Parasit toksoplasma (Toxoplasma gondii) dikenal berbahaya terutama untuk ibu hamil karena dapat menimbulkan gangguan serius pada janin. Ia biasanya menjangkiti manusia ketika seseorang melakukan kontak fisik langsung dengan binatang yang sudah terinfeksi.
Selain dapat menimbulkan keluhan seperti pada kasus infeksi umumnya, toksoplasma juga diketahui bisa memicu efek-efek aneh. Oleh karena itu hingga saat ini toksoplasma masih terus menjadi perhatian peneliti. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah 5 fakta unik tentang parasit toksoplasma:
Selain dapat menimbulkan keluhan seperti pada kasus infeksi umumnya, toksoplasma juga diketahui bisa memicu efek-efek aneh. Oleh karena itu hingga saat ini toksoplasma masih terus menjadi perhatian peneliti. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah 5 fakta unik tentang parasit toksoplasma:
1. Mengontrol Pikiran
Toksoplasma umumnya ditemukan menginfeksi kucing. Nah apabila seekor tikus yang terinfeksi studi tahun 2011 dalam jurnal PLOS ONE menemukan parasit dapat membajak bagian otaknya untuk jadi tertarik dengan bau kucing.
Tikus secara alami akan bereaksi berusaha menghindar apabila mencium urine kucing. Namun pada tikus dengan parasit toksoplasma dirinya kehilangan respons tersebut. Diduga ini merupakan usaha parasit agar tikus inang dimakan kucing dan bisa berpindah tubuh.
Peneliti Dr Royce Lee dari University of Chicago mengatakan pada manusia infeksi parasit toksoplasma dikaitkan dengan penyakit gangguan emosi rage disorder. Data dari 358 partisipan menunjukkan mereka yang terdiagnosa dengan parasit memang lebih berisiko dua kali lipat terkena gangguan emosi atau intermittent explosive disorder (IED).
"Kami masih belum tahu pasti apa yang dilakukan Toxoplasma gondii di otak meski beberapa studi kecil menunjukkan ia mampu memanipulasi kerja neuron. Jadi tergantung area otaknya, bukan tidak mungkin perubahan di otak itu bisa mendorong tendensi agresif inangnya," komentar ahli saraf Patrick House dari Stanford University.
2. Menginfeksi Banyak Jenis Mahluk
Toksoplasma tidak hanya bisa menginfeksi kucing, tikus, dan manusia. Ia adalah parasit yang disebut memiliki kemampuan luar biasa untuk dapat hidup berpindah-pindah spesies inang.
Ahli mengatakan toksoplasma diperkirakan dapat menginfeksi seluruh mahluk hidup berdarah hangat. Mengapa hal ini bisa terjadi tak ada yang tahu, namun studi tahun 2011 di Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan kuncinya kemungkinan ada pada tubuh protein parasit yang membuatnya sulit dideteksi oleh sistem imun.
3. Berkaitan Dengan Penyakit Mental
Karena beberapa studi sudah menunjukkan toksoplasma dapat memengaruhi kerja otak, ada dugaan bahwa ia juga berkontribusi terhadap beberapa penyakit mental. Studi tahun 2011 dalam jurnal PLOS ONE menunjukkan parasit dapat menginfeksi sel otak untuk menghasilkan hormon dopamin.
Peningkatan hormon dopamin sendiri diketahui dapat jadi pemicu kondisi seperti bipolar. Efek toksoplasma lainnya yang hingga kini masih kontroversial adalah ia disebut bisa menyebabkan penyakit skizofrenia.
4. Menjangkit Setengah Populasi Dunia
Orang yang terinfeksi toksoplasma hingga saat ini tidak diketahui pasti jumlahnya. Hal tersebut karena kebanyakan kasus tidak terdeksi akibat parasit umumnya tak menunjukkan gejala tampak.
Studi tahun 2002 di Journal Clinical Microbiology and Infection yang memperkirakan angkanya berkisar antara 16-40 persen populasi dunia. Namun studi tahun 2011 di Journal of Global Infectious Diseasesgave memperkirakan sekitar 80% penduduk dunia terjangkit.
