
Sebenarnya sih secara normal semua bulu binatang (termasuk kucing) akan rontok dengan sendirinya untuk diganti dengan yang baru.
Bulu yang lebih tua umumnya akan rontok lebih dahulu lalu kemudian disusul bulu bulu yang lebih muda.Bulu yang rontok secara normal ini jumlahnya tidak banyak dan tidak disertai perubahan pada kulit
Misalnya warna kulit menjadi kemerahan, ada benjolan (papula, pustula dan lain sebagainya), bersisik, maupun kerak kerak berbeda dengan kerontokan yang disebabkan oleh gangguan kesehatan. Bulu yang rontok karena gangguan kesehatan volumenya lebih banyak dari biasanya dan disertai beberapa gangguan lainnya. Sobat Meongers apabila sudah mengenali gejala ini sebaiknya bertindak cepat dengan berkonsultasi pada dokter hewan jika kucingnya mengalami kerontokan rambut yang tidak normal. Nah, beberapa gangguan kesehatan yang mengakibatkan kerontokan bulu adalah sebagai berikut =
Bulu yang lebih tua umumnya akan rontok lebih dahulu lalu kemudian disusul bulu bulu yang lebih muda.Bulu yang rontok secara normal ini jumlahnya tidak banyak dan tidak disertai perubahan pada kulit
Misalnya warna kulit menjadi kemerahan, ada benjolan (papula, pustula dan lain sebagainya), bersisik, maupun kerak kerak berbeda dengan kerontokan yang disebabkan oleh gangguan kesehatan. Bulu yang rontok karena gangguan kesehatan volumenya lebih banyak dari biasanya dan disertai beberapa gangguan lainnya. Sobat Meongers apabila sudah mengenali gejala ini sebaiknya bertindak cepat dengan berkonsultasi pada dokter hewan jika kucingnya mengalami kerontokan rambut yang tidak normal. Nah, beberapa gangguan kesehatan yang mengakibatkan kerontokan bulu adalah sebagai berikut =
1. Alergi Makanan
Gangguan ini disebabkan karena kucingmu alergi pada bahan makanan tertentu, gejalanya ditandai dengan menggaruk-garuk kaki dan kemerahan pada kulit (akibat gatal). Solusinya mudah saja yakni dengan mengganti makanan yang menjadi penyebab alergi. Kamu mesti jeli melihat reaksi kucing apabila`setelah makan makanan tertentu, terutama pakan yang baru pertama kali diberikan sehingga jika terjadi alergi karena makanan dapat dengan mudah diketahui pakan yang mana penyebabnya.
2. Pasca pemberian obat tertentu serta reaksi terhadap injeksi
sebenarnya kasus ini jarang terjadi pada kucing, namun obat–obat seperti sulfonamid atau penicillin dan cephalosporin dengan cara dihirup (inhalasi), topikal (dioleskan ke permukaan kulit) ataupun injeksi (suntikan) bisa menimbulkan gangguan berupa kerontokan bulu kucing 2 minggu setelah pemberian obat.
3. Hipertiroid
Gangguan pada kulit ini disebabkan melimpahnya produksi hormon yang diproduksi kelenjar tiroid .1 dari 3 kucing umumnya menderita gangguan yang ditandai dengan kerontokan bulu dan bulu mudah lepas. Sebaiknya kucingmu dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif
4. Flea alergi dermatitis
Gangguan yang disebabkan karena kucing alergi terhadap gigitan kutu tertentu. Ada zat tertentu pada air liur kutu sehingga mengakibatkan alergi pada sejumlah kucing. Kucing yang menderita penyakit ini umumnya ditandai dengan kemerahan pada kulit yang disertai adanya benjolan benjolan (papula), kerontokan bulu, kulit berkerak dan bersisik. Alergi yang terjadi dapat dikonsultasikan kepada dokter hewan dan upaya yang bisa kamu lakukan untuk mengendalikan penyakit ini adalah dengan memberantas keberadaan kutu-kutu di kandang dan lingkungan tempat kucing bermain.
5. Ringworm
Penyakit ini disebabkan oleh jamur, ditandai dengan kerak kerak, gatal gatal pada kulit dan adanya bulatan bulatan pada kulit dengan disertai kerontokan bulu. Pengobatan yang umum adalah dengan griseofulvin atau itraconazole, namun disarankan pemilik berkonsultasi dahulu dengan dokter hewan.
