Banda Aceh - Seekor harimau Sumatera jantan berusia 4-5 tahun dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Aceh. Satwa dilindungi itu sebelumnya dievakuasi dari Aceh Selatan karena berkonflik dengan warga.
"Individu harimau Sumatera ini diberi nama 'Lhokbe', nama tersebut diambil dari nama Desa Lhok Bengkuang (Aceh Selatan), yang sebelumnya merupakan lokasi harimau diselamatkan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto kepada wartawan, akhir pekan lalu.
"Individu harimau Sumatera ini diberi nama 'Lhokbe', nama tersebut diambil dari nama Desa Lhok Bengkuang (Aceh Selatan), yang sebelumnya merupakan lokasi harimau diselamatkan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Proses pelepasan harimau dilakukan tim gabungan BKSDA, Balai Besar TNGL, personel Polres Aceh Selatan, WCS-IP, dan FKL. Harimau dilepas pada Kamis (18/8/2022).
Agus mengatakan harimau itu dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser setelah dilakukan survei lokasi serta kelayakan daya dukung habitat. Satwa tersebut kemudian dibawa ke lokasi dengan pengawasan dari tim dokter.
Ketika kandang dibuka, harimau itu disebut sigap dan bersemangat lari menyusuri kawasan TNGL. Setelah dilepas, petugas akan memantau pergerakan Lhokbe lewat kamera trap.
"Harimau sumatera 'Lhokbe' diselamatkan dari Desa Lhok Bengkuang karena menimbulkan interaksi negatif, sehingga perlu diselamatkan demi keamanan dan keselamatan masyarakat maupun satwa harimau," kata Agus.
Menurut Agus, harimau itu ditangkap petugas dengan kandang jebakan pada Juli lalu. Lhokbe ditangkap karena dinilai telah meresahkan masyarakat serta memangsa hewan ternak warga.
Usai ditangkap, Lhokbe sempat dibawa ke Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Tapaktuan-Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser untuk dilakukan observasi serta pemeriksaan medis.
"Hasil observasi dan pemeriksaan menunjukkan kondisi Lhokbe sehat dan normal. Hal ini terlihat dari nafsu makan dan minum yang baik, tidak terdapat cacat fisik, dan respon terhadap lingkungan baik," ujar Agus.
"Setelah melalui proses observasi dan pemeriksaan medis lengkap serta kajian kelayakan lokasi pelepasliaran, Lhokbe akhirnya dilepasliarkan kembali ke habitatnya," kata Agus.
Agus mengatakan harimau itu dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser setelah dilakukan survei lokasi serta kelayakan daya dukung habitat. Satwa tersebut kemudian dibawa ke lokasi dengan pengawasan dari tim dokter.
Ketika kandang dibuka, harimau itu disebut sigap dan bersemangat lari menyusuri kawasan TNGL. Setelah dilepas, petugas akan memantau pergerakan Lhokbe lewat kamera trap.
"Harimau sumatera 'Lhokbe' diselamatkan dari Desa Lhok Bengkuang karena menimbulkan interaksi negatif, sehingga perlu diselamatkan demi keamanan dan keselamatan masyarakat maupun satwa harimau," kata Agus.
Menurut Agus, harimau itu ditangkap petugas dengan kandang jebakan pada Juli lalu. Lhokbe ditangkap karena dinilai telah meresahkan masyarakat serta memangsa hewan ternak warga.
Usai ditangkap, Lhokbe sempat dibawa ke Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Tapaktuan-Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser untuk dilakukan observasi serta pemeriksaan medis.
"Hasil observasi dan pemeriksaan menunjukkan kondisi Lhokbe sehat dan normal. Hal ini terlihat dari nafsu makan dan minum yang baik, tidak terdapat cacat fisik, dan respon terhadap lingkungan baik," ujar Agus.
"Setelah melalui proses observasi dan pemeriksaan medis lengkap serta kajian kelayakan lokasi pelepasliaran, Lhokbe akhirnya dilepasliarkan kembali ke habitatnya," kata Agus.
Related Post