5. Tak Ada Obat
Sekali seseorang terinfeksi toksoplasma maka dirinya akan tetap terinfeksi meski tidak ada gejala yang muncul. Pada beberapa kasus di mana toksoplasma memang menimbulkan komplikasi maka dokter dapat memberikan obat untuk mengatasi gejalanya saja.
Oleh sebab itu untuk mencegah penularan dan komplikasi toksoplasma terutama pada janin dokter menyarankan agar seorang wanita melakukan pemeriksaan darah.
Toksoplasma umumnya ditemukan menginfeksi kucing. Nah apabila seekor tikus yang terinfeksi studi tahun 2011 dalam jurnal PLOS ONE menemukan parasit dapat membajak bagian otaknya untuk jadi tertarik dengan bau kucing.
Tikus secara alami akan bereaksi berusaha menghindar apabila mencium urine kucing. Namun pada tikus dengan parasit toksoplasma dirinya kehilangan respons tersebut. Diduga ini merupakan usaha parasit agar tikus inang dimakan kucing dan bisa berpindah tubuh.
Peneliti Dr Royce Lee dari University of Chicago mengatakan pada manusia infeksi parasit toksoplasma dikaitkan dengan penyakit gangguan emosi rage disorder. Data dari 358 partisipan menunjukkan mereka yang terdiagnosa dengan parasit memang lebih berisiko dua kali lipat terkena gangguan emosi atau intermittent explosive disorder (IED).
"Kami masih belum tahu pasti apa yang dilakukan Toxoplasma gondii di otak meski beberapa studi kecil menunjukkan ia mampu memanipulasi kerja neuron. Jadi tergantung area otaknya, bukan tidak mungkin perubahan di otak itu bisa mendorong tendensi agresif inangnya," komentar ahli saraf Patrick House dari Stanford University.
2. Menginfeksi Banyak Jenis Mahluk
Toksoplasma tidak hanya bisa menginfeksi kucing, tikus, dan manusia. Ia adalah parasit yang disebut memiliki kemampuan luar biasa untuk dapat hidup berpindah-pindah spesies inang.
Ahli mengatakan toksoplasma diperkirakan dapat menginfeksi seluruh mahluk hidup berdarah hangat. Mengapa hal ini bisa terjadi tak ada yang tahu, namun studi tahun 2011 di Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan kuncinya kemungkinan ada pada tubuh protein parasit yang membuatnya sulit dideteksi oleh sistem imun.
3. Berkaitan Dengan Penyakit Mental
Karena beberapa studi sudah menunjukkan toksoplasma dapat memengaruhi kerja otak, ada dugaan bahwa ia juga berkontribusi terhadap beberapa penyakit mental. Studi tahun 2011 dalam jurnal PLOS ONE menunjukkan parasit dapat menginfeksi sel otak untuk menghasilkan hormon dopamin.
Peningkatan hormon dopamin sendiri diketahui dapat jadi pemicu kondisi seperti bipolar. Efek toksoplasma lainnya yang hingga kini masih kontroversial adalah ia disebut bisa menyebabkan penyakit skizofrenia.
4. Menjangkit Setengah Populasi Dunia
Orang yang terinfeksi toksoplasma hingga saat ini tidak diketahui pasti jumlahnya. Hal tersebut karena kebanyakan kasus tidak terdeksi akibat parasit umumnya tak menunjukkan gejala tampak.
Studi tahun 2002 di Journal Clinical Microbiology and Infection yang memperkirakan angkanya berkisar antara 16-40 persen populasi dunia. Namun studi tahun 2011 di Journal of Global Infectious Diseasesgave memperkirakan sekitar 80% penduduk dunia terjangkit.
5. Tak Ada Obat
Sekali seseorang terinfeksi toksoplasma maka dirinya akan tetap terinfeksi meski tidak ada gejala yang muncul. Pada beberapa kasus di mana toksoplasma memang menimbulkan komplikasi maka dokter dapat memberikan obat untuk mengatasi gejalanya saja.
Oleh sebab itu untuk mencegah penularan dan komplikasi toksoplasma terutama pada janin dokter menyarankan agar seorang wanita melakukan pemeriksaan darah.
Related Post =