busok lebih tajam. tulang pipi yang kelihatan kokoh, dan telinga yang berukuran sedikit labih panjang.
"Selain itu bentuk kepalanya segitiga sama sisi, yang kalau dilihat itu tampak berbeda dari kucing lainnya," ucapnya. Saat ini Hamidi terus memperjuangkan agar kucing busok bisa mendapat pengakuan secara sah baik itu secara nasional atapaun internasional.
"Secara lisan, sebenarnya seluruh pecinta kucing Indonesia sudah tahu kalau kucing busok adalah asli dari Raas, Sumenep. Namun secara administratif di ICC WCF (Organisasi Kucing di Indonesia) Belum ada surat resmi," ucapnya kepada Kanalbali.
Hamidi berujar, dengan surat resmi dari ICC WCF kucing busok bisa resmi menjadi kucing ras dari Indonesia hingga kemudian mendunia sebagai salah satu kekayaan asli negeri ini.
"Sementara sudah ada sinyal positif dari ICC WCF, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diakui baik secara nasional dan internasional," Imbuhnya.
Related Post