Sterilisasi merupakan tindakan menghilangkan atau menghambat fungsi reproduksi pada kucing jantan maupun betina. Proses ini dapat menjadi solusi untuk meminimalisir jumlah kelahiran kucing. Terlebih jika memiliki kucing betina, tanpa adanya sterilisasi, sangat memungkinan kucing tersebut terus beranak.
Mengutip Majalah Cat and Dog Edisi 14 (Oktober-November 2017) pada kucing jantan, sterilisasi dilakukan dengan operasi pengangkatan organ testis atau yang biasa disebut dengan kastrasi. Sedangkan pada kucing betina, sterilisasi dilakukan melalui operasi pengangkatan rahim dan indung telur atau disebut dengan Ovariohisterektomi (OH).
Mengutip Majalah Cat and Dog Edisi 14 (Oktober-November 2017) pada kucing jantan, sterilisasi dilakukan dengan operasi pengangkatan organ testis atau yang biasa disebut dengan kastrasi. Sedangkan pada kucing betina, sterilisasi dilakukan melalui operasi pengangkatan rahim dan indung telur atau disebut dengan Ovariohisterektomi (OH).
Selain sterilisasi, beberapa cat lovers melakukan kontrol populasi dengan cara memberikan obat KB manusia kepada kucing betina. Obat KB ini mengandung hormon yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel telur pada sistem reproduksi kucing.
Namun, penggunaan obat KB ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan pada sistem reproduksinya. Salah satunya pyometra, yakni peradangan pada rahim kucing disertai dengan terbentuknya nanah.
Oleh karena itu, jika cat lovers tetap ingin melakukan kontrol populasi pada kucing, pilihan terbaik adalah dengan melakukan sterilisasi. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk sterilisasi kucing?
Dalam buku 242 Tips Merawat Binatang Kesayangan terbitan Penerbit Swadaya Grup, Steril untuk kucing betina disebut spay. Kucing betina direkomendasikan sterilisasi pada usia 24-30 minggu sebelum mencapai masa subur. Dibandingkan kucing jantan, biaya steril kucing betina lebih mahal yakni mencapai dua kali lipat.
Proses sterilisasi kucing jantan lebih mudah dan berlangsung singkat, sehingga biayanya lebih terjangkau. Untuk kucing jantan domestik atau ras kampung, biaya steril berkisar antara Rp215 ribu hingga Rp300 ribu. Sedangkan kucing jantan ras sekitar Rp300 ribu sampai Rp350 ribu.
Sementara untuk biaya steril kucing betina domestik berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp350 ribu. Untuk betina ras, biaya yang dibutuhkan antara Rp400 ribu hingga satu juta rupiah. Hal ini dikarenakan steril pada kucing betina membutuhkan prosedur yang lebih rumit.
Sterilisasi pada kucing juga dapat menekan kebiasaan mereka untuk spraying, yaitu kegiatan yang biasanya dilakukan kucing jantan untuk menandai areanya, berteriak heboh untuk memanggil lawan jenis di musim kawin, dan menekan kebiasaan lari dari rumah demi mencari lawan jenis.
Selain dapat mengontrol populasi pada kucing dan menekan kebiasaan spraying, beberapa manfaat lain dari sterilisasi antara lain:
Hal yang Harus Diperhatikan Saat dan Setelah Sterilisasi
Sterilisasi pada kucing jantan maupun betina harus dilakukan oleh dokter hewan. Sebelum melakukan sterilisasi kucing harus dalam kondisi sehat, usia sudah lebih dari 6 bulan, serta tidak dalam kondisi hamil (estrus).
Perawatan pascaoperasi pada kucing setelah melakukan sterilisasi juga harus diperhatikan. Walaupun operasi sterilisasi tidak memiliki resiko yang tinggi, namun jika perawatannya tidak benar dapat menyebabkan timbulnya infeksi bagi hewan kesayangan.
Cat lovers disarankan untuk selalu memerhatikan nafsu makan kucing setelah operasi. Apabila terjadi penurunan nafsu makan, ada baiknya kucing diberikan asupan vitamin dan makanan yang lebih disukai untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Selain itu, perawatan luka pascaoperasi juga harus dilakukan dengan baik dan benar. Setelah dibawa pulang, sebaiknya luka tetap diperhatikan dan dibersihkan secara rutin menggunakan antiseptik (betadine).