6. Atopy
Penyakit ini merupakan peradangan kulit (dermatitis) yang disebabkan karena reaksi alergi ketika kucing menghisap bahan bahan tertentu seperti serbuk sari, debu yang mengandung jamur maupun kutu. Kejadian ini ditandai dengan peradangan pada kaki dan telinga, gatal gatal dan kemerahan pada kulit. Pengobatan dilakukan dengan antihistamin, steroid, suplemen asam lemak omega tiga, sampo tertentu dan terapi imunologis disertai dengan menjauhkan dari alergen diatas. Pengobatan yang dilakukan oleh dokter hewan lebih disarankan dibanding pengobatan sendiri, disamping pengobatan akan lebih tepat, dokter hewan bisa memberikan saran saran terbaik secara khusus pada kucingmu.
7. Kemoterapi
Kemoterapi dapat mengakibatkan kerontokan bulu pada kucing. Jika kerontokan bulu disebabkan oleh kemoterapi maka tidak bisa disembuhkan namun kerontokan bulu ini akan segera berhenti apabila kemoterapi telah selesai atau dihentikan.
Gangguan ini disebabkan karena kucingmu alergi pada bahan makanan tertentu, gejalanya ditandai dengan menggaruk-garuk kaki dan kemerahan pada kulit (akibat gatal). Solusinya mudah saja yakni dengan mengganti makanan yang menjadi penyebab alergi. Kamu mesti jeli melihat reaksi kucing apabila`setelah makan makanan tertentu, terutama pakan yang baru pertama kali diberikan sehingga jika terjadi alergi karena makanan dapat dengan mudah diketahui pakan yang mana penyebabnya.
2. Pasca pemberian obat tertentu serta reaksi terhadap injeksi
sebenarnya kasus ini jarang terjadi pada kucing, namun obat–obat seperti sulfonamid atau penicillin dan cephalosporin dengan cara dihirup (inhalasi), topikal (dioleskan ke permukaan kulit) ataupun injeksi (suntikan) bisa menimbulkan gangguan berupa kerontokan bulu kucing 2 minggu setelah pemberian obat.
3. Hipertiroid
Gangguan pada kulit ini disebabkan melimpahnya produksi hormon yang diproduksi kelenjar tiroid .1 dari 3 kucing umumnya menderita gangguan yang ditandai dengan kerontokan bulu dan bulu mudah lepas. Sebaiknya kucingmu dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif
4. Flea alergi dermatitis
Gangguan yang disebabkan karena kucing alergi terhadap gigitan kutu tertentu. Ada zat tertentu pada air liur kutu sehingga mengakibatkan alergi pada sejumlah kucing. Kucing yang menderita penyakit ini umumnya ditandai dengan kemerahan pada kulit yang disertai adanya benjolan benjolan (papula), kerontokan bulu, kulit berkerak dan bersisik. Alergi yang terjadi dapat dikonsultasikan kepada dokter hewan dan upaya yang bisa kamu lakukan untuk mengendalikan penyakit ini adalah dengan memberantas keberadaan kutu-kutu di kandang dan lingkungan tempat kucing bermain.
5. Ringworm
Penyakit ini disebabkan oleh jamur, ditandai dengan kerak kerak, gatal gatal pada kulit dan adanya bulatan bulatan pada kulit dengan disertai kerontokan bulu. Pengobatan yang umum adalah dengan griseofulvin atau itraconazole, namun disarankan pemilik berkonsultasi dahulu dengan dokter hewan.
6. Atopy
Penyakit ini merupakan peradangan kulit (dermatitis) yang disebabkan karena reaksi alergi ketika kucing menghisap bahan bahan tertentu seperti serbuk sari, debu yang mengandung jamur maupun kutu. Kejadian ini ditandai dengan peradangan pada kaki dan telinga, gatal gatal dan kemerahan pada kulit. Pengobatan dilakukan dengan antihistamin, steroid, suplemen asam lemak omega tiga, sampo tertentu dan terapi imunologis disertai dengan menjauhkan dari alergen diatas. Pengobatan yang dilakukan oleh dokter hewan lebih disarankan dibanding pengobatan sendiri, disamping pengobatan akan lebih tepat, dokter hewan bisa memberikan saran saran terbaik secara khusus pada kucingmu.
7. Kemoterapi
Kemoterapi dapat mengakibatkan kerontokan bulu pada kucing. Jika kerontokan bulu disebabkan oleh kemoterapi maka tidak bisa disembuhkan namun kerontokan bulu ini akan segera berhenti apabila kemoterapi telah selesai atau dihentikan.

8. Radang kulit karena Alergi
Peradangan kulit karena alergi dan iritasi merupakan penyebab kerontokan bulu yang sangat sering dialami kucing. Alergi bisa disebabkan oleh antibiotik topikal, kontak dengan nikel, wool, plastik sejumlah bahan kimia yang terdapat dalam deodoran (penghilang bau) karpet ataupun peradangan yang disebabkan sejumlah racun. Dermatitis karena alergi umumnya disebabkan lebih dari 1 macam zat dan tidak menimpa semua kucing, hanya beberapa kucing yang terserang dermatitis karena alergi dengan berbagai macam bahan diatas.
