
Tahukah Sobat Meongers bahwa dibelahan Pulau Jawa sebelah timur Pulau Madura atau tepatnya lagi di Pulau Rass hidup dan berkembang biaklah sebuah species murni ( tanpa tercampur unsur gen dari Kucing jenis lain ) .
Hal ini berlangsung terus menerus serta terjaga kemurnian ras asli dikarenakan posisi Geografisnya ( pulau terpisah ) sehingga untuk yang satu ini kita tidak bisa menyebutnya terpengaruh / dipengaruhi unsur ras Javanese maupun Balinese karena species ini berdiri sendiri. Species ini bisa disebut sebagai satu-satunya kucing ras asal Indonesia.
Namun sayangnya belum ada informasi yang menunjukkan kalau jenis kucing ini sudah terdaftar/didaftarkan disebuah cat registry. apabila memang kucing Madura dapat dipertahankan eksistensinya maka berpotensi untuk dimurnikan sehingga menjadi ras tersendiri, pasti terbuka peluang Kucing kucing ini dijadikan kebanggaan nasional. Sehingga Pulau Madura tidak saja terkenal dengan sapi Maduranya, akan tetapi juga akan terkenal dengan kucing Maduranya yang sangat unik.
Hal ini berlangsung terus menerus serta terjaga kemurnian ras asli dikarenakan posisi Geografisnya ( pulau terpisah ) sehingga untuk yang satu ini kita tidak bisa menyebutnya terpengaruh / dipengaruhi unsur ras Javanese maupun Balinese karena species ini berdiri sendiri. Species ini bisa disebut sebagai satu-satunya kucing ras asal Indonesia.
Namun sayangnya belum ada informasi yang menunjukkan kalau jenis kucing ini sudah terdaftar/didaftarkan disebuah cat registry. apabila memang kucing Madura dapat dipertahankan eksistensinya maka berpotensi untuk dimurnikan sehingga menjadi ras tersendiri, pasti terbuka peluang Kucing kucing ini dijadikan kebanggaan nasional. Sehingga Pulau Madura tidak saja terkenal dengan sapi Maduranya, akan tetapi juga akan terkenal dengan kucing Maduranya yang sangat unik.

Kucing Madura hadir dalam 2 varian warna bulu yaitu abu-abu (buso) dan cokelat (kecubung). Konon untuk menjaga kemurniannya, kucing Madura tidak diperkenankan dipelihara di luar Pulau Raas, Hanya kucing jantan yang sudah dikebiri saja yang boleh dipelihara di luar Pulau Raas. Bisa dibilang, penduduk setempat begitu men-spesial-kan kucing ini. Kucing madura berbulu abu-abu begitu diminati dan begitu dinanti kelahirannya untuk diberikan sebagai hadiah bagi orang-orang tertentu yang pastinya penyayang kucing.
Menurut Mitos yang berkembang , meski kucing ini berbulu pendek, tetapi penampilannya terlihat berbeda dengan kucing kampung yang biasa berkeliaran di sekitar kita, kucing Madura sangat angun, memiliki indra keenam serta hanya orang-orang tertentu saja (seperti kyai, pejabat dan tokoh masyarakat) yang dapat memeliharanya. Awal mula kelahiran kucing ras ini juga masih belum banyak diketahui. Kemungkinan besar ras kucing madura terbentuk secara alami.

Ciri yang paling menonjol dari kucing Madura ini adalah kemiripan bentuk muka dan postur tubuhnya dengan leopard dan kucing hutan. Bentuk mukanya agak persegi di bagian atas dan agak lancip di bagian dagunya.
Bentuk telinganya tajam dan agak mencuat ke atas. Warna bulunya abu-abu kebiruan polos (catatan: warna seperti ini oleh penduduk setempat disebut dengan warna “Buso”, sehingga kucing ini sering disebut dengan kucing Buso) dengan ukuran tubuh yang lebih besar dari kucing kampung pada umumnya. Panjang ekornya tergolong medium dengan ciri khas bengkok pada ujungnya. Melihat ciri yang paling menonjol, yaitu warna, bentuk muka dan ekornya,
Fakta bahwa kucing Madura ini memiliki variasi genetic yang masih tinggi dan tergolong langka. Apabila tidak diambil langkah-langkah pelestarian, maka dapat dipastikan kucing ini akan segera punah Ditinjau dari ilmu genetika, warna Buso (abu kebiruan) dan warna kecubung tergolong warna resesif yang jarang muncul. Warna kecubung ini diakibatkan oleh gen cb yang berpasangan dalam keadaan homosigot. Kucing berwarna kecubung ini biasanya memiliki warna mata biru Warna abu kebiruan muncul akibat adanya gen d (dilusi yang bersifat resesif). Jika gen ini dalam keadaan honosigot, maka gen ini mampu mendulusi warna hitam menjadi warna abu kebiruan.
