Di balik tingkahnya yang menggemaskan dan banyak dijadikan hewan peliharaan, ada beberapa yang beranggapan bahwa kucing berbahaya bagi kesehatan perempuan. Ada yang berpendapat bahwa bulu kucing berbahaya, ada pula yang beranggapan bahwa secara umum, berdekatan dengan kucing berbahaya bagi perempuan.
Namun, apakah memang benar demikian? Apa yang menyebabkan kucing dianggap berbahaya bagi kesehatan perempuan? Berbagai sumber menyebutkan, umumnya, bahaya dapat muncul bila perempuan hamil melakukan kontak fisik dengan feses atau kotoran kucing kucing. Sebab, feses itu dikhawatirkan mengandung parasit bernama Toxoplasma gondii, yang dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan bagi ibu dan anak
Namun, apakah memang benar demikian? Apa yang menyebabkan kucing dianggap berbahaya bagi kesehatan perempuan? Berbagai sumber menyebutkan, umumnya, bahaya dapat muncul bila perempuan hamil melakukan kontak fisik dengan feses atau kotoran kucing kucing. Sebab, feses itu dikhawatirkan mengandung parasit bernama Toxoplasma gondii, yang dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan bagi ibu dan anak
Situs resmi Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan, kucing memang dapat menjadi medium penyebar parasit tersebut. Hewan berkaki empat ini mungkin terinfeksi saat mereka memakan tikus, burung, atau hewan lain yang terjangkit parasit itu, kemudian tersalurkan lewat feses mereka. Sementara, anak kucing dan kucing dewasa dipercaya menyebarkan jutaan parasit toxoplasma lewat feses mereka hingga tiga minggu setelah infeksi.
Namun, ini tidak berarti bahwa ibu hamil harus berjauhan sepenuhnya dengan kucing. Mereka juga tidak harus berhenti memelihara kucing saat mulai hamil. Menurut National Health Service (NHS) Inggris, secara garis besar, infeksi toxoplasmosis biasanya tidak membahayakan kesehatan. Walau, ada sedikit kemungkinan bahwa akan ada masalah bila perempuan terjangkit toxoplasma untuk pertama kalinya ketika hamil, atau beberapa bulan sebelum hamil.
Beberapa masalah yang mungkin terjadi adalah keguguran atau kelainan saat bayi lahir--meski hal ini sangat langka. Selain itu, bayi yang terjangkit toxoplasma dari ibu juga mungkin akan memiliki masalah kesehatan--misalnya masalah pada mata--walau gejalanya tidak tampak saat lahir.
Akan tetapi, Ini tidak berarti ibu hamil harus sepenuhnya berjauhan dengan kucing. Perlu diketahui pula bahwa toxoplasma bisa menyebar lewat medium-medium selain kucing, seperti daging yang tidak matang dengan sempurna.
Sehingga, ibu hamil yang memelihara kucing, disarankan untuk tidak mengganti kotak kotoran kucing sendiri, demi mengurangi kemungkinan terjangkit parasit tersebut. Bila harus mengganti kotak kotoran sendiri, dianjurkan untuk menggunakan sarung tangan dan mencuci tangan hingga bersih.
Ibu hamil disarankan pula untuk mengganti kotak kotoran secara teratur dan sering, sehingga parasit toxoplasma tidak sempat berkembang dan memengaruhi tubuh. Selanjutnya, perempuan yang sedang mengandung juga tidak disarankan untuk melakukan kontak fisik dengan anak kucing maupun kucing liar.
Selain pada perempuan hamil, umumnya, toxoplasma tidak akan berefek pada kesehatan manusia. Kecuali, bagi mereka yang memiliki sistem imun sangat lemah atau menderita AIDS. Bagi orang-orang dengan sistem imun lemah, beberapa hal yang bisa terjadi adalah seperti infeksi otak yang berbahaya bila tidak disembuhkan.
Namun, ini tidak berarti bahwa ibu hamil harus berjauhan sepenuhnya dengan kucing. Mereka juga tidak harus berhenti memelihara kucing saat mulai hamil. Menurut National Health Service (NHS) Inggris, secara garis besar, infeksi toxoplasmosis biasanya tidak membahayakan kesehatan. Walau, ada sedikit kemungkinan bahwa akan ada masalah bila perempuan terjangkit toxoplasma untuk pertama kalinya ketika hamil, atau beberapa bulan sebelum hamil.
Beberapa masalah yang mungkin terjadi adalah keguguran atau kelainan saat bayi lahir--meski hal ini sangat langka. Selain itu, bayi yang terjangkit toxoplasma dari ibu juga mungkin akan memiliki masalah kesehatan--misalnya masalah pada mata--walau gejalanya tidak tampak saat lahir.
Akan tetapi, Ini tidak berarti ibu hamil harus sepenuhnya berjauhan dengan kucing. Perlu diketahui pula bahwa toxoplasma bisa menyebar lewat medium-medium selain kucing, seperti daging yang tidak matang dengan sempurna.
Sehingga, ibu hamil yang memelihara kucing, disarankan untuk tidak mengganti kotak kotoran kucing sendiri, demi mengurangi kemungkinan terjangkit parasit tersebut. Bila harus mengganti kotak kotoran sendiri, dianjurkan untuk menggunakan sarung tangan dan mencuci tangan hingga bersih.
Ibu hamil disarankan pula untuk mengganti kotak kotoran secara teratur dan sering, sehingga parasit toxoplasma tidak sempat berkembang dan memengaruhi tubuh. Selanjutnya, perempuan yang sedang mengandung juga tidak disarankan untuk melakukan kontak fisik dengan anak kucing maupun kucing liar.
Selain pada perempuan hamil, umumnya, toxoplasma tidak akan berefek pada kesehatan manusia. Kecuali, bagi mereka yang memiliki sistem imun sangat lemah atau menderita AIDS. Bagi orang-orang dengan sistem imun lemah, beberapa hal yang bisa terjadi adalah seperti infeksi otak yang berbahaya bila tidak disembuhkan.
Related Post =