Gangguan ini ditandai dengan kemerahan kulit dan adanya benjolan atau lepuh lepuh pada kulit diiringi dengan pertumbuhan bulu yang lambat pada daerah yang secara langsung berhubungan dengan luka. Gatal gatal dan kerontokan bulu akan terjadi ketika penyakit ini telah berjalan kronis. Pengobatan dilakukan dengan steroid dan anti histamin serta disertai dengan menjauhkan alergen (bahan penyebab alergi) dari kucing yang terserang. Jika kucing anda mengalami masalah kesehatan ini, disarankan segera berkonsultasi dengan dokter hewan karena lebih aman daripada anda mengobati sendiri penyakit tersebut.
9. Cheyetiela
Cheyetiela adalah tungau yang biasa menyerang kelinci. Tungau ini juga bisa mengakibatkan peradangan kulit pada kucing. Penyakit ini ditandai dengan gatal gatal dan sisik pada kulit. Jika berat bulu akan rontok. Peradangan ini biasa diobati dengan pyretrin.
10. Demodekosis
Demodekosis merupakan penyakit yang menyerang kulit sejumlah hewan termasuk kucing. Penyakit ini disebabkan oleh tungau demodex sp. Perlu kesabaran untuk menyembuhkan penyakit ini karena biasanya berjalan lama apalagi jika telah menyebar. Tungau demodex sangat umum menyerang kucing yang tingkat kekebalannya menurun. Demodekosis ditandai dengan adaya kerontokan bulu, dan kulit bersisik, serta berwarna kemerahan. Gatal gatal yang menyertai penyakit ini sangat menyiksa si meong sehingga perlu segera dibawa ke dokter hewan karena jika sudah menyebar penyakit ini sukar disembuhkan. Pengobatan biasanya dilakukan dengan rotenon, amitraz atau ivermectin. Pemilik disarankan membawa kucingnya ke dokter hewan jika menunjukkan tanda tanda terserang penyakit ini.
11. Facial/preauricular alopecia
Preauricular alopecia merupakan kerontokan bulu yang normal terjadi di sekitar mata (antara mata dan telinga). Kerontokan rambut ini sering terjadi pada kucing yang berusia 14-20 minggu dan lebih umum terjadi pada kucing berambut pendek dan kucing berkulit gelap.
12. Kerontokan bulu selama bunting dan menyusui
Kerontokan bulu pada kucing betina selama bunting dan menyusui adalah suatu hal yang normal. Hal ini disebabkan karena betina merasa stress yang disebabkan karena sakit selama bunting, melahirkan ataupun karena pembedahan (saat melahirkan). Kerontokan bulu ini biasanya berjalan tiba tiba dan menyebar luas.
13. Solar dermatitis (sunburn)
Gangguan ini disebabkan sengatan sinar matahari. Sejumlah kucing sensitif dengan sengatan sinar matahari. Ditandai dengan kemerahan pada kulit, adanya sisik sisik pada hidung dan telinga yang bisa berkembang menjadi kerak kerak dan ulser, serta bulu rontok. Pencegahan lebih diperlukan untuk menangani gangguan ini, hendaknya kucing yang sensitif dilarang kontak dengan sinar matahari sejak jam 9 pagi sampai jam 3 sore. Jika terpaksa kontak hendaknya dilindungi dengan penggunaan sun block atau tabir surya.
14. Psycogenic/neurogenic dermatitis.
Gangguan ini terjadi karena kucing merasa stres yang bisa disebabkan karena kebosanan, ketakutan dan lain sebagainya, sangat umum menyerang kucing yang tinggal di lingkungan baru. Kerontokan bulu biasanya terjadi secara simetris atau terjadi pada kedua sisi tubuh, kemungkinan terdapat ulser yang umumnya terdapat mulai dari bagian perut ke belakang. Menempatkan kucing pada lingkungan yang nyaman merupakan cara yang paling tepat untuk memecahkan masalah ini, sejumlah pengobatan dapat dilakukan oleh dokter hewan untuk membantu meringankan penyakit ini.
Oleh: Drh. Nurheti Yuliarti
Dimuat di Majalah Flona, Juli 2009
Related Post =
Mencegah Penyakit FLUTD pada Kucing
Penyakit Saluran Kemih ( FLUTD ) pada Kucing
CACING HATI PADA KUCING
Scabies :Tungau penyebab penyakit kulit
Feline Calicivirus, virus yang menyerang dengan cepat !