Bentuk telinganya tajam dan agak mencuat ke atas. Warna bulunya abu-abu kebiruan polos (catatan: warna seperti ini oleh penduduk setempat disebut dengan warna “Buso”, sehingga kucing ini sering disebut dengan kucing Buso) dengan ukuran tubuh yang lebih besar dari kucing kampung pada umumnya. Panjang ekornya tergolong medium dengan ciri khas bengkok pada ujungnya. Melihat ciri yang paling menonjol, yaitu warna, bentuk muka dan ekornya,
Fakta bahwa kucing Madura ini memiliki variasi genetic yang masih tinggi dan tergolong langka. Apabila tidak diambil langkah-langkah pelestarian, maka dapat dipastikan kucing ini akan segera punah Ditinjau dari ilmu genetika, warna Buso (abu kebiruan) dan warna kecubung tergolong warna resesif yang jarang muncul. Warna kecubung ini diakibatkan oleh gen cb yang berpasangan dalam keadaan homosigot. Kucing berwarna kecubung ini biasanya memiliki warna mata biru Warna abu kebiruan muncul akibat adanya gen d (dilusi yang bersifat resesif). Jika gen ini dalam keadaan honosigot, maka gen ini mampu mendulusi warna hitam menjadi warna abu kebiruan.
Dengan melihat kenyataan di lapangan bahwa pada umumnya hanya dua warna ini yang ditemukan, diduga tingkat perkawinan keluarga sangat tinggi, sehingga kemungkinan banyak gen-gen resesif dan juga gen lethal yang terkespresi pada kucing Madura ini. Disamping itu melihat keragaman penampilan kucing ini yang cukup tinggi, diduga telah terjadi persilangan antara kucing Madura asli dengan kucing kampung. Hal inilah yang menjadi dasar dugaan kami bahwa, tingginya angka kematian pada anak kucing Madura ini akibat gen lethal.
Bentuk ekor yang bengkok diujungnya (dalam dunia perkucingan disebut dengan “kinky tail”) menguatkan dugaan kami bahwa kucing Madura ini memang kucing Asia. Sebab berdasarkan hasil penelitian, gen yang menyebabkan terjadinya pembengkokan ekor ini hanya tersebar di wilayah Asia, sedangkan di Eropa bentuk ekor seperti ini telah lama dieliminasi dari populasi karena tergolong dalam kategori cacat.
Tidak pelak lagi, kucing madura dengan warna umum Buso dan Kecubung memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri. Apabila pelestariannya dirancang secara serius, maka bukan tidak mungkin kucing ini dapat didaftarkan sebagai salah satu ras exotic baru yang sangat unik. Sifat kepemilikan kucing Madura yang masih menghubungkannya dengan mitos dan status Social akan sangat membantu usaha pelestarian dan pemurnian Kucing Madura. Konsep pelestarian kucing Madura ini harus diselaraskan dengan budaya setempat dan dilakukan di pulau Madura khususnya pulau Ra’as Salam Meongers :)
Bentuk ekor yang bengkok diujungnya (dalam dunia perkucingan disebut dengan “kinky tail”) menguatkan dugaan kami bahwa kucing Madura ini memang kucing Asia. Sebab berdasarkan hasil penelitian, gen yang menyebabkan terjadinya pembengkokan ekor ini hanya tersebar di wilayah Asia, sedangkan di Eropa bentuk ekor seperti ini telah lama dieliminasi dari populasi karena tergolong dalam kategori cacat.
Tidak pelak lagi, kucing madura dengan warna umum Buso dan Kecubung memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri. Apabila pelestariannya dirancang secara serius, maka bukan tidak mungkin kucing ini dapat didaftarkan sebagai salah satu ras exotic baru yang sangat unik. Sifat kepemilikan kucing Madura yang masih menghubungkannya dengan mitos dan status Social akan sangat membantu usaha pelestarian dan pemurnian Kucing Madura. Konsep pelestarian kucing Madura ini harus diselaraskan dengan budaya setempat dan dilakukan di pulau Madura khususnya pulau Ra’as Salam Meongers :)
Kucing Kepala Datar
Kucing Merah, Species Endemik Pulau Kalimantan
Kucing Batu Species Domestik Pemilik Coat Tercantik
Kucing Emas ( Pardofelis temminckii )
Macan Dahan ( Sunda Clounded Leopard)