Virus kucing sangat beragam dan ada salah satu yang hingga kini masih menjadi momok menakutkan dan misteri, Panleukopenia. Hingga saat ini, para ahli pun belum berhasil menemukan obat penyembuh dari virus mematikan ini.
"Akhir-akhir ini lagi banyak virus Panleukopenia. Virus ini tingkat penularannya sangat tinggi, sekitar 90 persen ke atas dan tingkat kematiannya pun sangat tinggi," ujar Pemilik sekaligus Dokter Hewan Praktisi di Leo n Vets Clinic, Angelina Maharani Rahardjo.
"Akhir-akhir ini lagi banyak virus Panleukopenia. Virus ini tingkat penularannya sangat tinggi, sekitar 90 persen ke atas dan tingkat kematiannya pun sangat tinggi," ujar Pemilik sekaligus Dokter Hewan Praktisi di Leo n Vets Clinic, Angelina Maharani Rahardjo.
​Virus Panleukopenia merupakan virus yang menyerang saluran pencernaan kucing. Gejala dari virus ini pun cukup unik. "Ada yang muntah-muntah sampai diare berdarah. Kadang ada salah satunya atau tidak ada dua-duanya," jelasnya.
Dokter Anggie menuturkan, keunikan virus Panleukopenia adalah terkadang meski tidak ada gejala-gejala tersebut, tiba-tiba kucing yang terjangkit virus tersebut bisa mati. Tingginya tingkat kematian dari virus Panleukopenia akan menjadi ancaman bagi kucing yang belum divaksin sama sekali, baru vaksin sekali atau tidak valid.
Tapi bukan berarti kucing yang sudah divaksin dua kali atau valid itu aman dari virus tersebut. "Biasanya yang dua kali vaksin pun masih bisa kena. Cuma biasanya, memang gejalanya tidak separah kucing yang vaksinnya tidak valid atau tidak vaksin sama sekali," ujar Dokter Anggie.
​Dikarenakan hingga kini virus Panleukopenia belum ada obatnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk antisipasinya.
Pertama, vaksinasi diperhatikan jangan sampai terlambat. "Vaksinasi kucing itu validnya hanya sampai satu tahun. Setelah itu, tingkat proteksinya turun," kata Dokter Anggie.
Kedua, memberi pakan kucing bergizi dan berkualitas karena itu sangat meningkatkan daya tahan tubuh.
Ketiga adalah kebersihan. Higienis kaya sanitasi di rumah terutama bagi pemilik dengan jumlah kucing yang banyak, harap diperhatikan.
"Virus ini terkadang tidak perlu kontak, seperti stray cat ngga vaksin atau dia makan di rumah kita. Kan udara itu terbawa ke dalam rumah dari situ aja bisa. Walaupun berbeda ruangan, udara dari luar ke dalam itu tidak bisa dihindari. Jadi memang proteksi satu-satunya itu vaksinasi," tegas Dokter Anggie.
Namun, buat kucing yang sudah terkena virus Panleukopenia atau baru ada gejala-gejala, tambahnya, seperti kurang nafsu makan sebaiknya segera bawa ke dokter terdekat untuk diberikan penanganan agar tidak dehidrasi.
Dokter Anggie menuturkan, keunikan virus Panleukopenia adalah terkadang meski tidak ada gejala-gejala tersebut, tiba-tiba kucing yang terjangkit virus tersebut bisa mati. Tingginya tingkat kematian dari virus Panleukopenia akan menjadi ancaman bagi kucing yang belum divaksin sama sekali, baru vaksin sekali atau tidak valid.
Tapi bukan berarti kucing yang sudah divaksin dua kali atau valid itu aman dari virus tersebut. "Biasanya yang dua kali vaksin pun masih bisa kena. Cuma biasanya, memang gejalanya tidak separah kucing yang vaksinnya tidak valid atau tidak vaksin sama sekali," ujar Dokter Anggie.
​Dikarenakan hingga kini virus Panleukopenia belum ada obatnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk antisipasinya.
Pertama, vaksinasi diperhatikan jangan sampai terlambat. "Vaksinasi kucing itu validnya hanya sampai satu tahun. Setelah itu, tingkat proteksinya turun," kata Dokter Anggie.
Kedua, memberi pakan kucing bergizi dan berkualitas karena itu sangat meningkatkan daya tahan tubuh.
Ketiga adalah kebersihan. Higienis kaya sanitasi di rumah terutama bagi pemilik dengan jumlah kucing yang banyak, harap diperhatikan.
"Virus ini terkadang tidak perlu kontak, seperti stray cat ngga vaksin atau dia makan di rumah kita. Kan udara itu terbawa ke dalam rumah dari situ aja bisa. Walaupun berbeda ruangan, udara dari luar ke dalam itu tidak bisa dihindari. Jadi memang proteksi satu-satunya itu vaksinasi," tegas Dokter Anggie.
Namun, buat kucing yang sudah terkena virus Panleukopenia atau baru ada gejala-gejala, tambahnya, seperti kurang nafsu makan sebaiknya segera bawa ke dokter terdekat untuk diberikan penanganan agar tidak dehidrasi.
Related Post =