Bila perlu kucing dipasangkan collar untuk mencegahnya menjilat luka jahitan operasi guna menghindari adanya infeksi. Jika jahitan terlihat terbuka atau ada tanda-tanda infeksi segera bawa kucing ke dokter hewan.
Namun, penggunaan obat KB ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan pada sistem reproduksinya. Salah satunya pyometra, yakni peradangan pada rahim kucing disertai dengan terbentuknya nanah.
Oleh karena itu, jika cat lovers tetap ingin melakukan kontrol populasi pada kucing, pilihan terbaik adalah dengan melakukan sterilisasi. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk sterilisasi kucing?
Dalam buku 242 Tips Merawat Binatang Kesayangan terbitan Penerbit Swadaya Grup, Steril untuk kucing betina disebut spay. Kucing betina direkomendasikan sterilisasi pada usia 24-30 minggu sebelum mencapai masa subur. Dibandingkan kucing jantan, biaya steril kucing betina lebih mahal yakni mencapai dua kali lipat.
Proses sterilisasi kucing jantan lebih mudah dan berlangsung singkat, sehingga biayanya lebih terjangkau. Untuk kucing jantan domestik atau ras kampung, biaya steril berkisar antara Rp215 ribu hingga Rp300 ribu. Sedangkan kucing jantan ras sekitar Rp300 ribu sampai Rp350 ribu.
Sementara untuk biaya steril kucing betina domestik berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp350 ribu. Untuk betina ras, biaya yang dibutuhkan antara Rp400 ribu hingga satu juta rupiah. Hal ini dikarenakan steril pada kucing betina membutuhkan prosedur yang lebih rumit.
Sterilisasi pada kucing juga dapat menekan kebiasaan mereka untuk spraying, yaitu kegiatan yang biasanya dilakukan kucing jantan untuk menandai areanya, berteriak heboh untuk memanggil lawan jenis di musim kawin, dan menekan kebiasaan lari dari rumah demi mencari lawan jenis.
Selain dapat mengontrol populasi pada kucing dan menekan kebiasaan spraying, beberapa manfaat lain dari sterilisasi antara lain:
- Mengurangi resiko pyometra dan tumor mammae pada kucing betina.
- Kucing lebih betah di rumah.
- Menjadikan kucing lebih sehat.
- Perilaku kucing menjadi lebih baik.
- Menghindarkan stress pada kucing.
- Mengurangi risiko kematian kitten akibat induk melahirkan pada usia yang sangat muda atau terlalu tua.
- Mengurangi cidera pada kucing jantan akibat berkelahi saat ada betina yang estrus.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat dan Setelah Sterilisasi
Sterilisasi pada kucing jantan maupun betina harus dilakukan oleh dokter hewan. Sebelum melakukan sterilisasi kucing harus dalam kondisi sehat, usia sudah lebih dari 6 bulan, serta tidak dalam kondisi hamil (estrus).
Perawatan pascaoperasi pada kucing setelah melakukan sterilisasi juga harus diperhatikan. Walaupun operasi sterilisasi tidak memiliki resiko yang tinggi, namun jika perawatannya tidak benar dapat menyebabkan timbulnya infeksi bagi hewan kesayangan.
Cat lovers disarankan untuk selalu memerhatikan nafsu makan kucing setelah operasi. Apabila terjadi penurunan nafsu makan, ada baiknya kucing diberikan asupan vitamin dan makanan yang lebih disukai untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Selain itu, perawatan luka pascaoperasi juga harus dilakukan dengan baik dan benar. Setelah dibawa pulang, sebaiknya luka tetap diperhatikan dan dibersihkan secara rutin menggunakan antiseptik (betadine).
Bila perlu kucing dipasangkan collar untuk mencegahnya menjilat luka jahitan operasi guna menghindari adanya infeksi. Jika jahitan terlihat terbuka atau ada tanda-tanda infeksi segera bawa kucing ke dokter hewan.
Related Post