Hyena atau hiena adalah salah satu dari tiga spesies hewan karnivora berbulu kasar, sejenis anjing (keluarga Hyaenidae). Namun, meskipun hyena tampak mirip dengan anjing, tetapi mereka sebenarnya lebih dekat kekerabatannya dengan kucing.
Menurut laman National Geographic, hyena (crocuta crocuta), termasuk kelompok mamalia yang tinggal di sebagian besar Afrika dan ke arah Timur melalui Arab ke India. Rentang hidup hyena di alam liar bisa sampai sekitar 25 tahun.
Menurut laman National Geographic, hyena (crocuta crocuta), termasuk kelompok mamalia yang tinggal di sebagian besar Afrika dan ke arah Timur melalui Arab ke India. Rentang hidup hyena di alam liar bisa sampai sekitar 25 tahun.
Berkomunikasi dengan Erangan
Hyena berkomunikasi dengan menggunakan erangan, cekikikan (mirip tertawa), dan teriakan, bahkan suara-suara mereka bisa terdengar hingga beberapa kilometer. Hal tersebut sering disebut kelebihan hyena. Hewan ini hidup bersama klan (kelompok besar) yang bisa mencakup hingga 80 individu dan dipimpin oleh betina.
Kelebihan lain yang dimiliki hyena adalah leher, bahu yang kuat, dan kaki depan yang panjang sehingga mampu untuk memotong dan membawa mangsanya. Sebagai pemburu yang terampil, hyena banyak mengalahkan rusa kutub atau kijang, zebra, dan juga memakan burung, kadal, ular, dan serangga.
Aktif di Malam Hari
Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, semua hyena kurang lebih aktif di malam hari. Hyena termasuk hewan penjelajah yang tak kenal lelah, cerdas, dan juga pemburu yang mahir. Bermodalkan penglihatan, pendengaran, dan penciuman yang sangat baik, hyena bisa dengan mudah menemukan bangkai, dan mangsa-mangsanya.
Ada 3 Spesies
Hewan ini memiliki tiga spesies, yakni hyena cokelat (Hyaena brunnea), hyena tutul, dan hyena belang. Hyena cokelat banyak hidup di Afrika Selatan dan Gurun Pantai Barat, beratnya sekitar 40 kg. Hyena cokelat punya mantel berbulu lebat dan gelap, dengan surai putih tegak di leher dan bahu dan pita putih horizontal di kaki.
Sedangkan hyena belang hanya memiliki berat rata-rata 30-40 kg. Warnanya abu-abu pucat dengan bulu tenggorokan hitam dan garis-garis pada tubuh dan kaki. Rambutnya panjang, dengan jambul dari belakang telinga ke ekor.
Dari tiga spesies, hyena tutul adalah spesies yang terbesar. Hyena ini akan dicirikan dengan pola bintik-bintik hitam di tubuhnya, dan banyak tersebar di daerah selatan Sahara kecuali di hutan hujan.
Beratnya bisa mencapai 82 kg (180 pon), panjang hampir 2 meter (6,6 kaki), dan tinggi sekitar 1 meter di bahu. Namun sayangnya, ketiga spesies hyena kini telah mengalami penurunan di luar kawasan lindung.
Mampu Mengalahkan Singa
Hewan karnivora ini menjadi kelompok yang cukup disegani di habitatnya. Bahkan hyena sering dikaitkan dengan singa.
Persaingan keduanya memang sudah terjadi secara alami, demi memperebutkan wilayah dan makanannya. Hyena sebenarnya tidak memburu singa, tapi jika 1 lawan 1, hyena bisa saja menjadi makanan singa.
Singa memang seringkali membunuh dan menyerang hyena. Namun, terkadang singa memilih tidak memakan daging hyena, karena singa tidak menyukai daging sesama hewan karnivora, dan lebih menyukai daging hewan herbivora yang dianggapnya lebih lezat.
Walaupun dianggap sebagai raja penguasa hutan, singa juga bisa ditakuti oleh hyena. Hal itu dilakukan oleh hyena tutul paling agresif yang mampu mengejar singa dan menyerangnya. Hyena bisa menang melawan singa dengan cara menyerang secara berkelompok dan mengeroyok singa.
Hubungan Hyena dengan Manusia
Meski termasuk hewan mengerikan, hyena sering bersentuhan dengan manusia. Di beberapa daerah, seperti daerah Afrika Utara ke arah timur ke India, hewan ini (terutama hyena cokelat dan hyena belang) sering disalahkan dan disiksa oleh manusia, karena dianggap sering memangsa anak-anak kecil, menyerang hewan ternak, dan menggali kuburan.
Hyena juga mampu merampok toko makanan, mengonsumsi sampah di wilayah penduduk, hingga terkadang membunuh orang. Oleh sebab itu, hyena telah banyak diburu karena dianggap sebagai hama perusak. Akibat penindasan tersebut, kini beberapa populasi hyena hampir punah.
