Binatang peliharaan seperti kucing maupun anjing berpotensi menjadi inang ektoparasit atau kutu, tungau, pinjal, dan caplak. Lalu bagaimana pencegahan agar binatang kesayangan bebas dari ektoparasit itu?
"Pencegahannya keramasi hewan secara teratur, jangan hanya satu kali. Umpama disampo satu kali," kata pengajar di Departemen Parasitologi FKH UGM, Dr drh Ana Sahara MSi.
"Pencegahannya keramasi hewan secara teratur, jangan hanya satu kali. Umpama disampo satu kali," kata pengajar di Departemen Parasitologi FKH UGM, Dr drh Ana Sahara MSi.
Kutu yang biasa ditemukan di kucing yakni Felicola subrostratus, sedangkan pinjal yang banyak ditemukan di binatang yaitu Pulex irritans L, Ctenocephalides felis (Bouche), Ctenocephalides canis (Curtis), dan Xenopsylla cheopis (Roths). Dua jenis ektoparasit ini juga berbeda siklus hidupnya, ujarnya.
Ana menyebut kutu kucing kerap mengakibatkan kucing mengalami gatal hingga bulunya rontok. Kutu ini juga tidak menyerang manusia. Sementara pinjal menghisap darah inangnya dan bisa menyerang manusia sehingga mengakibatkan gatal hingga reaksi alergi.
"Tadi siklus hidup pinjal tersebar, jadi harus ada pengulangan. Selain itu anak kecil harus hati-hati memegang binatang takutnya ada pinjal yang tertelan membawa cacing pita, namanya dipilydium caninum," sambung Ana.
Ana menambahkan belum ada vaksin untuk pengobatan kutu kucing maupun pinjal ini. Namun, pengobatan bisa dilakukan dengan suntikan. "Tidak ada vaksin sementara ini. (Pencegahan) Ya pakai sampo atau bedak yang ada insektisidanya. (Pengobatan) Ada juga lewat suntikan," ucap Ana.
Ana menyebut kutu kucing kerap mengakibatkan kucing mengalami gatal hingga bulunya rontok. Kutu ini juga tidak menyerang manusia. Sementara pinjal menghisap darah inangnya dan bisa menyerang manusia sehingga mengakibatkan gatal hingga reaksi alergi.
"Tadi siklus hidup pinjal tersebar, jadi harus ada pengulangan. Selain itu anak kecil harus hati-hati memegang binatang takutnya ada pinjal yang tertelan membawa cacing pita, namanya dipilydium caninum," sambung Ana.
Ana menambahkan belum ada vaksin untuk pengobatan kutu kucing maupun pinjal ini. Namun, pengobatan bisa dilakukan dengan suntikan. "Tidak ada vaksin sementara ini. (Pencegahan) Ya pakai sampo atau bedak yang ada insektisidanya. (Pengobatan) Ada juga lewat suntikan," ucap Ana.
Related Post =