Sukabumi - Agi Yulianto (32) pemuda asal Kampung Salagombong, Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat penasaran setelah sang ayah Baed (65) mengaku bertemu dengan satwa diduga harimau yang belakangan ramai disebut warga dengan sebutan Si Belang. Agi kemudian menyusuri jalan dan berusaha mencari bukti keberadaan hewan buas tersebut.
Matanya kemudian terantuk pada sehelai tipis bulu, ia mendekatkan matanya untuk memperjelas warna dari bulu-bulu tersebut. Sampai akhirnya total 5 helai bulu ia dapatkan dari lokasi dimana ayahnya bertemu dengan si Belang.
Matanya kemudian terantuk pada sehelai tipis bulu, ia mendekatkan matanya untuk memperjelas warna dari bulu-bulu tersebut. Sampai akhirnya total 5 helai bulu ia dapatkan dari lokasi dimana ayahnya bertemu dengan si Belang.
1. Ditemukan 1 Pekan Usai Geger Penampakan Si Belang
Agi Yulianto (32), warga yang menemukan bulu mengaku berawal dari rasa penasaran setelah ayahnya Baed (65) mengaku dikejar harimau pada Senin (18/7) lalu. Bulu-bulu tersebut ditemukan pada Senin (25/7) dan Selasa (26/7).
"Awalnya dari rasa penasaran saya ke sini melihat tempat penemuan hewan katanya harimau. Lalu menemukan bulu sebanyak lima helai selama dua hari berturut-turut," kata Agi, Rabu (27/7/2022) seraya menunjukkan lokasi temuan bulu di sekitar saung.
2.Berwarna Hitam, Oranye dan Putih
Agi kemudian mendeskripsikan warna dari helai bulu tersebut, beberapa diantaranya berwarna oranye dan putih. Ada sedikit warna hitam pada lima helai bulu tersebut.
"Bulunya yang satu oranye tengah hitam ujungnya oranye lagi, satu lagi orannye saja, kemudian oranye lalu hitam ujungnya. Yang lainnya putih sedikit ujungnya oranye dan terakhir oranye semua," imbuhnya, satu jarinya menunjukkan bulu tersebut kepada awak media.
3. Disimpan Dalam Plastik Akan Diserahkan ke BKSDA
Saat ini seluruh bulu tersebut dimasukkan oleh Agi ke dalam plastik bening. Dibubuhkan tanggal dan hari bulu itu ditemukan, rencananya bukti-bukti itu akan diserahkan kepada pihak BKSDA untuk diteliti lebih lanjut.
Dihubungi terpisah,Kades Sukadamai, Rudi Hartono membenarkan soal penemuan bulu tersebut. Namun menurutnya hingga hari ini dia belum melihat secara langsung fisik dari bulu tersebut.
"Betul namun kami baru mendapat informasi, kabarnya mau penyerahan malam tadi namun belum jadi. Jadi bulu-bulu itu masih berada di orang yang menemukannya," kata Rudi.
Total ada 4 bulu (sebelumnya disebut 5) yang diserahkan pihak desa kepada BKSDA yang diwakili Kepala Resort KSDA Sukabumi Oyok Herlan. Lebih jauh pihak BKSDA akan meneliti sampel tersebut dan kemudian mengambil langkah lanjutan di antaranya memelototi daya jangkau hewan tersebut.
"Hari ini kami menerima 4 helai bulu, yang mungkin akan kami laporkan ke atasan kami di bidang KSDA Bogor untuk ditindaklanjuti. Penelitian akan dilanjutkan untuk memastikan apakah itu (bulu) harimau atau apa," kata Oyok kepada awak media, Kamis (28/7/2022).
Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, kata Oyok, pihaknya akan melakukan penelitian terkait jejak dan jangkauan satwa tersebut.
"Nanti (setelah) ada hasil penelitian lebih lanjut. Kami akan meneliti jejak, jalur juga misalnya kemana saja yang mereka lalui selanjutnya mungkin seandainya intensitas (pergerakan) lebih tinggi kami akan memasang kamera trap kemudian mengadakan evakuasi," ujarnya.