Di sisi lain, banyak juga manusia yang mencari bagian tubuh hyena untuk dijadikan ramuan tradisional, yang dipercaya mampu menyembuhkan kemandulan, memberikan kebijaksanaan, dan memungkinkan orang buta bisa melihat lagi.
Nah, itulah fakta-fakta mengenai hyena, hewan yang mampu mengalahkan si raja hutan. Sekarang Sobat Meongers jadi semakin tahu, kan?
Hyena berkomunikasi dengan menggunakan erangan, cekikikan (mirip tertawa), dan teriakan, bahkan suara-suara mereka bisa terdengar hingga beberapa kilometer. Hal tersebut sering disebut kelebihan hyena. Hewan ini hidup bersama klan (kelompok besar) yang bisa mencakup hingga 80 individu dan dipimpin oleh betina.
Kelebihan lain yang dimiliki hyena adalah leher, bahu yang kuat, dan kaki depan yang panjang sehingga mampu untuk memotong dan membawa mangsanya. Sebagai pemburu yang terampil, hyena banyak mengalahkan rusa kutub atau kijang, zebra, dan juga memakan burung, kadal, ular, dan serangga.
Aktif di Malam Hari
Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, semua hyena kurang lebih aktif di malam hari. Hyena termasuk hewan penjelajah yang tak kenal lelah, cerdas, dan juga pemburu yang mahir. Bermodalkan penglihatan, pendengaran, dan penciuman yang sangat baik, hyena bisa dengan mudah menemukan bangkai, dan mangsa-mangsanya.
Ada 3 Spesies
Hewan ini memiliki tiga spesies, yakni hyena cokelat (Hyaena brunnea), hyena tutul, dan hyena belang. Hyena cokelat banyak hidup di Afrika Selatan dan Gurun Pantai Barat, beratnya sekitar 40 kg. Hyena cokelat punya mantel berbulu lebat dan gelap, dengan surai putih tegak di leher dan bahu dan pita putih horizontal di kaki.
Sedangkan hyena belang hanya memiliki berat rata-rata 30-40 kg. Warnanya abu-abu pucat dengan bulu tenggorokan hitam dan garis-garis pada tubuh dan kaki. Rambutnya panjang, dengan jambul dari belakang telinga ke ekor.
Dari tiga spesies, hyena tutul adalah spesies yang terbesar. Hyena ini akan dicirikan dengan pola bintik-bintik hitam di tubuhnya, dan banyak tersebar di daerah selatan Sahara kecuali di hutan hujan.
Beratnya bisa mencapai 82 kg (180 pon), panjang hampir 2 meter (6,6 kaki), dan tinggi sekitar 1 meter di bahu. Namun sayangnya, ketiga spesies hyena kini telah mengalami penurunan di luar kawasan lindung.
Mampu Mengalahkan Singa
Hewan karnivora ini menjadi kelompok yang cukup disegani di habitatnya. Bahkan hyena sering dikaitkan dengan singa.
Persaingan keduanya memang sudah terjadi secara alami, demi memperebutkan wilayah dan makanannya. Hyena sebenarnya tidak memburu singa, tapi jika 1 lawan 1, hyena bisa saja menjadi makanan singa.
Singa memang seringkali membunuh dan menyerang hyena. Namun, terkadang singa memilih tidak memakan daging hyena, karena singa tidak menyukai daging sesama hewan karnivora, dan lebih menyukai daging hewan herbivora yang dianggapnya lebih lezat.
Walaupun dianggap sebagai raja penguasa hutan, singa juga bisa ditakuti oleh hyena. Hal itu dilakukan oleh hyena tutul paling agresif yang mampu mengejar singa dan menyerangnya. Hyena bisa menang melawan singa dengan cara menyerang secara berkelompok dan mengeroyok singa.
Hubungan Hyena dengan Manusia
Meski termasuk hewan mengerikan, hyena sering bersentuhan dengan manusia. Di beberapa daerah, seperti daerah Afrika Utara ke arah timur ke India, hewan ini (terutama hyena cokelat dan hyena belang) sering disalahkan dan disiksa oleh manusia, karena dianggap sering memangsa anak-anak kecil, menyerang hewan ternak, dan menggali kuburan.
Hyena juga mampu merampok toko makanan, mengonsumsi sampah di wilayah penduduk, hingga terkadang membunuh orang. Oleh sebab itu, hyena telah banyak diburu karena dianggap sebagai hama perusak. Akibat penindasan tersebut, kini beberapa populasi hyena hampir punah.
Di sisi lain, banyak juga manusia yang mencari bagian tubuh hyena untuk dijadikan ramuan tradisional, yang dipercaya mampu menyembuhkan kemandulan, memberikan kebijaksanaan, dan memungkinkan orang buta bisa melihat lagi.
Nah, itulah fakta-fakta mengenai hyena, hewan yang mampu mengalahkan si raja hutan. Sekarang Sobat Meongers jadi semakin tahu, kan?
Related Post