Peradangan kulit karena alergi dan iritasi merupakan penyebab kerontokan bulu yang sangat sering dialami kucing. Alergi bisa disebabkan oleh antibiotik topikal, kontak dengan nikel, wool, plastik sejumlah bahan kimia yang terdapat dalam deodoran (penghilang bau) karpet ataupun peradangan yang disebabkan sejumlah racun. Dermatitis karena alergi umumnya disebabkan lebih dari 1 macam zat dan tidak menimpa semua kucing, hanya beberapa kucing yang terserang dermatitis karena alergi dengan berbagai macam bahan diatas.
Gangguan ini ditandai dengan kemerahan kulit dan adanya benjolan atau lepuh lepuh pada kulit diiringi dengan pertumbuhan bulu yang lambat pada daerah yang secara langsung berhubungan dengan luka. Gatal gatal dan kerontokan bulu akan terjadi ketika penyakit ini telah berjalan kronis. Pengobatan dilakukan dengan steroid dan anti histamin serta disertai dengan menjauhkan alergen (bahan penyebab alergi) dari kucing yang terserang. Jika kucing anda mengalami masalah kesehatan ini, disarankan segera berkonsultasi dengan dokter hewan karena lebih aman daripada anda mengobati sendiri penyakit tersebut.
9. Cheyetiela
Cheyetiela adalah tungau yang biasa menyerang kelinci. Tungau ini juga bisa mengakibatkan peradangan kulit pada kucing. Penyakit ini ditandai dengan gatal gatal dan sisik pada kulit. Jika berat bulu akan rontok. Peradangan ini biasa diobati dengan pyretrin.
10. Demodekosis
Demodekosis merupakan penyakit yang menyerang kulit sejumlah hewan termasuk kucing. Penyakit ini disebabkan oleh tungau demodex sp. Perlu kesabaran untuk menyembuhkan penyakit ini karena biasanya berjalan lama apalagi jika telah menyebar. Tungau demodex sangat umum menyerang kucing yang tingkat kekebalannya menurun. Demodekosis ditandai dengan adaya kerontokan bulu, dan kulit bersisik, serta berwarna kemerahan. Gatal gatal yang menyertai penyakit ini sangat menyiksa si meong sehingga perlu segera dibawa ke dokter hewan karena jika sudah menyebar penyakit ini sukar disembuhkan. Pengobatan biasanya dilakukan dengan rotenon, amitraz atau ivermectin. Pemilik disarankan membawa kucingnya ke dokter hewan jika menunjukkan tanda tanda terserang penyakit ini.
11. Facial/preauricular alopecia
Preauricular alopecia merupakan kerontokan bulu yang normal terjadi di sekitar mata (antara mata dan telinga). Kerontokan rambut ini sering terjadi pada kucing yang berusia 14-20 minggu dan lebih umum terjadi pada kucing berambut pendek dan kucing berkulit gelap.
12. Kerontokan bulu selama bunting dan menyusui
Kerontokan bulu pada kucing betina selama bunting dan menyusui adalah suatu hal yang normal. Hal ini disebabkan karena betina merasa stress yang disebabkan karena sakit selama bunting, melahirkan ataupun karena pembedahan (saat melahirkan). Kerontokan bulu ini biasanya berjalan tiba tiba dan menyebar luas.
13. Solar dermatitis (sunburn)
Gangguan ini disebabkan sengatan sinar matahari. Sejumlah kucing sensitif dengan sengatan sinar matahari. Ditandai dengan kemerahan pada kulit, adanya sisik sisik pada hidung dan telinga yang bisa berkembang menjadi kerak kerak dan ulser, serta bulu rontok. Pencegahan lebih diperlukan untuk menangani gangguan ini, hendaknya kucing yang sensitif dilarang kontak dengan sinar matahari sejak jam 9 pagi sampai jam 3 sore. Jika terpaksa kontak hendaknya dilindungi dengan penggunaan sun block atau tabir surya.
14. Psycogenic/neurogenic dermatitis.
Gangguan ini terjadi karena kucing merasa stres yang bisa disebabkan karena kebosanan, ketakutan dan lain sebagainya, sangat umum menyerang kucing yang tinggal di lingkungan baru. Kerontokan bulu biasanya terjadi secara simetris atau terjadi pada kedua sisi tubuh, kemungkinan terdapat ulser yang umumnya terdapat mulai dari bagian perut ke belakang. Menempatkan kucing pada lingkungan yang nyaman merupakan cara yang paling tepat untuk memecahkan masalah ini, sejumlah pengobatan dapat dilakukan oleh dokter hewan untuk membantu meringankan penyakit ini.
Oleh: Drh. Nurheti Yuliarti
Dimuat di Majalah Flona, Juli 2009
Related Post =
Mencegah Penyakit FLUTD pada Kucing
Penyakit Saluran Kemih ( FLUTD ) pada Kucing
CACING HATI PADA KUCING
Scabies :Tungau penyebab penyakit kulit
Feline Calicivirus, virus yang menyerang dengan cepat !