Oyok juga mengimbau agar warga tetap berhati-hati dalam melakukan aktivitas seiring kemunculan satwa tersebut. Karena menurutnya saat ini baru dugaan-dugaan yang muncul terkait jenis satwa tersebut.
"Imbauan kami agar masyarakat tetap berhati-hati walaupun saat ini masih dugaan, kepada aparat setempat kerjasama menangani kasus ini. Edukasi dipandang perlu kepada masyarakat terkait satwa yang dilindungi, hati-hati namanya juga satwa liar," katanya.
Agi Yulianto (32), warga yang menemukan bulu mengaku berawal dari rasa penasaran setelah ayahnya Baed (65) mengaku dikejar harimau pada Senin (18/7) lalu. Bulu-bulu tersebut ditemukan pada Senin (25/7) dan Selasa (26/7).
"Awalnya dari rasa penasaran saya ke sini melihat tempat penemuan hewan katanya harimau. Lalu menemukan bulu sebanyak lima helai selama dua hari berturut-turut," kata Agi, Rabu (27/7/2022) seraya menunjukkan lokasi temuan bulu di sekitar saung.
2.Berwarna Hitam, Oranye dan Putih
Agi kemudian mendeskripsikan warna dari helai bulu tersebut, beberapa diantaranya berwarna oranye dan putih. Ada sedikit warna hitam pada lima helai bulu tersebut.
"Bulunya yang satu oranye tengah hitam ujungnya oranye lagi, satu lagi orannye saja, kemudian oranye lalu hitam ujungnya. Yang lainnya putih sedikit ujungnya oranye dan terakhir oranye semua," imbuhnya, satu jarinya menunjukkan bulu tersebut kepada awak media.
3. Disimpan Dalam Plastik Akan Diserahkan ke BKSDA
Saat ini seluruh bulu tersebut dimasukkan oleh Agi ke dalam plastik bening. Dibubuhkan tanggal dan hari bulu itu ditemukan, rencananya bukti-bukti itu akan diserahkan kepada pihak BKSDA untuk diteliti lebih lanjut.
Dihubungi terpisah,Kades Sukadamai, Rudi Hartono membenarkan soal penemuan bulu tersebut. Namun menurutnya hingga hari ini dia belum melihat secara langsung fisik dari bulu tersebut.
"Betul namun kami baru mendapat informasi, kabarnya mau penyerahan malam tadi namun belum jadi. Jadi bulu-bulu itu masih berada di orang yang menemukannya," kata Rudi.
Total ada 4 bulu (sebelumnya disebut 5) yang diserahkan pihak desa kepada BKSDA yang diwakili Kepala Resort KSDA Sukabumi Oyok Herlan. Lebih jauh pihak BKSDA akan meneliti sampel tersebut dan kemudian mengambil langkah lanjutan di antaranya memelototi daya jangkau hewan tersebut.
"Hari ini kami menerima 4 helai bulu, yang mungkin akan kami laporkan ke atasan kami di bidang KSDA Bogor untuk ditindaklanjuti. Penelitian akan dilanjutkan untuk memastikan apakah itu (bulu) harimau atau apa," kata Oyok kepada awak media, Kamis (28/7/2022).
Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, kata Oyok, pihaknya akan melakukan penelitian terkait jejak dan jangkauan satwa tersebut.
"Nanti (setelah) ada hasil penelitian lebih lanjut. Kami akan meneliti jejak, jalur juga misalnya kemana saja yang mereka lalui selanjutnya mungkin seandainya intensitas (pergerakan) lebih tinggi kami akan memasang kamera trap kemudian mengadakan evakuasi," ujarnya.
Oyok juga mengimbau agar warga tetap berhati-hati dalam melakukan aktivitas seiring kemunculan satwa tersebut. Karena menurutnya saat ini baru dugaan-dugaan yang muncul terkait jenis satwa tersebut.
"Imbauan kami agar masyarakat tetap berhati-hati walaupun saat ini masih dugaan, kepada aparat setempat kerjasama menangani kasus ini. Edukasi dipandang perlu kepada masyarakat terkait satwa yang dilindungi, hati-hati namanya juga satwa liar," katanya.
Related Post